28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jika Jadi Ibu Kota, Kalteng akan Terlindungi Secara Politik dan Ekonom

PALANGKA RAYA-Universitas
Palangka Raya (UPR) terus menjadi pelopor tentang wacana pemindahan ibu kota
Negara Republik Indonesia ke Pulau Kalimantan khususnya Kalteng. Bahkan Rektor
Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi mengimbau masyarakat
supaya tidak takut apabila wacana tersebut menjadi kenyataan.

Tak dimungkiri, pasti
akan ada banyak orang yang datang. Akan tetapi, kata rektor, kedatangan banyak
orang tersebut akan memberikan kontribusi positif di berbagai aspek. Karena
jika Kalteng menjadi ibu kota, maka orang tidak seenaknya lagi mengeksploitasi
sumber daya alam (SDA).

“Jika menjadi ibu kota
negara, Kalteng justru akan terlindungi secara politik dan ekonomi,” ujar
Andrie usai membuka seminar nasional bertema Prospek Pemindahan Ibu Kota Negara
Republik Indonesia dalam Perspektif Sosial-Budaya, Lingkungan, dan Ekonomi,
yang diselenggarakan pada Sabtu (10/8). Kegiatan ini digagas Program
Pascasarjana  UPR.

Baca Juga :  21 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh Hari Ini

Untuk menghadapi wacana
ini, UPR akan terus berbenah dan bersiap. Hal itu dilakukan agar tidak
tertinggal jika Kalteng terpilih menjadi ibu kota negara.

“UPR akan berperan
aktif meningkatkan kualitas SDM. Salah satu upaya kami yaitu dengan
meningkatkan akreditasi,” kata Andrie yang juga merupakan ketua harian Dewan
Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini.

Seminar yang
berlangsung selama satu hari itu, menghadirkan narasumber dari Fakultas Teknik
Sipil dan Lingkungan ITB Dr Asep Sofyan ST MT, Direktur Sekolah Pascasarjana
USU Prof Dr Robert Sibarani MS, Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, dan Direktur
Pascasarjana UPR Prof Dr Ir Yetrie Ludang MP. 
(pri/ala)

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Segera Liburkan Seluruh Sekolah Semua Tingkatan

PALANGKA RAYA-Universitas
Palangka Raya (UPR) terus menjadi pelopor tentang wacana pemindahan ibu kota
Negara Republik Indonesia ke Pulau Kalimantan khususnya Kalteng. Bahkan Rektor
Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi mengimbau masyarakat
supaya tidak takut apabila wacana tersebut menjadi kenyataan.

Tak dimungkiri, pasti
akan ada banyak orang yang datang. Akan tetapi, kata rektor, kedatangan banyak
orang tersebut akan memberikan kontribusi positif di berbagai aspek. Karena
jika Kalteng menjadi ibu kota, maka orang tidak seenaknya lagi mengeksploitasi
sumber daya alam (SDA).

“Jika menjadi ibu kota
negara, Kalteng justru akan terlindungi secara politik dan ekonomi,” ujar
Andrie usai membuka seminar nasional bertema Prospek Pemindahan Ibu Kota Negara
Republik Indonesia dalam Perspektif Sosial-Budaya, Lingkungan, dan Ekonomi,
yang diselenggarakan pada Sabtu (10/8). Kegiatan ini digagas Program
Pascasarjana  UPR.

Baca Juga :  21 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh Hari Ini

Untuk menghadapi wacana
ini, UPR akan terus berbenah dan bersiap. Hal itu dilakukan agar tidak
tertinggal jika Kalteng terpilih menjadi ibu kota negara.

“UPR akan berperan
aktif meningkatkan kualitas SDM. Salah satu upaya kami yaitu dengan
meningkatkan akreditasi,” kata Andrie yang juga merupakan ketua harian Dewan
Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini.

Seminar yang
berlangsung selama satu hari itu, menghadirkan narasumber dari Fakultas Teknik
Sipil dan Lingkungan ITB Dr Asep Sofyan ST MT, Direktur Sekolah Pascasarjana
USU Prof Dr Robert Sibarani MS, Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, dan Direktur
Pascasarjana UPR Prof Dr Ir Yetrie Ludang MP. 
(pri/ala)

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Segera Liburkan Seluruh Sekolah Semua Tingkatan

Terpopuler

Artikel Terbaru