ORANG Belanda memang berburu harimau di Jawa, tapi hanya Darmo-lah satu-satunya manusia yang mendapat predikat pembunuh harimau jawa dalam novel ini. ”Harimau jawa” tidak diartikan sebagaimana mestinya, melainkan metafora dari para penguasa lokal yang menindas rakyatnya sendiri.
Memadukan unsur kekayaan diksi tradisional untuk menemukan padanan kata, buku antologi puisi terjemahan Batu Matahari ini terasa klasik. Nyaris tanpa cacat dari segi teknis, kecuali beberapa pungtuasi dan satu–dua kata yang barangkali akibat frekuensinya lolos suntingan.
Memang tak banyak orang yang mengetahuinya. Konon, itu sebuah buku langka yang telah berusia lebih dari 1.300 tahun. Buku itu dikenal sebagai ”Buku Hitam” di kalangan para penganut ilmu sihir dan kolektor buku antik tak hanya karena buku itu bersampul kulit hitam, tetapi juga tersebab isinya yang mengandung ilmu hitam.
Ketika sedang duduk nyaman di kapal pesiar Sebastiantasya Line yang menuju Finlandia, gawai Dutasena menyapa. Kabar petir datang dari sahabatnya di Kota Langkapura. Dut, baru saja ada berita di televisi. Putra Inspektur Jenderal Agoes Dharma ditangkap.
Syekh Siti Jenar dan Sepinggan Puisi dalam Kobaran Api mendaras problem diskriminatif antarkelompok keagamaan. Mengambil bentuk naratif, tapi tak cukup kuat dikatakan sebagai ciri khas. Tapi, yang penting digarisbawahi dalam kumpulan puisi ini ialah posisinya sebagai narasi tanding.
Bukan kekalahan Jepang di Perang Dunia II yang membuat hati Qomar berbunga-bunga. Bukan pula karena Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bukan itu! Bunga-bunga tumbuh di kepala Qomar saat berkenalan dengan Hanum, beberapa hari sebelum peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato
Rel-rel menatap dingin, seperti mata golok yang menatap leher para binatang yang gelisah di rumah jagal. Kita duduk di sisian rel ini sedari subuh. Kita menghitung, tak kurang dari lima kereta telah berlalu-lalang melampaui kita –yang hanya duduk dan saling bergenggaman tangan.
Tersebutlah keluarga Wayan yang ingin mengisi liburan. Reza ingin melihat Candi Borobudur gara-gara waktu ditanya gurunya letaknya di mana, dijawabnya: Amerika Serikat. Afgan pengin ke Bromo yang disebut-sebut sebagai taman terindah ketiga di dunia justru setelah terbakar.