26.3 C
Jakarta
Wednesday, December 11, 2024

Jokowi : Saya Lihat Lapangannya, Biar Ada Feeling agar Tidak Salah Mem

PALANGKA RAYA- Sehari
setelah gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama beberapa kepala daerah dari
Kaltim, Kalsel, dan Gubernur Sulawesi Barat menyampaikan paparan di Kantor Staf
Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Presiden yang akrab disapa Jokowi ini langsung
bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Selasa (7/5)
menggunakan pesawat kepresidenan menuju Balikpapan, Kaltim.

Di Kaltim, Jokowi melihat langsung lokasi calon
ibu kota di Kaltim. Dari Kaltim, Jokowi beserta rombongan bertolak ke Kalteng. Presiden
tiba di Bandara Tjilik Riwut pukul 15.45 WIB bersama Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono, Mensesneg Pramono Anung dan sejumlah pejabat tinggi negara
lainnya.

Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu,
disambut langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Pangdam XII/Tpr
Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab DAN Kapolda Kalteng Irjen Pol Anang
Revandoko beserta bupati/wali kota se-kalteng dan seluruh pejabat dilingkungan
pemerintah provinsi.

Turun dari pesawat kepresidenan, Jokowi disambut
dengan tarian adat dayak, kemudian masuk menuju lobi VIP room bandara Tjilik
Riwut. Tak lama kemudian Jokowi keluar dari ruangan menuju mobil sembari melambaikan
tangan kepada awak media yang menunggu.

Jokowi dan rombongan memutuskan menginap di
Kota Cantik Palangka Raya. Rencananya, hari ini (8/6), mantan Wali Kota Solo
dua peiode itu dijadwalkan memantau dari udara lokasi kandidat ibu kota di
segitiga emas (Katingan, Gunung Mas dan Palangka Raya).

“Iya, rencananya besok (hari ini) akan
diantar oleh bapak Gubernur untuk melihat satu atau dua lokasi dari atas dan
dari darat, kemungkinan besok dari titik atas di daerah Gumas dan Palangka Raya
dan jika ada waktu akan ke Kabupaten Pulpis,” kata Jokowi saat
diwawancarai usai melaksanakan salat tarawih di Masjid Darul Arqam, tadi malam (7/5).

 

Diungkapkannya, dalam peninjauan calon ibukota
ini ada beberapa aspek yang harus dilihat, misal saja dari segi sosiologi,
lingkungan, kebencanaan, dan masalah sosial politik. Atau pun, terkait
ketersediaan air, kedalam gambut termasuk masalah konstruksinya akan dilihat
dan dikalkulasikan dan dihitung oleh tim.

“Saya hanya melihat lapangannya kemudian
biar ada feeling nanti dalam memutuskan tidak salah,” tambah mantan
Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Juga :  Aksi 11 April 2022 Terinspirasi Kaisar Napoleon Bonaparte Turun Tahta?

Pihaknya secara terang-terangan mengatakan
bahwa pemerintah daerah Kalteng sudah menyiapkan lahan sekitar 300 ribu hektar,
bahkan jika dinilai kurang masih akan disedikan 60 ribu hektare. Memang,
tambahnya, di Kalteng ini memiliki lahan yang sangat luas dan pihaknya akan
melihat secara langsung.

“Tadi sudah ditunjukkan oleh gubernur
bahwa di sini ada 300 ribu hektar dan jika kurang masih bisa ditambah 60 ribu
hektare,” ucapnya.

Dengan tegas, Jokowi mengatakan bahwa rencana
pemindahan ibukota ke Kalteng sudah dipelopori oleh presiden pertama RI yakni Ir
Soekarno. Tapi itu dulu, untuk saat ini semua aspek harus dilihat terlebih
dahulu.

“Lho, visi kami memindahkan ibukota ke
Kalteng ini kan karena sudah sejak zaman bung Karno, dan beliau dulu memiliki
keinginan untuk di Palangka Raya, tapi itu dulu saat ini harus dilihat
lagi,” tegasnya.

Jokowi menyebutkan, jika bahan-bahan yang
diperlukan sebagai acuan pemindahan ibukota sudah komplit maka akan segera
diputuskan. Tentu, keputusan ini haru konsultasi terlebih dahulu dengan DPR.

“Beberapa aspek yang saya sebutkan tadi
jika sudah komplit maka akan kami putuskan tapi tentu saja ini harus konsultasi
dengan DPR,” ujarnya.

Merespon rencana pemindahan ibu kota ke
Kalteng. Tiga kepala daerah wilayahnya masuk di segitigas emas menyamput
positif dan mendukung secara penuh.

“Kita juga belum tau apa rencana kunjungan
besok (hari ini). Pada dasarnya Gunung Mas, Kota Palangka Raya dan Katingan
siap jika pemerintah menentukan pilihan kepada Kalteng sebagai calon ibukota
negara nanti,”kata Bupati Gunung Mas Aston S Dohong kepada awak media di
Bandara Tjilik Riwut, Selasa (7/5).

Pihaknya juga akan bekerjasama dan
memfasilitasi mulai dari awal bergeraknya pembangunan, sehingga dapat berjalan
dengan lancar. “Kalau untuk wilayah Gumas, kita belum tau pastinya dimana.
Tetapi jika segitiga, maka dipastikan di Daerah Manuhing dan Manuhing raya.
Kalau untuk lahan, 200 ribu hektare juga masih ada,”tegasnya.

Dijelaskan Arton untuk lahan disana konturnya
ada yang berbukit dan juga kontur flat atau datar. Satu-satunya jalan akses
kesana adalah jalan nasional, ada juga jalan provinsi dari Rabambang ke
Manuhing atau Manuhing ke Manuhing Raya dan Manuhing Raya menuju Katingan.

Baca Juga :  Jokowi Didampingi Gubernur Makan Malam di Pusat Perbelanjaan

“Status lahan ada yang HP, HPK dan APL.
Kita juga belum sampai pada tahap mempersiapkan lahan, karena belum tau
tuturnya dimana,”tegasnya.

Sementara Wali Kota Palangka Raya Farid Naparin
mengungkapkan bahwa jika sudah merupakan keputusan pemerintah pusat, maka
daerah mengikuti saja dan harus siap.

“Kalau Palangka  Raya wilayahnya ada disekitar Rakumpit.
Tetapi jika melihat dari segitiga emas, maka titiknya ada di Gumas,”kata
Farid.

Bupati Katingan Sakariyas mengungkapkan bahwa Katingan
yang selama ini disebut-sebut bakal masuk ke dalam wilayah ibukota, sudah
mempersiapkan lahan dengan luasan sekitar 112 ribu hektare.

“Sudah ada tanahnya dan siap untuk dijadikan
wilayah ibukota negara,” kata Bupati Katingan Sakariyas kepada Kalteng Pos
lewat telepon selulernya, Selasa (7/5).

Diungkapkan bupati, kedatangan Presiden Jokowi
hari ini ke Kabupaten Katingan juga terkait dengan masalah rencana pemindahan
ibukota. Dalam kunjungannya ujar Sakariyas, Presiden dan rombongan akan melihat
lokasi yang masuk dalam kawasan 112 ribu hektare tersebut.

“Tadi kita sudah turun dan mengecek tempat yang
akan dikunjungi oleh bapak presiden. Jadi sudah kita persiapkan terkait dengan
rencana kunjungan ini,” ujarnya.

Dia mengaku bersyukur orang nomor satu di
Indonesia itu bisa datang langsung berkunjung ke Katingan. Mereka dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan juga menyambut baik rencana kepindahan
ibukota tersebut. Bahkan mereka menginginkan, wilayah ibukota itu, lebih banyak
masuk ke wilayah Kabupaten Katingan sendiri.

“Kita tunggu saja kunjungan bapak presiden
besok. Informasinya menggunakan tiga helikopter dan langsung mendarat di depan
Kantor Bupati Katingan,” ucapnya.

Kapolres Katingan AKBP E Dharma B Ginting SH
SIK MH ketika dikonfirmasi ditempat terpisah, mengaku sudah siap untuk
melakukan pengamanan bersama TNI terkait kunjungan Presiden ke Kabupaten
Katingan. “Pengamanan tentu kita lakukan sesuai dengan SOP,” ujarnya kepada
wartawan koran ini.

Semua personel
lanjutnya, akan dikerahkan dan ditempatkan di sejumlah titik. Sehingga
kedatangan rombongan dapat berjalan dengan lancar dan aman. “Persiapan sudah
kita lakukan dan kita intinya sudah siap untuk pengamanan bersama dengan TNI,”
  tandasnya.(abw/eri/nue/ala)

PALANGKA RAYA- Sehari
setelah gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama beberapa kepala daerah dari
Kaltim, Kalsel, dan Gubernur Sulawesi Barat menyampaikan paparan di Kantor Staf
Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Presiden yang akrab disapa Jokowi ini langsung
bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Selasa (7/5)
menggunakan pesawat kepresidenan menuju Balikpapan, Kaltim.

Di Kaltim, Jokowi melihat langsung lokasi calon
ibu kota di Kaltim. Dari Kaltim, Jokowi beserta rombongan bertolak ke Kalteng. Presiden
tiba di Bandara Tjilik Riwut pukul 15.45 WIB bersama Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono, Mensesneg Pramono Anung dan sejumlah pejabat tinggi negara
lainnya.

Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu,
disambut langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Pangdam XII/Tpr
Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab DAN Kapolda Kalteng Irjen Pol Anang
Revandoko beserta bupati/wali kota se-kalteng dan seluruh pejabat dilingkungan
pemerintah provinsi.

Turun dari pesawat kepresidenan, Jokowi disambut
dengan tarian adat dayak, kemudian masuk menuju lobi VIP room bandara Tjilik
Riwut. Tak lama kemudian Jokowi keluar dari ruangan menuju mobil sembari melambaikan
tangan kepada awak media yang menunggu.

Jokowi dan rombongan memutuskan menginap di
Kota Cantik Palangka Raya. Rencananya, hari ini (8/6), mantan Wali Kota Solo
dua peiode itu dijadwalkan memantau dari udara lokasi kandidat ibu kota di
segitiga emas (Katingan, Gunung Mas dan Palangka Raya).

“Iya, rencananya besok (hari ini) akan
diantar oleh bapak Gubernur untuk melihat satu atau dua lokasi dari atas dan
dari darat, kemungkinan besok dari titik atas di daerah Gumas dan Palangka Raya
dan jika ada waktu akan ke Kabupaten Pulpis,” kata Jokowi saat
diwawancarai usai melaksanakan salat tarawih di Masjid Darul Arqam, tadi malam (7/5).

 

Diungkapkannya, dalam peninjauan calon ibukota
ini ada beberapa aspek yang harus dilihat, misal saja dari segi sosiologi,
lingkungan, kebencanaan, dan masalah sosial politik. Atau pun, terkait
ketersediaan air, kedalam gambut termasuk masalah konstruksinya akan dilihat
dan dikalkulasikan dan dihitung oleh tim.

“Saya hanya melihat lapangannya kemudian
biar ada feeling nanti dalam memutuskan tidak salah,” tambah mantan
Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Juga :  Aksi 11 April 2022 Terinspirasi Kaisar Napoleon Bonaparte Turun Tahta?

Pihaknya secara terang-terangan mengatakan
bahwa pemerintah daerah Kalteng sudah menyiapkan lahan sekitar 300 ribu hektar,
bahkan jika dinilai kurang masih akan disedikan 60 ribu hektare. Memang,
tambahnya, di Kalteng ini memiliki lahan yang sangat luas dan pihaknya akan
melihat secara langsung.

“Tadi sudah ditunjukkan oleh gubernur
bahwa di sini ada 300 ribu hektar dan jika kurang masih bisa ditambah 60 ribu
hektare,” ucapnya.

Dengan tegas, Jokowi mengatakan bahwa rencana
pemindahan ibukota ke Kalteng sudah dipelopori oleh presiden pertama RI yakni Ir
Soekarno. Tapi itu dulu, untuk saat ini semua aspek harus dilihat terlebih
dahulu.

“Lho, visi kami memindahkan ibukota ke
Kalteng ini kan karena sudah sejak zaman bung Karno, dan beliau dulu memiliki
keinginan untuk di Palangka Raya, tapi itu dulu saat ini harus dilihat
lagi,” tegasnya.

Jokowi menyebutkan, jika bahan-bahan yang
diperlukan sebagai acuan pemindahan ibukota sudah komplit maka akan segera
diputuskan. Tentu, keputusan ini haru konsultasi terlebih dahulu dengan DPR.

“Beberapa aspek yang saya sebutkan tadi
jika sudah komplit maka akan kami putuskan tapi tentu saja ini harus konsultasi
dengan DPR,” ujarnya.

Merespon rencana pemindahan ibu kota ke
Kalteng. Tiga kepala daerah wilayahnya masuk di segitigas emas menyamput
positif dan mendukung secara penuh.

“Kita juga belum tau apa rencana kunjungan
besok (hari ini). Pada dasarnya Gunung Mas, Kota Palangka Raya dan Katingan
siap jika pemerintah menentukan pilihan kepada Kalteng sebagai calon ibukota
negara nanti,”kata Bupati Gunung Mas Aston S Dohong kepada awak media di
Bandara Tjilik Riwut, Selasa (7/5).

Pihaknya juga akan bekerjasama dan
memfasilitasi mulai dari awal bergeraknya pembangunan, sehingga dapat berjalan
dengan lancar. “Kalau untuk wilayah Gumas, kita belum tau pastinya dimana.
Tetapi jika segitiga, maka dipastikan di Daerah Manuhing dan Manuhing raya.
Kalau untuk lahan, 200 ribu hektare juga masih ada,”tegasnya.

Dijelaskan Arton untuk lahan disana konturnya
ada yang berbukit dan juga kontur flat atau datar. Satu-satunya jalan akses
kesana adalah jalan nasional, ada juga jalan provinsi dari Rabambang ke
Manuhing atau Manuhing ke Manuhing Raya dan Manuhing Raya menuju Katingan.

Baca Juga :  Jokowi Didampingi Gubernur Makan Malam di Pusat Perbelanjaan

“Status lahan ada yang HP, HPK dan APL.
Kita juga belum sampai pada tahap mempersiapkan lahan, karena belum tau
tuturnya dimana,”tegasnya.

Sementara Wali Kota Palangka Raya Farid Naparin
mengungkapkan bahwa jika sudah merupakan keputusan pemerintah pusat, maka
daerah mengikuti saja dan harus siap.

“Kalau Palangka  Raya wilayahnya ada disekitar Rakumpit.
Tetapi jika melihat dari segitiga emas, maka titiknya ada di Gumas,”kata
Farid.

Bupati Katingan Sakariyas mengungkapkan bahwa Katingan
yang selama ini disebut-sebut bakal masuk ke dalam wilayah ibukota, sudah
mempersiapkan lahan dengan luasan sekitar 112 ribu hektare.

“Sudah ada tanahnya dan siap untuk dijadikan
wilayah ibukota negara,” kata Bupati Katingan Sakariyas kepada Kalteng Pos
lewat telepon selulernya, Selasa (7/5).

Diungkapkan bupati, kedatangan Presiden Jokowi
hari ini ke Kabupaten Katingan juga terkait dengan masalah rencana pemindahan
ibukota. Dalam kunjungannya ujar Sakariyas, Presiden dan rombongan akan melihat
lokasi yang masuk dalam kawasan 112 ribu hektare tersebut.

“Tadi kita sudah turun dan mengecek tempat yang
akan dikunjungi oleh bapak presiden. Jadi sudah kita persiapkan terkait dengan
rencana kunjungan ini,” ujarnya.

Dia mengaku bersyukur orang nomor satu di
Indonesia itu bisa datang langsung berkunjung ke Katingan. Mereka dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan juga menyambut baik rencana kepindahan
ibukota tersebut. Bahkan mereka menginginkan, wilayah ibukota itu, lebih banyak
masuk ke wilayah Kabupaten Katingan sendiri.

“Kita tunggu saja kunjungan bapak presiden
besok. Informasinya menggunakan tiga helikopter dan langsung mendarat di depan
Kantor Bupati Katingan,” ucapnya.

Kapolres Katingan AKBP E Dharma B Ginting SH
SIK MH ketika dikonfirmasi ditempat terpisah, mengaku sudah siap untuk
melakukan pengamanan bersama TNI terkait kunjungan Presiden ke Kabupaten
Katingan. “Pengamanan tentu kita lakukan sesuai dengan SOP,” ujarnya kepada
wartawan koran ini.

Semua personel
lanjutnya, akan dikerahkan dan ditempatkan di sejumlah titik. Sehingga
kedatangan rombongan dapat berjalan dengan lancar dan aman. “Persiapan sudah
kita lakukan dan kita intinya sudah siap untuk pengamanan bersama dengan TNI,”
  tandasnya.(abw/eri/nue/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru