33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Aksi 11 April 2022 Terinspirasi Kaisar Napoleon Bonaparte Turun Tahta?

JAKARTA,PROKALTENG.CO – Rencana aksi 11 April 2022 di Jakarta menjadi perbincangan ramai di media sosial. Aksi 11 April 2022 itu dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan melibatkan elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Aksi 11 April 2022 membawa tuntutan utama menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu.

Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin meskipun Presiden Jokowi telah memerintahkan para menteri berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu, tetapi mahasiswa belum puas.

“Kami butuh bukti, bukan sekadar lisan,” tegas Kaharuddin kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).

Hal lain yang mendorong BEM SI tetap menggelar aksi adalah sikap Istana yang belum memberikan jawaban terhadap kajian dan tuntutan mereka.

Aksi unjuk rasa di Istana Negara 11 April nanti diklaim bakal diikuti 1.000 mahasiswa dari Aliansi BEM SI, Aliansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Aliansi Mahasiswa Jurusan dan Aliansi Mahasiswa Fakultas.

Baca Juga :  Tiga Warga Kalang Tewas Hirup Gas Beracun di Dalam Sumur

Mengapa memilih 11 April 2022, apakah terinspirasi dari peristiwa Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte turun tahta pada 11 April 1814?

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo mengatakan 11 April 2022 bertepatan dengan peringatakan 208 tahun peristiwa saat Napoleon Bonaparte (15/08/1769 – 05/05/1821) turun tahta dan diasingkan ke Pulau Elba.

Roy Suryo mengatakan Napoleon Bonaparte diasingkan setelah penandatanganan Traktat Fontainebleau pada tahun 1814.

Traktat Fontainebleau adalah perjanjian yang ditandatangani di Paris pada 11 April 1814 antara Napoleon Bonaparte dengan perwakilan dari Austria, Hongaria, Bohemia, Rusia, dan Prusia.

Traktat ini diratifikasi oleh Napoleon pada 13 April. Dalam perjanjian tersebut, sekutu mengakhiri kekuasaan Napoleon sebagai kaisar Prancis dan membuangnya ke Elba.

“Akankah peristiwa yang sudah terjadi 20 dekade lebih tersebut bisa jadi Inspirasi? AMBYAR,” kata Roy Suryo, dikutip dari akun Twitternya.

Siapa Napoleon Bonaparte?

Napoleon berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte.

Baca Juga :  Heboh! Kios BBM Meledak, Rujab Kapolsek Terbakar

Lahir di pulau Corsica pada 1769, Napoleon Bonaparte dengan cepat naik pangkat militer selama revolusi Perancis (1789-1799).

Napoleon Bonaparte adalah seorang pemimpin militer dan kaisar Perancis yang menaklukkan sebagian besar Eropa pada awal abad ke-19.

Setelah merebut kekuasaan politik di Perancis dalam kudeta tahun 1799, ia menobatkan dirinya sebagai kaisar pada tahun 1804.

Napoleon merupakan ahli strategi militer yang cerdik, ambisius, dan terampil. Ia berhasil berperang melawan berbagai koalisi negara-negara Eropa dan memperluas kerajaannya.

Namun, setelah invasi Perancis yang menghancurkan ke Rusia pada tahun 1812, Napoleon turun dua tahun kemudian dan diasingkan ke pulau Elba.

Pada tahun tahun 1815, dia sempat kembali berkuasa dalam kampanye seratus hari.

Setelah kekalahan tolak di pertempuran waterloo, dia turun sekali lagi dan diasingkan ke pulau terpencil saint Helena. Ia meninggal dunia di pulau itu dalam usia 51 tahun pada 1821.(one/pojoksatu)

JAKARTA,PROKALTENG.CO – Rencana aksi 11 April 2022 di Jakarta menjadi perbincangan ramai di media sosial. Aksi 11 April 2022 itu dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan melibatkan elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Aksi 11 April 2022 membawa tuntutan utama menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu.

Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin meskipun Presiden Jokowi telah memerintahkan para menteri berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu, tetapi mahasiswa belum puas.

“Kami butuh bukti, bukan sekadar lisan,” tegas Kaharuddin kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).

Hal lain yang mendorong BEM SI tetap menggelar aksi adalah sikap Istana yang belum memberikan jawaban terhadap kajian dan tuntutan mereka.

Aksi unjuk rasa di Istana Negara 11 April nanti diklaim bakal diikuti 1.000 mahasiswa dari Aliansi BEM SI, Aliansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Aliansi Mahasiswa Jurusan dan Aliansi Mahasiswa Fakultas.

Baca Juga :  Tiga Warga Kalang Tewas Hirup Gas Beracun di Dalam Sumur

Mengapa memilih 11 April 2022, apakah terinspirasi dari peristiwa Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte turun tahta pada 11 April 1814?

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo mengatakan 11 April 2022 bertepatan dengan peringatakan 208 tahun peristiwa saat Napoleon Bonaparte (15/08/1769 – 05/05/1821) turun tahta dan diasingkan ke Pulau Elba.

Roy Suryo mengatakan Napoleon Bonaparte diasingkan setelah penandatanganan Traktat Fontainebleau pada tahun 1814.

Traktat Fontainebleau adalah perjanjian yang ditandatangani di Paris pada 11 April 1814 antara Napoleon Bonaparte dengan perwakilan dari Austria, Hongaria, Bohemia, Rusia, dan Prusia.

Traktat ini diratifikasi oleh Napoleon pada 13 April. Dalam perjanjian tersebut, sekutu mengakhiri kekuasaan Napoleon sebagai kaisar Prancis dan membuangnya ke Elba.

“Akankah peristiwa yang sudah terjadi 20 dekade lebih tersebut bisa jadi Inspirasi? AMBYAR,” kata Roy Suryo, dikutip dari akun Twitternya.

Siapa Napoleon Bonaparte?

Napoleon berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte.

Baca Juga :  Heboh! Kios BBM Meledak, Rujab Kapolsek Terbakar

Lahir di pulau Corsica pada 1769, Napoleon Bonaparte dengan cepat naik pangkat militer selama revolusi Perancis (1789-1799).

Napoleon Bonaparte adalah seorang pemimpin militer dan kaisar Perancis yang menaklukkan sebagian besar Eropa pada awal abad ke-19.

Setelah merebut kekuasaan politik di Perancis dalam kudeta tahun 1799, ia menobatkan dirinya sebagai kaisar pada tahun 1804.

Napoleon merupakan ahli strategi militer yang cerdik, ambisius, dan terampil. Ia berhasil berperang melawan berbagai koalisi negara-negara Eropa dan memperluas kerajaannya.

Namun, setelah invasi Perancis yang menghancurkan ke Rusia pada tahun 1812, Napoleon turun dua tahun kemudian dan diasingkan ke pulau Elba.

Pada tahun tahun 1815, dia sempat kembali berkuasa dalam kampanye seratus hari.

Setelah kekalahan tolak di pertempuran waterloo, dia turun sekali lagi dan diasingkan ke pulau terpencil saint Helena. Ia meninggal dunia di pulau itu dalam usia 51 tahun pada 1821.(one/pojoksatu)

Terpopuler

Artikel Terbaru