25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ini Alasan NBA 2020-2021 Ingin Start sebelum Natal

PIHAK NBA dan Asosiasi Pemain NBA
(NBPA) sampai saat ini bernegosiasi terkait dengan penetapan dimulainya NBA
musim depan. Pihak NBA ngotot musim depan bisa digulirkan pada 22 Desember.
Namun, NBPA berkeberatan dengan usul tersebut. Mereka ingin liga baru dimulai
awal Januari.

Meski begitu, NBA dan NBPA menargetkan keputusan final
sudah bisa diumumkan kepada publik minggu depan. Di tengah negosiasi alot
tersebut, kemarin ESPN memberikan bocoran penting.

Adrian Wojnarowski, jurnalis ESPN, menjelaskan bahwa
sumbernya di internal NBA menyebut ada alasan besar sehingga NBA ngotot memulai
liga musim depan lebih cepat. Tepatnya sebelum Natal atau pada 22 Desember.

Mereka khawatir kehilangan pemasukan USD 500 juta (Rp 7,2
triliun) sampai USD 1 miliar (Rp 14,5 triliun). Ancaman itu bisa terjadi jika
NBA musim 2020–2021 baru diadakan pada awal Januari mendatang sesuai dengan
usul mayoritas perwakilan pemain saat ini.

Baca Juga :  Barcelona Gagal Juara, Lionel Messi Pecahkan Rekor El Pichichi

Selain itu, kalau liga sudah bergulir pada 22 Desember,
seri reguler masih bisa berlangsung sebanyak 72 pertandingan bagi setiap tim.
Lebih panjang jika dibandingkan dengan hanya 50 pertandingan bagi setiap tim
bila NBA dimulai pada awal Januari.

Selain itu, kalau NBA diselenggarakan mulai 22 Desember,
kompetisi bisa rampung sebelum Juli. Sebagaimana diketahui, ada hajatan besar
pada Juli tahun depan. Yaitu, Olimpiade musim panas di Tokyo.

”Sampai saat ini, NBA berharap opsi mereka, yakni 72
pertandingan yang dimulai pada 22 Desember, segera dilaksanakan,” jelas
Wojnarowski dilansir ESPN.

Di sisi lain, bagi para pemain, memulai liga pada Desember
dianggap terlalu cepat. Apalagi bagi dua tim finalis tahun ini. Yaitu, Los
Angeles Lakers dan Miami Heat.

Baca Juga :  Promes Mengejar Kluivert

Sebab, jika start pada Desember, mereka hanya punya waktu
off-season kurang dari sebelas minggu. Bila dipotong training camp, off-season
mereka hanya delapan minggu. Padahal, selama ini biasanya mereka memiliki masa
jeda off-season selama tiga bulan penuh pada akhir musim.

PIHAK NBA dan Asosiasi Pemain NBA
(NBPA) sampai saat ini bernegosiasi terkait dengan penetapan dimulainya NBA
musim depan. Pihak NBA ngotot musim depan bisa digulirkan pada 22 Desember.
Namun, NBPA berkeberatan dengan usul tersebut. Mereka ingin liga baru dimulai
awal Januari.

Meski begitu, NBA dan NBPA menargetkan keputusan final
sudah bisa diumumkan kepada publik minggu depan. Di tengah negosiasi alot
tersebut, kemarin ESPN memberikan bocoran penting.

Adrian Wojnarowski, jurnalis ESPN, menjelaskan bahwa
sumbernya di internal NBA menyebut ada alasan besar sehingga NBA ngotot memulai
liga musim depan lebih cepat. Tepatnya sebelum Natal atau pada 22 Desember.

Mereka khawatir kehilangan pemasukan USD 500 juta (Rp 7,2
triliun) sampai USD 1 miliar (Rp 14,5 triliun). Ancaman itu bisa terjadi jika
NBA musim 2020–2021 baru diadakan pada awal Januari mendatang sesuai dengan
usul mayoritas perwakilan pemain saat ini.

Baca Juga :  Barcelona Gagal Juara, Lionel Messi Pecahkan Rekor El Pichichi

Selain itu, kalau liga sudah bergulir pada 22 Desember,
seri reguler masih bisa berlangsung sebanyak 72 pertandingan bagi setiap tim.
Lebih panjang jika dibandingkan dengan hanya 50 pertandingan bagi setiap tim
bila NBA dimulai pada awal Januari.

Selain itu, kalau NBA diselenggarakan mulai 22 Desember,
kompetisi bisa rampung sebelum Juli. Sebagaimana diketahui, ada hajatan besar
pada Juli tahun depan. Yaitu, Olimpiade musim panas di Tokyo.

”Sampai saat ini, NBA berharap opsi mereka, yakni 72
pertandingan yang dimulai pada 22 Desember, segera dilaksanakan,” jelas
Wojnarowski dilansir ESPN.

Di sisi lain, bagi para pemain, memulai liga pada Desember
dianggap terlalu cepat. Apalagi bagi dua tim finalis tahun ini. Yaitu, Los
Angeles Lakers dan Miami Heat.

Baca Juga :  Promes Mengejar Kluivert

Sebab, jika start pada Desember, mereka hanya punya waktu
off-season kurang dari sebelas minggu. Bila dipotong training camp, off-season
mereka hanya delapan minggu. Padahal, selama ini biasanya mereka memiliki masa
jeda off-season selama tiga bulan penuh pada akhir musim.

Terpopuler

Artikel Terbaru