25.8 C
Jakarta
Monday, December 9, 2024

Ahli Gizi dan Ilmuwan Ungkap Manfaat Luar Biasa Puasa Bagi Kesehatan

PROKALTENG.CO – Secara umum, puasa merupakan praktik menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan, minuman, atau melakukan aktivitas tertentu untuk periode waktu tertentu.

Namun thaukah kamu, bahwa praktik puasa dapat memiliki berbagai tujuan, seperti tujuan agama, kesehatan, atau spiritual.

Dalam konteks agama, puasa seringkali dilakukan sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di berbagai agama, seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha, puasa memiliki makna dan aturan yang berbeda.

Selain itu, dalam konteks kesehatan, puasa dilakukan untuk membersihkan tubuh, meningkatkan kesehatan, atau mengontrol berat badan.

Secara keseluruhan, puasa adalah praktik yang melibatkan penahanan diri dari kegiatan tertentu untuk mendapatkan manfaat fisik, mental, maupun spiritual.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa puasa tak hanya sekadar memberikan manfaat baik untuk spiritual, namun juga memberikan manfaat baik bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga :  Cara Mencegah Asam Urat Kambuh pada Lansia

Dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (13/2), para ahli menemukan bahwa pembatasan asupan makanan selama siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan obesitas, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.

Praktik ini tidak hanya berlaku dalam konteks puasa agama, seperti Ramadhan, tetapi juga diakui dalam penelitian ilmiah di berbagai budaya.

Misalnya, di negara-negara seperti Islandia dan Selandia Baru, para peneliti telah menemukan manfaat yang signifikan dari puasa.

Dengan menahan diri dari mengonsumsi makanan sama sekali selama periode tertentu, tubuh kita dapat fokus pada proses penghilangan toksin.

Hal ini dikarenakan tubuh memberikan istirahat bagi sistem pencernaan kita, memungkinkan organ-organ penting seperti usus untuk melakukan perbaikan dan pembersihan.

Menurut Claire Mahy, seorang ahli gizi mengungkapkan bahwa puasa dapat memberikan kesempatan bagi usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya.

Baca Juga :  Manfaat Lengkap Daun Kelor serta Cara Mengolahnya untuk Dikonsumsi

Selain itu, praktik puasa juga dapat merangsang proses yang dikenal sebagai autophagy, di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari partikel yang rusak dan berbahaya.

Tidak hanya itu, ilmuwan juga telah menyelidiki hubungan antara pola makan, kesehatan usus, dan kesejahteraan mental.

Menurut Dr. Michael Mosley seorang penulis ilmiah, puasa dapat menyebabkan pelepasan BDNF (faktor neurotrofik turunan otak) dalam otak.

BDNF telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi risiko depresi, kecemasan, serta demensia.

Selain itu, jika puasa dapat dilakukan dengan benar, puasa telah membantu banyak orang untuk menurunkan lemak tubuh serta individu akan mendapatkan massa otot.

Ini menunjukkan bahwa, selain memberikan manfaat kesehatan yang terbukti ilmiah, puasa juga dapat menjadi cara yang efektif dalam mencapai tujuan kebugaran dan kesehatan pribadi. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Secara umum, puasa merupakan praktik menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan, minuman, atau melakukan aktivitas tertentu untuk periode waktu tertentu.

Namun thaukah kamu, bahwa praktik puasa dapat memiliki berbagai tujuan, seperti tujuan agama, kesehatan, atau spiritual.

Dalam konteks agama, puasa seringkali dilakukan sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di berbagai agama, seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha, puasa memiliki makna dan aturan yang berbeda.

Selain itu, dalam konteks kesehatan, puasa dilakukan untuk membersihkan tubuh, meningkatkan kesehatan, atau mengontrol berat badan.

Secara keseluruhan, puasa adalah praktik yang melibatkan penahanan diri dari kegiatan tertentu untuk mendapatkan manfaat fisik, mental, maupun spiritual.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa puasa tak hanya sekadar memberikan manfaat baik untuk spiritual, namun juga memberikan manfaat baik bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga :  Cara Mencegah Asam Urat Kambuh pada Lansia

Dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (13/2), para ahli menemukan bahwa pembatasan asupan makanan selama siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan obesitas, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.

Praktik ini tidak hanya berlaku dalam konteks puasa agama, seperti Ramadhan, tetapi juga diakui dalam penelitian ilmiah di berbagai budaya.

Misalnya, di negara-negara seperti Islandia dan Selandia Baru, para peneliti telah menemukan manfaat yang signifikan dari puasa.

Dengan menahan diri dari mengonsumsi makanan sama sekali selama periode tertentu, tubuh kita dapat fokus pada proses penghilangan toksin.

Hal ini dikarenakan tubuh memberikan istirahat bagi sistem pencernaan kita, memungkinkan organ-organ penting seperti usus untuk melakukan perbaikan dan pembersihan.

Menurut Claire Mahy, seorang ahli gizi mengungkapkan bahwa puasa dapat memberikan kesempatan bagi usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya.

Baca Juga :  Manfaat Lengkap Daun Kelor serta Cara Mengolahnya untuk Dikonsumsi

Selain itu, praktik puasa juga dapat merangsang proses yang dikenal sebagai autophagy, di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari partikel yang rusak dan berbahaya.

Tidak hanya itu, ilmuwan juga telah menyelidiki hubungan antara pola makan, kesehatan usus, dan kesejahteraan mental.

Menurut Dr. Michael Mosley seorang penulis ilmiah, puasa dapat menyebabkan pelepasan BDNF (faktor neurotrofik turunan otak) dalam otak.

BDNF telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi risiko depresi, kecemasan, serta demensia.

Selain itu, jika puasa dapat dilakukan dengan benar, puasa telah membantu banyak orang untuk menurunkan lemak tubuh serta individu akan mendapatkan massa otot.

Ini menunjukkan bahwa, selain memberikan manfaat kesehatan yang terbukti ilmiah, puasa juga dapat menjadi cara yang efektif dalam mencapai tujuan kebugaran dan kesehatan pribadi. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru