26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bekal dari Seixal

LISBON–’’Kembali ke rumah!’’. Ya, begitulah
yang dituliskan penyerang Atletico Madrid, Joao Felix, dalam Instastory di akun
Instagram-nya @joaofelix79, kemarin WIB (12/8). Felix menuliskannya setelah dia
“pulang” ke Seixal, sebutan kamp latihan SL Benfica, klub yang sudah
membesarkan namanya.

Bedanya, kali ini dia kembali dengan Atletico
Madrid. ATM, akronim Atletico, kebetulan latihan di Seixal selama mengarungi
fase knockout Liga Champions. Bagi Felix, ini bukan hanya momennya untuk kali
pertama bermain di negaranya setelah membela Los Rojiblancos, julukan Atleti.

Lebih dari itu. Dari Lisbon, Felix harus
membuktikan statusnya sebagai pemain termahal dari Portugal dengan mengangkat
Si Kuping Lebar, trofi Liga Champions. Sesuatu yang musim ini gagal dilakukan
superstar Portugal lainnya, Cristiano Ronaldo. CR7, akronim nama Ronaldo, dan
Juventus sudah kandas di 16 Besar.

 

’’Felix beruntung bisa datang ke sana lagi
(Seixal), ini kesempatan terbaiknya membuat perbedaan,’’ klaim mantan bomber
timnas Portugal, Pedro Pauleta, yang kini menjabat Direktur Tim Usia Muda di
Federasi Sepak Bola Portugal (FPF), kepada EFE. Wakil Portugal tidak hanya
Felix. Wakil Portugal lain yang bermain di perempat final ada Bernardo Silva
dan Joao Cancelo (Manchester City), Nelson Semedo (FC Barcelona), dan Anthony
Lopes (Olympique Lyon).

Dan, tugas Felix sebagai pembeda yang kali
terakhir dia tuntaskan dua bulan lalu harus diulangi lagi dengan menyingkirkan
RB Leipzig dalam perempat final Liga Champions di Jose Alvalade, Lisbon, dini
hari nanti WIB (siaran langsung SCTV/ChampionsTV 1 pukul 02.00 WIB).

Baca Juga :  Rekor Mengerikan Petarung Muda Amerika: 15 Laga, 15 Menang KO Ronde 1

’’Main di Liga Champions selalu jadi poin tertinggi
bagi setiap pemain, begitu pula untuk karirku. Terlebih di sini, di Lisbon, di
rumah. Aku sangat bahagia, dan aku tahu orang-orang Lisbon sekarang di
belakangku,’’ koar Felix, seperti dilansir laman Marca. Meski, Felix paham
tugasnya takkan mudah.

Apalagi dia baru mengukir dua gol selama
memperkuat ATM di Liga Champions musim ini. Terakhir, dia melakukannya ketika
matchday terakhir Grup D melawan Lokomotiv Moskva, 12 Desember lalu.
Setidaknya, dia bisa mengingat momen indahnya saat kali terakhir menjalani
Derbi de Lisboa melawan Sporting CP di Jose Alvalade, 4 Februari 2019.

Kala itu, Felix mencetak satu gol dan satu
assist. Capaian yang belum pernah dia lakukan selama bermain bersama Koke dkk.
Hanya, pemain jebolan akademi Benfica tersebut tidak ingin merasa terbebani.
’’Aku masih 20 tahun, bisa berada di perempat final pada usia ini sudah sangat
membuatku jadi anak muda yang beruntung,’’ sebutnya.

Terlepas dari itu, faktor spirit Lisbon yang
diharapkan entrenador ATM Diego Simeone berefek pada Felix. Di Liga Champions,
produktivitas ATM terendah kedua setelah Olympique Lyon. Total, sejak fase grup
ATM hanya mendulang 12 gol. Alvaro Morata yang jadi top scorer-nya di Liga
Champions pun hanya mengoleksi tiga gol! ’’Joao Felix akan jadi bintangnya,’’
ucap Presiden ATM Enrique Cerezo, kepada AS.

Baca Juga :  Derby Marseyside Paling Seru

Produktivitas juga jadi masalah Julian
Nagelsmann, der trainer RBL. Baru 14 gol yang dicetak Marcel Sabitzer dkk di
Liga Champions. Apesnya, dari jumlah itu empat gol di antaranya dicetak Timo
Werner yang tak bersedia membela Die Bullen, julukan RBL, pada fase knockout
ini untuk fokus dengan klub barunya, Chelsea.

Padahal, sepanjang musim 2019 – 2020,
persentase kontribusi gol bomber berjuluk Turbo Timo tersebut bagi RBL mencapai
32 persen. Dari 105 gol RBL di semua ajang, 34 gol dari hasil kreasi Werner.
’’Tapi, tanpa Timo, ini bisa jadi kesempatan yang lain menunjukkan keserakahan
golnya,’’ harap Mini Mou, julukan Nagelsmann, kepada Spox.

Kapten Sabitzer sebagai
pemain terproduktif kedua di bawah Werner musim ini dengan 16 gol yang jadi
sorotan. Apalagi ketika fase grup lalu, Sabitzer pemain RBL selain Werner yang
menyingkirkan Benfica dengan dua golnya. ’’Bedanya, dia (Sabitzer) lebih
komplet dengan bisa mencetak gol ataupun membangun serangan,’’ sambung
Nagelsmann.


 

 

 

RB
Leipzig (3-4-2-1):

 

1-Gulacsi
(g);

16-Klostermann,
5-Upamecano, 23-Halstenberg;

22-Mukiele,
27-Laimer, 7-Sabitzer (c), Angelino;

18-Nkunku,

25-Olmo;
21-Schick

Pelatih:
Julian Nagelsmann

 

 

 

Atletico
Madrid (4-4-2):

13-Oblak
(g);

23-Trippier,
15-Savic, 2-Gimenez, 12-Lodi;

14-Llorente,
5-Thomas, 8-Saul, 6-Koke (c);

 7-Joao Felix, 9-Morata

Pelatih:
Diego Simeone

 

 

Wasit  : Szymon Marciniak (Polandia)

Stadion:
Jose Alvalade, Lisbon

Live    : SCTV/ChampionsTV1 pukul 02.00 WIB

 

 

 

 

LISBON–’’Kembali ke rumah!’’. Ya, begitulah
yang dituliskan penyerang Atletico Madrid, Joao Felix, dalam Instastory di akun
Instagram-nya @joaofelix79, kemarin WIB (12/8). Felix menuliskannya setelah dia
“pulang” ke Seixal, sebutan kamp latihan SL Benfica, klub yang sudah
membesarkan namanya.

Bedanya, kali ini dia kembali dengan Atletico
Madrid. ATM, akronim Atletico, kebetulan latihan di Seixal selama mengarungi
fase knockout Liga Champions. Bagi Felix, ini bukan hanya momennya untuk kali
pertama bermain di negaranya setelah membela Los Rojiblancos, julukan Atleti.

Lebih dari itu. Dari Lisbon, Felix harus
membuktikan statusnya sebagai pemain termahal dari Portugal dengan mengangkat
Si Kuping Lebar, trofi Liga Champions. Sesuatu yang musim ini gagal dilakukan
superstar Portugal lainnya, Cristiano Ronaldo. CR7, akronim nama Ronaldo, dan
Juventus sudah kandas di 16 Besar.

 

’’Felix beruntung bisa datang ke sana lagi
(Seixal), ini kesempatan terbaiknya membuat perbedaan,’’ klaim mantan bomber
timnas Portugal, Pedro Pauleta, yang kini menjabat Direktur Tim Usia Muda di
Federasi Sepak Bola Portugal (FPF), kepada EFE. Wakil Portugal tidak hanya
Felix. Wakil Portugal lain yang bermain di perempat final ada Bernardo Silva
dan Joao Cancelo (Manchester City), Nelson Semedo (FC Barcelona), dan Anthony
Lopes (Olympique Lyon).

Dan, tugas Felix sebagai pembeda yang kali
terakhir dia tuntaskan dua bulan lalu harus diulangi lagi dengan menyingkirkan
RB Leipzig dalam perempat final Liga Champions di Jose Alvalade, Lisbon, dini
hari nanti WIB (siaran langsung SCTV/ChampionsTV 1 pukul 02.00 WIB).

Baca Juga :  Rekor Mengerikan Petarung Muda Amerika: 15 Laga, 15 Menang KO Ronde 1

’’Main di Liga Champions selalu jadi poin tertinggi
bagi setiap pemain, begitu pula untuk karirku. Terlebih di sini, di Lisbon, di
rumah. Aku sangat bahagia, dan aku tahu orang-orang Lisbon sekarang di
belakangku,’’ koar Felix, seperti dilansir laman Marca. Meski, Felix paham
tugasnya takkan mudah.

Apalagi dia baru mengukir dua gol selama
memperkuat ATM di Liga Champions musim ini. Terakhir, dia melakukannya ketika
matchday terakhir Grup D melawan Lokomotiv Moskva, 12 Desember lalu.
Setidaknya, dia bisa mengingat momen indahnya saat kali terakhir menjalani
Derbi de Lisboa melawan Sporting CP di Jose Alvalade, 4 Februari 2019.

Kala itu, Felix mencetak satu gol dan satu
assist. Capaian yang belum pernah dia lakukan selama bermain bersama Koke dkk.
Hanya, pemain jebolan akademi Benfica tersebut tidak ingin merasa terbebani.
’’Aku masih 20 tahun, bisa berada di perempat final pada usia ini sudah sangat
membuatku jadi anak muda yang beruntung,’’ sebutnya.

Terlepas dari itu, faktor spirit Lisbon yang
diharapkan entrenador ATM Diego Simeone berefek pada Felix. Di Liga Champions,
produktivitas ATM terendah kedua setelah Olympique Lyon. Total, sejak fase grup
ATM hanya mendulang 12 gol. Alvaro Morata yang jadi top scorer-nya di Liga
Champions pun hanya mengoleksi tiga gol! ’’Joao Felix akan jadi bintangnya,’’
ucap Presiden ATM Enrique Cerezo, kepada AS.

Baca Juga :  Derby Marseyside Paling Seru

Produktivitas juga jadi masalah Julian
Nagelsmann, der trainer RBL. Baru 14 gol yang dicetak Marcel Sabitzer dkk di
Liga Champions. Apesnya, dari jumlah itu empat gol di antaranya dicetak Timo
Werner yang tak bersedia membela Die Bullen, julukan RBL, pada fase knockout
ini untuk fokus dengan klub barunya, Chelsea.

Padahal, sepanjang musim 2019 – 2020,
persentase kontribusi gol bomber berjuluk Turbo Timo tersebut bagi RBL mencapai
32 persen. Dari 105 gol RBL di semua ajang, 34 gol dari hasil kreasi Werner.
’’Tapi, tanpa Timo, ini bisa jadi kesempatan yang lain menunjukkan keserakahan
golnya,’’ harap Mini Mou, julukan Nagelsmann, kepada Spox.

Kapten Sabitzer sebagai
pemain terproduktif kedua di bawah Werner musim ini dengan 16 gol yang jadi
sorotan. Apalagi ketika fase grup lalu, Sabitzer pemain RBL selain Werner yang
menyingkirkan Benfica dengan dua golnya. ’’Bedanya, dia (Sabitzer) lebih
komplet dengan bisa mencetak gol ataupun membangun serangan,’’ sambung
Nagelsmann.


 

 

 

RB
Leipzig (3-4-2-1):

 

1-Gulacsi
(g);

16-Klostermann,
5-Upamecano, 23-Halstenberg;

22-Mukiele,
27-Laimer, 7-Sabitzer (c), Angelino;

18-Nkunku,

25-Olmo;
21-Schick

Pelatih:
Julian Nagelsmann

 

 

 

Atletico
Madrid (4-4-2):

13-Oblak
(g);

23-Trippier,
15-Savic, 2-Gimenez, 12-Lodi;

14-Llorente,
5-Thomas, 8-Saul, 6-Koke (c);

 7-Joao Felix, 9-Morata

Pelatih:
Diego Simeone

 

 

Wasit  : Szymon Marciniak (Polandia)

Stadion:
Jose Alvalade, Lisbon

Live    : SCTV/ChampionsTV1 pukul 02.00 WIB

 

 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru