25 C
Jakarta
Thursday, December 5, 2024

300 Jamaah Haji Kembali ke Kloter dengan Selamat usai Ikuti Safari Wukuf Lansia dan Disabilitas

PROKALTENG.CO– Sebanyak 300 jamaah haji yang mengikuti safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri kembali bergabung dengan anggota kelompok terbang (kloter) di hotel mereka masing-masing di Makkah. Proses pemulangan jamaah dari hotel transit menuju hotel kloter di sektor Makkah diwarnai dengan rasa haru dan tangis bahagia.

“Alhamdulillah, seluruh jamaah haji safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri sudah kembali bergabung dengan jamaah lainnya di kloter masing-masing. Mereka kemarin secara bertahap kami kembalikan, sejak pagi sampai dini hari, dalam suasana penuh haru dan tangis bahagia,” kata Kepala Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali, Jumat (21/6).

Ikut melepas kepulangan jamaah safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri, dari hotel transit ke sektor masing-masing di Makkah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Staf Khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Aziz.

“Selama sepekan di hotel transit, mereka dilayani petugas selama 24 jam. Hal ini membentuk ikatan emosiaonal layaknya orang tua dan anak. Banyak dari mereka menangis menyampaikan terima kasih dan tidak sedikit pula yang ingin terus berada di hotel transit,” sambungnya.

Baca Juga :  Haji 2024 : Air Zamzam, Marmer Putih, 250 Payung Beri Kenyamanan Jamaah di Masjid Nabawi

Sejak 6 Zulhijjah 1445 H atau 12 Juni 2024 M, jamaah safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri diambil dari kloter untuk dibawa ke hotel transit di wilayah Aziziyah untuk persiapan menjalani puncak haji. Mereka dilayani layaknya orang tua sendiri, baik saat makan bahkan hingga urusan di kamar mandi.

Pada 9 Zulhijjah 1445 H atau 15 Juni 2024 M, mereka diberangkatkan menuju Arafah dengan 10 bus guna menjalani wukuf. Sebelumnya, para petugas memastikan mereka sudah bersih-bersih dan bersuci, serta berihram. Petugas lalu membimbing mereka untuk berniat haji jelang keberangkatan menuju Arafah.

Selama di Arafah, mereka dibimbing oleh petugas pembimbing ibadah yang ada di setiap bus. Proses wukuf diawali dengan khutbah wukuf, lalu salat Jamak Taqdim Qashar Zuhur dan Asar yang juga dilakukan di atas bus. Jemaah lalu diberi waktu untuk berzikir dan berdoa. Setelah itu, bus berangkat dari Arafah kembali ke hotel transit di wilayah Aziziyah.

Baca Juga :  Ikut Memerangi Stunting, Kesehatan Anak Jadi Prioritas

Kembali ke hotel dari Arafah, para petugas membantu jamaah untuk membersihkan diri, lalu beristirahat. Mereka masih mengenakan kain ihram sampai para petugas badal menjalankan Lontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah atau Thawaf Ifadlah. Setelah itu lontar aqabah atau ifadlah ditunaikan, jemaah baru melakukan tahallul, berganti pakaian biasa.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, proses Safari Wukuf Lansia dan Disabilitas Non Mandiri tahun ini berjalan lancar. Jemaah dalam keadaan sehat hingga kembali ke kloter masing-masing,” kata Slamet.

“Selain Wukuf di Arafah, seluruh rangkaian ibadah haji jemaah safari wukuf dibadalkan oleh petugas, baik lontar jumrah, maupun thawaf ifadlah,” sambungnya. (jpc)

PROKALTENG.CO– Sebanyak 300 jamaah haji yang mengikuti safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri kembali bergabung dengan anggota kelompok terbang (kloter) di hotel mereka masing-masing di Makkah. Proses pemulangan jamaah dari hotel transit menuju hotel kloter di sektor Makkah diwarnai dengan rasa haru dan tangis bahagia.

“Alhamdulillah, seluruh jamaah haji safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri sudah kembali bergabung dengan jamaah lainnya di kloter masing-masing. Mereka kemarin secara bertahap kami kembalikan, sejak pagi sampai dini hari, dalam suasana penuh haru dan tangis bahagia,” kata Kepala Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali, Jumat (21/6).

Ikut melepas kepulangan jamaah safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri, dari hotel transit ke sektor masing-masing di Makkah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Staf Khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Aziz.

“Selama sepekan di hotel transit, mereka dilayani petugas selama 24 jam. Hal ini membentuk ikatan emosiaonal layaknya orang tua dan anak. Banyak dari mereka menangis menyampaikan terima kasih dan tidak sedikit pula yang ingin terus berada di hotel transit,” sambungnya.

Baca Juga :  Haji 2024 : Air Zamzam, Marmer Putih, 250 Payung Beri Kenyamanan Jamaah di Masjid Nabawi

Sejak 6 Zulhijjah 1445 H atau 12 Juni 2024 M, jamaah safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri diambil dari kloter untuk dibawa ke hotel transit di wilayah Aziziyah untuk persiapan menjalani puncak haji. Mereka dilayani layaknya orang tua sendiri, baik saat makan bahkan hingga urusan di kamar mandi.

Pada 9 Zulhijjah 1445 H atau 15 Juni 2024 M, mereka diberangkatkan menuju Arafah dengan 10 bus guna menjalani wukuf. Sebelumnya, para petugas memastikan mereka sudah bersih-bersih dan bersuci, serta berihram. Petugas lalu membimbing mereka untuk berniat haji jelang keberangkatan menuju Arafah.

Selama di Arafah, mereka dibimbing oleh petugas pembimbing ibadah yang ada di setiap bus. Proses wukuf diawali dengan khutbah wukuf, lalu salat Jamak Taqdim Qashar Zuhur dan Asar yang juga dilakukan di atas bus. Jemaah lalu diberi waktu untuk berzikir dan berdoa. Setelah itu, bus berangkat dari Arafah kembali ke hotel transit di wilayah Aziziyah.

Baca Juga :  Ikut Memerangi Stunting, Kesehatan Anak Jadi Prioritas

Kembali ke hotel dari Arafah, para petugas membantu jamaah untuk membersihkan diri, lalu beristirahat. Mereka masih mengenakan kain ihram sampai para petugas badal menjalankan Lontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah atau Thawaf Ifadlah. Setelah itu lontar aqabah atau ifadlah ditunaikan, jemaah baru melakukan tahallul, berganti pakaian biasa.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, proses Safari Wukuf Lansia dan Disabilitas Non Mandiri tahun ini berjalan lancar. Jemaah dalam keadaan sehat hingga kembali ke kloter masing-masing,” kata Slamet.

“Selain Wukuf di Arafah, seluruh rangkaian ibadah haji jemaah safari wukuf dibadalkan oleh petugas, baik lontar jumrah, maupun thawaf ifadlah,” sambungnya. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru