25.2 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

5 Penyebab Obesitas Saat Hamil

Kenaikan berat badan saat hamilmerupakan
kondisi yang sangat normal seiring perkembangan janin. Namun, lain cerita bila
sampai 
obesitas yang bisa membahayakan kehamilan.

Agar tak mengalaminya, mari ketahui apa saja hal-hal yang
bisa menjadi penyebab obesitas saat hamil.

Ketika hamil, umumnya wanita dianjurkan untuk menaikkan
berat badan agar janin mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk
pertumbuhannya. Namun, kenaikan berat badan ini harus diperhatikan agar tidak
kebablasan menjadi obesitas.

Untuk
menentukan kenaikan berat badan yang masih normal pada ibu hamil, Anda harus
mengetahui terlebih dahulu status indeks massa tubuh (IMS atau BMI) sebelum
hamil. Dari situ, dokter baru dapat menentukan berapa kenaikan berat badan yang
sehat.

Obesitas dalam kehamilan terjadi apabila seseorang memiliki
BMI 30 kg/m2 atau lebih. Umumnya, perhitungan ini dilakukan saat
pemeriksaan kehamilan pertama kali. Obesitas dapat dibagi lebih lanjut menjadi
tiga kelas, yaitu kelas I (BMI 30,0-34,9), kelas II (BMI 35,0-39,9), dan kelas
III atau (BMI 40 dan lebih).

Berat badan yang ideal saat hamil

Agar terhindar dari obesitas saat hamil, Anda harus tahu
berapa kenaikan berat badan yang masih dapat dikatakan normal, yaitu:

Pada wanita yang memiliki berat badan kurang, disarankan
menaikkan bobotnya antara 13-18 kg.
Pada wanita yang memiliki berat badan normal, batasi kenaikan berat badan
antara 11,5-16 kg.
Pada wanita yang memiliki berat badan berlebih, batasi kenaikan berat badan
hanya 7-11,5 kg.
Pada wanita yang memiliki obesitas, sebaiknya penambahan berat badan hanya
sebesar 5-9 kg.

Baca Juga :  Ini Lho 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan Untuk Kesehatan

Penyebab obesitas saat hamil

Secara umum, ada beberapa kondisi yang menyebabkan wanita
hamil mengalami kenaikan berat badan yang tidak wajar.

1. Konsumsi makanan secara berlebih dan tidak bernutrisi
tinggi
Dikatakan oleh dr. Karin Wiradarma, M.Gizi, dari KlikDokter, obesitas pada ibu
hamil biasanya diakibatkan oleh makan berlebih dan mengonsumsi makanan yang
minim gizi.

“Obesitas bisa dialami ibu hamil terlalu sering mengonsumsi
makanan tidak sehat dan tidak bernutrisi baik seperti makanan manis, makanan
berlemak, dan makanan berminyak,” katanya.

Meski hamil, tetapi bukan berarti porsi makan mesti dobel
atau makan sebanyak-banyaknya.

“Biasanya, ibu hamil hanya membutuhkan tambahan sekitar 300
kalori per hari pada trimester dua dan 500 kalori per hari pada trimester
tiga,” lanjutnya.

2. Kurang olahraga
Juga dari KlikDokter, dr. Andika Widyatama mengingatkan kalau hamil bukanlah
halangan untuk berolahraga. Ibu hamil tetap harus olahraga secara rutin.

“Olahraga dapat meningkatkan kecepatan metabolisme dan
membakar kalori dari tubuh. Ibu hamil dapat melakukan olahraga aerobik seperti
jalan, joging, berenang, bersepeda, dan yoga. Namun, sebelum mulai berolahraga,
sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sesuai kondisi
kehamilannya,” kata dr. Andika.

3. Kurang tidur
Waktu tidur yang kurang dapat menyebabkan perubahan fungsi hormon. Kurang tidur
memicu penurunan kadar hormon leptin dan meningkatkan hormon grelin, yang pada
akhirnya menimbulkan rasa lapar. Demikian kata dr. Andika.

Baca Juga :  Sadar Saat Stadium Lanjut, Peluang Sembuh Kanker Payudara Makin Kecil

Meski begitu, dr. Andika mengingatkan untuk tidak tidur
berlebihan karena berisiko menyebabkan obesitas akibat aktivitas fisik ibu yang
berkurang.

4. Sering melewatkan sarapan
Sarapan memegang peranan penting dalam proses metabolisme tubuh.

“Pada pagi hari, kecepatan metabolisme kembali berjalan
cepat, termasuk saat proses pembakaran kalori. Selain itu, sarapan dapat
bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan otak dan janin hingga 25 persen,”
ungkap dr. Andika.

5. Stres emosional
Saat sedang stres, kelenjar adrenal akan memproduksi hormon stres, yaitu
kortisol dan adrenalin.

“Hormon adrenalin memang dapat menimbulkan penurun nafsu
makan sementara. Namun, pada kondisi stres yang berkepanjangan, ini  dapat
meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat memicu rasa lapar, sehingga
risiko terjadinya peningkatan berat badan pun meningkat,” dr. Andika
menjelaskan.

Demikianlah sejumlah penyebab obesitas saat hamil. Untuk
menghindarinya, ibu hamil direkomendasikan untuk cek BMI dan konsultasi dengan
dokter mengenai batasan kenaikan berat badan yang aman.

Selain itu, pastikan menerapkan pola makan sehat bergizi
seimbang, melakukan aktivitas fisik rutin, tidur cukup, tidak melewatkan
sarapan sehat, serta mampu mengelola stres dengan baik. Kontrol kehamilan
rutin.(MS/RN/klikdokter)

 

Kenaikan berat badan saat hamilmerupakan
kondisi yang sangat normal seiring perkembangan janin. Namun, lain cerita bila
sampai 
obesitas yang bisa membahayakan kehamilan.

Agar tak mengalaminya, mari ketahui apa saja hal-hal yang
bisa menjadi penyebab obesitas saat hamil.

Ketika hamil, umumnya wanita dianjurkan untuk menaikkan
berat badan agar janin mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk
pertumbuhannya. Namun, kenaikan berat badan ini harus diperhatikan agar tidak
kebablasan menjadi obesitas.

Untuk
menentukan kenaikan berat badan yang masih normal pada ibu hamil, Anda harus
mengetahui terlebih dahulu status indeks massa tubuh (IMS atau BMI) sebelum
hamil. Dari situ, dokter baru dapat menentukan berapa kenaikan berat badan yang
sehat.

Obesitas dalam kehamilan terjadi apabila seseorang memiliki
BMI 30 kg/m2 atau lebih. Umumnya, perhitungan ini dilakukan saat
pemeriksaan kehamilan pertama kali. Obesitas dapat dibagi lebih lanjut menjadi
tiga kelas, yaitu kelas I (BMI 30,0-34,9), kelas II (BMI 35,0-39,9), dan kelas
III atau (BMI 40 dan lebih).

Berat badan yang ideal saat hamil

Agar terhindar dari obesitas saat hamil, Anda harus tahu
berapa kenaikan berat badan yang masih dapat dikatakan normal, yaitu:

Pada wanita yang memiliki berat badan kurang, disarankan
menaikkan bobotnya antara 13-18 kg.
Pada wanita yang memiliki berat badan normal, batasi kenaikan berat badan
antara 11,5-16 kg.
Pada wanita yang memiliki berat badan berlebih, batasi kenaikan berat badan
hanya 7-11,5 kg.
Pada wanita yang memiliki obesitas, sebaiknya penambahan berat badan hanya
sebesar 5-9 kg.

Baca Juga :  Ini Lho 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan Untuk Kesehatan

Penyebab obesitas saat hamil

Secara umum, ada beberapa kondisi yang menyebabkan wanita
hamil mengalami kenaikan berat badan yang tidak wajar.

1. Konsumsi makanan secara berlebih dan tidak bernutrisi
tinggi
Dikatakan oleh dr. Karin Wiradarma, M.Gizi, dari KlikDokter, obesitas pada ibu
hamil biasanya diakibatkan oleh makan berlebih dan mengonsumsi makanan yang
minim gizi.

“Obesitas bisa dialami ibu hamil terlalu sering mengonsumsi
makanan tidak sehat dan tidak bernutrisi baik seperti makanan manis, makanan
berlemak, dan makanan berminyak,” katanya.

Meski hamil, tetapi bukan berarti porsi makan mesti dobel
atau makan sebanyak-banyaknya.

“Biasanya, ibu hamil hanya membutuhkan tambahan sekitar 300
kalori per hari pada trimester dua dan 500 kalori per hari pada trimester
tiga,” lanjutnya.

2. Kurang olahraga
Juga dari KlikDokter, dr. Andika Widyatama mengingatkan kalau hamil bukanlah
halangan untuk berolahraga. Ibu hamil tetap harus olahraga secara rutin.

“Olahraga dapat meningkatkan kecepatan metabolisme dan
membakar kalori dari tubuh. Ibu hamil dapat melakukan olahraga aerobik seperti
jalan, joging, berenang, bersepeda, dan yoga. Namun, sebelum mulai berolahraga,
sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sesuai kondisi
kehamilannya,” kata dr. Andika.

3. Kurang tidur
Waktu tidur yang kurang dapat menyebabkan perubahan fungsi hormon. Kurang tidur
memicu penurunan kadar hormon leptin dan meningkatkan hormon grelin, yang pada
akhirnya menimbulkan rasa lapar. Demikian kata dr. Andika.

Baca Juga :  Sadar Saat Stadium Lanjut, Peluang Sembuh Kanker Payudara Makin Kecil

Meski begitu, dr. Andika mengingatkan untuk tidak tidur
berlebihan karena berisiko menyebabkan obesitas akibat aktivitas fisik ibu yang
berkurang.

4. Sering melewatkan sarapan
Sarapan memegang peranan penting dalam proses metabolisme tubuh.

“Pada pagi hari, kecepatan metabolisme kembali berjalan
cepat, termasuk saat proses pembakaran kalori. Selain itu, sarapan dapat
bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan otak dan janin hingga 25 persen,”
ungkap dr. Andika.

5. Stres emosional
Saat sedang stres, kelenjar adrenal akan memproduksi hormon stres, yaitu
kortisol dan adrenalin.

“Hormon adrenalin memang dapat menimbulkan penurun nafsu
makan sementara. Namun, pada kondisi stres yang berkepanjangan, ini  dapat
meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat memicu rasa lapar, sehingga
risiko terjadinya peningkatan berat badan pun meningkat,” dr. Andika
menjelaskan.

Demikianlah sejumlah penyebab obesitas saat hamil. Untuk
menghindarinya, ibu hamil direkomendasikan untuk cek BMI dan konsultasi dengan
dokter mengenai batasan kenaikan berat badan yang aman.

Selain itu, pastikan menerapkan pola makan sehat bergizi
seimbang, melakukan aktivitas fisik rutin, tidur cukup, tidak melewatkan
sarapan sehat, serta mampu mengelola stres dengan baik. Kontrol kehamilan
rutin.(MS/RN/klikdokter)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru