26.1 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Pesta Lagi Setelah 30 Tahun

LIVERPOOL-Kemarin
(26/6) menjadi hari paling spesial buat Kopites—sebutan fans Liverpool. Setelah
30 tahun menanti gelar liga domestik, akhirnya paceklik gelar itu usai musim
2019-2020.

Kemenangan
2-1 Chelsea atas Manchester City di Stamford Bridge membuat The Reds—julukan
Liverpool—mengunci titel pada matchweek ke-31. Margin poin Liverpool dengan
City yang ada di posisi kedua sebanyak 23 poin dengan tujuh matchweek tersisa.

Liverpool
Echo menuliskan histeria pun terjadi hampir di semua bagian kota asal The
Beatles itu. Meski ada larangan berkerumun karena pandemi Covid-19 belum
berkesudahan tapi khusus kemarin Kopites seperti abai soal protokol kesehatan.

Tak
terkecuali di sekitar kandang Liverpool, Anfield. Kopites yang berkerumun dan
berselebrasi sambil menyalakan petasan suar membuat suasana di sekitar Anfield
berkabut merah.

Pelatih
Liverpool Juergen Klopp bersama skuadnya menyaksikan laga di salah satu hotel
kawasan Merseyside. Dan saat diwawancara Sky Sports setelah peluit pertandingan
Chelsea usai, pelatih 53 tahun itu meneteskan air mata pada akhir tanya jawab.

 â€œTitel ini untuk kalian semua, ini sungguh
luar biasa. Merayakan pesta di dalam rumah atau depan rumah kalian dan rasanya
sungguh menyenangkan,” kata Klopp. “Saya sebelumnya tak pernah membayangkan
jika akan merasa seperti ini,” tambah pelatih yang musim lalu mempersembahkan
titel Liga Champions tersebut.

Baca Juga :  Krisis Bek Liverpool Makin Parah

Klopp pantas
lega dengan titel domestik pada musim kelimanya di Liverpool ini. Setelah
menjadi pecundang musim lalu, finis kedua di belakang City dengan margin poin
satu (91-90), Klopp terlecut untuk musim ini.

Daily Mail
menulis beberapa pertandingan di Premier League yang musim ini menjadi kunci
kemenangan buat Jordan Henderson dkk. Yakni dari matchweek delapan (versus
Leicester City, 6/10), sembilan (versus Manchester United, 21/10), sepuluh
(versus Tottenham Hotspur, 28/10), sebelas (versus Aston Villa, 3/11), 12
(versus City, 11/11), dan 18 (versus Leicester, 27/12).

Dari keenam
pertandingan terebut hanya melawan United, Liverpool gagal memetik poin
maksimal karena bermain imbang 1-1 di Old Trafford. “Liverpool juga berhasil
menang di menit-menit akhir setelah ketinggalan dulu lawan Leicester (6/10),
Spurs (28/10), dan Villa (3/11),” tulis Daily Mail.

Manchester
Evening News (MEN) menuliskan dalam paro pertama perjalanan musim 2019-2020
ini, Liverpool kehilangan dua poin dari poin maksimal 57. Bandingkan City yang
kehilangan 19 poin dari poin maksimal 57.

 â€œSelain itu dampak cederanya bek tengah Aymeric
Laporte sejak September 2019 sampai Januari 2020 ternyata membuat Pep
(Guardiola) kehilangan determinasinya kepada Liverpool. John Stones tak
konsisten, Nicolas Otamendi sering lupa turun usai membantu penyerangan, maka
Fernandinho pun turun membantu pertahanan,” tulis MEN.

Baca Juga :  Liga 3 Makin Menarik

Jika lini
belakang City kedodoran maka lini belakang Liverpool tampil solid. Virgil van
Dijk tetap menjadi aktor utama. Tapi ketika di awal musim Joel Matip cedera,
Joe Gomez bisa menggantikannya dengan baik sebagai tandem Van Dijk.

Meski
menjadi juara pada musim ini, pelatih United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan
kepada MEN sulit bagi Klopp untuk bisa menyamai apa yang dilakukan mentornya
Sir Alex Ferguson. Dalam 26 tahun eranya di United, Sir Alex menghasilkan 13
titel Premier League.

musim ini
dalam separo perjalanan Premier League Liverpool jauh lebih konsisten

 

Sementara
itu, Football London menulis untuk ketiga kalinya Chelsea membantu satu tim
buat juara Premier League. Pertama pada musim 2013-2014, Chelsea mengalahkan
Liverpool 2-1 di matchweek 36 yang kemudian membuat City juara dengan selisih
dua poin atas Liverpool (86-84).

Lalu pada musim 2015-2016, Chelsea menahan
imbang Spurs pada matchweek 36 dan membuat Leicester juara untuk pertama
kalinya dalam sejarah klub. 

LIVERPOOL-Kemarin
(26/6) menjadi hari paling spesial buat Kopites—sebutan fans Liverpool. Setelah
30 tahun menanti gelar liga domestik, akhirnya paceklik gelar itu usai musim
2019-2020.

Kemenangan
2-1 Chelsea atas Manchester City di Stamford Bridge membuat The Reds—julukan
Liverpool—mengunci titel pada matchweek ke-31. Margin poin Liverpool dengan
City yang ada di posisi kedua sebanyak 23 poin dengan tujuh matchweek tersisa.

Liverpool
Echo menuliskan histeria pun terjadi hampir di semua bagian kota asal The
Beatles itu. Meski ada larangan berkerumun karena pandemi Covid-19 belum
berkesudahan tapi khusus kemarin Kopites seperti abai soal protokol kesehatan.

Tak
terkecuali di sekitar kandang Liverpool, Anfield. Kopites yang berkerumun dan
berselebrasi sambil menyalakan petasan suar membuat suasana di sekitar Anfield
berkabut merah.

Pelatih
Liverpool Juergen Klopp bersama skuadnya menyaksikan laga di salah satu hotel
kawasan Merseyside. Dan saat diwawancara Sky Sports setelah peluit pertandingan
Chelsea usai, pelatih 53 tahun itu meneteskan air mata pada akhir tanya jawab.

 â€œTitel ini untuk kalian semua, ini sungguh
luar biasa. Merayakan pesta di dalam rumah atau depan rumah kalian dan rasanya
sungguh menyenangkan,” kata Klopp. “Saya sebelumnya tak pernah membayangkan
jika akan merasa seperti ini,” tambah pelatih yang musim lalu mempersembahkan
titel Liga Champions tersebut.

Baca Juga :  Krisis Bek Liverpool Makin Parah

Klopp pantas
lega dengan titel domestik pada musim kelimanya di Liverpool ini. Setelah
menjadi pecundang musim lalu, finis kedua di belakang City dengan margin poin
satu (91-90), Klopp terlecut untuk musim ini.

Daily Mail
menulis beberapa pertandingan di Premier League yang musim ini menjadi kunci
kemenangan buat Jordan Henderson dkk. Yakni dari matchweek delapan (versus
Leicester City, 6/10), sembilan (versus Manchester United, 21/10), sepuluh
(versus Tottenham Hotspur, 28/10), sebelas (versus Aston Villa, 3/11), 12
(versus City, 11/11), dan 18 (versus Leicester, 27/12).

Dari keenam
pertandingan terebut hanya melawan United, Liverpool gagal memetik poin
maksimal karena bermain imbang 1-1 di Old Trafford. “Liverpool juga berhasil
menang di menit-menit akhir setelah ketinggalan dulu lawan Leicester (6/10),
Spurs (28/10), dan Villa (3/11),” tulis Daily Mail.

Manchester
Evening News (MEN) menuliskan dalam paro pertama perjalanan musim 2019-2020
ini, Liverpool kehilangan dua poin dari poin maksimal 57. Bandingkan City yang
kehilangan 19 poin dari poin maksimal 57.

 â€œSelain itu dampak cederanya bek tengah Aymeric
Laporte sejak September 2019 sampai Januari 2020 ternyata membuat Pep
(Guardiola) kehilangan determinasinya kepada Liverpool. John Stones tak
konsisten, Nicolas Otamendi sering lupa turun usai membantu penyerangan, maka
Fernandinho pun turun membantu pertahanan,” tulis MEN.

Baca Juga :  Liga 3 Makin Menarik

Jika lini
belakang City kedodoran maka lini belakang Liverpool tampil solid. Virgil van
Dijk tetap menjadi aktor utama. Tapi ketika di awal musim Joel Matip cedera,
Joe Gomez bisa menggantikannya dengan baik sebagai tandem Van Dijk.

Meski
menjadi juara pada musim ini, pelatih United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan
kepada MEN sulit bagi Klopp untuk bisa menyamai apa yang dilakukan mentornya
Sir Alex Ferguson. Dalam 26 tahun eranya di United, Sir Alex menghasilkan 13
titel Premier League.

musim ini
dalam separo perjalanan Premier League Liverpool jauh lebih konsisten

 

Sementara
itu, Football London menulis untuk ketiga kalinya Chelsea membantu satu tim
buat juara Premier League. Pertama pada musim 2013-2014, Chelsea mengalahkan
Liverpool 2-1 di matchweek 36 yang kemudian membuat City juara dengan selisih
dua poin atas Liverpool (86-84).

Lalu pada musim 2015-2016, Chelsea menahan
imbang Spurs pada matchweek 36 dan membuat Leicester juara untuk pertama
kalinya dalam sejarah klub. 

Terpopuler

Artikel Terbaru