25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

MCCC PP Muhammadiyah Kecam Tindakan Penganiayaan Terhadap Relawannya

PALANGKA RAYA,KALTENGPOS.CO –
Ketua MCCC (Muhammadiyah Covid-19
Command Center) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin, mengecam tindakan penganiayaan
relawan Muhammadiyah oleh oknum-oknum anggota keluarga
pasien dalam proses pemakaman
di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Tjilik Riwut Km 12, Kota
Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa,
(21/7) kemarin.

Menurut informasi yang diterima,
bahwa Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Palangka Raya,
Aprie Husin Rahu, yang juga tergabung dalam gugus tugas Muhammadiyah COVID-19
Command Center (MCCC) Kalimantan Tengah, telah  terjadi penganiayaan terhadap relawan
Muhammadiyah yang sedang bertugas melaksanakan prosesi pemakaman salah satu
jenazah pasien terduga PDP. Bahkan dia sendiri menjadi salah satu korban penganiayaan
tersebut.

 

“Tindakan
tersebut tidak beradab dan tidak berkemanusiaan. Ini tidak bisa dibenarkan
secara hukum dan kemanusiaan mengingat para relawan yang bertugas dalam posisi
membantu keluarga korban melaksanakan pemakaman sesuai prosedur penanganan
jenazah Covid-19 yang dari awal sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga
korban sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun,” ungkap Agus yang
dikutip dalam siaran persnya di redaksi kaltengpos.co, Rabu (22/7) siang.

Baca Juga :  6 Korban Bus Yessoe Dirawat di RSUD Imannudin Pangkalan Bun

 

Dari siaran
persnya itu,
Agus meminta bahwa
permasalahan tersebut diserahkan kepada kepolisian setempat agar oknum-oknum
yang terlibat segera diproses secara hukum yang berlaku.   Sehingga untuk ke depan tidak terjadi lagi peristiwa
serupa.

Dirinya juga meminta kepada
pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku, serta memberi perlindungan
hukum terhadap para relawan yang telah menjadi korban aksi penganiayaan
tersebut.

 

“Segenap unsur
Persyarikatan Muhammadiyah di Kalimantan Tengah diharap untuk mengawal proses
hukum yang berjalan. Agar diperoleh keputusan hukum yang adil terhadap para
pelaku dengan tetap menahan diri dan senantiasa menghormati proses hukum yang
berlaku,” ujarnya.

Selain itu, Agus juga mengimbau untuk
semua relawan MCCC di seluruh Indonesia tetap bersemangat dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing dengan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan
memperkuat koordinasi dengan semua pihak terkait dalam penanganan kasus Covid-19
di daerahnya masing-masing. 

Khusus kepada pemerintah daerah
dan aparat keamanan di seluruh Indonesia, dia juga meminta agar memberikan
dukungan serta perlindungan keamanan terhadap Rumah Sakit Muhammadiyah di
Indonesia, yang saat ini sedang menangani para pasien Covid-19. Sehingga tidak
terjadi peristiwa serupa di kemudian hari.

Baca Juga :  Isu Pasar Ditutup, Ini Penjelasan Tim Gugus Tugas Covid-19 Palangka Ra

Selanjutnya, dia juga meminta kepada
pemerintah tingkat pusat maupun daerah untuk terus memperkuat edukasi tentang Covid-19
dengan seluruh prosedur penanganannya sampai tingkatan keluarga. Sehingga warga
masyarakat mempunyai kesadaran tinggi untuk bekerja sama dengan baik.

“Para tokoh agama,
masyarakat dan adat dimohon turut serta memberikan pemahaman kepada warga
masyarakat. Agar mematuhi semua prosedur yang ditetapkan dalam penanganan
COVID-19,” katanya.

Sementara kepada warga
masyarakat, dia mengajak untuk mendukung penanganan wabah Covid-19 di tanah air
dengan bekerja sama dan bergotong royong dengan pihak-pihak terkait.  Sehingga cepat berlalu dan kehidupan dapat
berjalan dengan baik seperti semula.

Perlu diketahui sebelumnya, empat relawan
pemakaman pasien terduga Covid-19 dipukuli keluarga jenazah pasien
PDP saat menjalankan tugasnya di TPU KM 12 Tjilik Riwut, Palangka Raya,
Kalimantan Tengah.  Akibat tindakan itu, relawan
mengalami luka dan pingsan.  Bahkan aksi
pemukulan yang terekam video sempat viral di media sosial.

 

PALANGKA RAYA,KALTENGPOS.CO –
Ketua MCCC (Muhammadiyah Covid-19
Command Center) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin, mengecam tindakan penganiayaan
relawan Muhammadiyah oleh oknum-oknum anggota keluarga
pasien dalam proses pemakaman
di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Tjilik Riwut Km 12, Kota
Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa,
(21/7) kemarin.

Menurut informasi yang diterima,
bahwa Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Palangka Raya,
Aprie Husin Rahu, yang juga tergabung dalam gugus tugas Muhammadiyah COVID-19
Command Center (MCCC) Kalimantan Tengah, telah  terjadi penganiayaan terhadap relawan
Muhammadiyah yang sedang bertugas melaksanakan prosesi pemakaman salah satu
jenazah pasien terduga PDP. Bahkan dia sendiri menjadi salah satu korban penganiayaan
tersebut.

 

“Tindakan
tersebut tidak beradab dan tidak berkemanusiaan. Ini tidak bisa dibenarkan
secara hukum dan kemanusiaan mengingat para relawan yang bertugas dalam posisi
membantu keluarga korban melaksanakan pemakaman sesuai prosedur penanganan
jenazah Covid-19 yang dari awal sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga
korban sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun,” ungkap Agus yang
dikutip dalam siaran persnya di redaksi kaltengpos.co, Rabu (22/7) siang.

Baca Juga :  6 Korban Bus Yessoe Dirawat di RSUD Imannudin Pangkalan Bun

 

Dari siaran
persnya itu,
Agus meminta bahwa
permasalahan tersebut diserahkan kepada kepolisian setempat agar oknum-oknum
yang terlibat segera diproses secara hukum yang berlaku.   Sehingga untuk ke depan tidak terjadi lagi peristiwa
serupa.

Dirinya juga meminta kepada
pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku, serta memberi perlindungan
hukum terhadap para relawan yang telah menjadi korban aksi penganiayaan
tersebut.

 

“Segenap unsur
Persyarikatan Muhammadiyah di Kalimantan Tengah diharap untuk mengawal proses
hukum yang berjalan. Agar diperoleh keputusan hukum yang adil terhadap para
pelaku dengan tetap menahan diri dan senantiasa menghormati proses hukum yang
berlaku,” ujarnya.

Selain itu, Agus juga mengimbau untuk
semua relawan MCCC di seluruh Indonesia tetap bersemangat dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing dengan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan
memperkuat koordinasi dengan semua pihak terkait dalam penanganan kasus Covid-19
di daerahnya masing-masing. 

Khusus kepada pemerintah daerah
dan aparat keamanan di seluruh Indonesia, dia juga meminta agar memberikan
dukungan serta perlindungan keamanan terhadap Rumah Sakit Muhammadiyah di
Indonesia, yang saat ini sedang menangani para pasien Covid-19. Sehingga tidak
terjadi peristiwa serupa di kemudian hari.

Baca Juga :  Isu Pasar Ditutup, Ini Penjelasan Tim Gugus Tugas Covid-19 Palangka Ra

Selanjutnya, dia juga meminta kepada
pemerintah tingkat pusat maupun daerah untuk terus memperkuat edukasi tentang Covid-19
dengan seluruh prosedur penanganannya sampai tingkatan keluarga. Sehingga warga
masyarakat mempunyai kesadaran tinggi untuk bekerja sama dengan baik.

“Para tokoh agama,
masyarakat dan adat dimohon turut serta memberikan pemahaman kepada warga
masyarakat. Agar mematuhi semua prosedur yang ditetapkan dalam penanganan
COVID-19,” katanya.

Sementara kepada warga
masyarakat, dia mengajak untuk mendukung penanganan wabah Covid-19 di tanah air
dengan bekerja sama dan bergotong royong dengan pihak-pihak terkait.  Sehingga cepat berlalu dan kehidupan dapat
berjalan dengan baik seperti semula.

Perlu diketahui sebelumnya, empat relawan
pemakaman pasien terduga Covid-19 dipukuli keluarga jenazah pasien
PDP saat menjalankan tugasnya di TPU KM 12 Tjilik Riwut, Palangka Raya,
Kalimantan Tengah.  Akibat tindakan itu, relawan
mengalami luka dan pingsan.  Bahkan aksi
pemukulan yang terekam video sempat viral di media sosial.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru