33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Listrik Belum Maksimal di Dua Kecamatan

MUARA TEWEH –
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai di Desa Karendan,
Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara (Batara) mampu menopang kebutuhan
listrik hingga keluar Kalimantan Tengah. Namun, daerah penghasil listrik ini
tidak bisa menyalurkan secara maksimal ke desa-desa, khususnya di wilayah
Kecamatan Lahei dan Kecamatan Lahei Barat.

Selama ini, warga hanya
mengandalkan pasokan listrik dari pembangkit tenaga diesel di unit PLN Luwe
Hulu. Dimana listrik hanya menyala mulai pukul 16.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Adapun desa yang belum
tersambung jaringan PLTMG adalah Desa Benao Hulu, Benao Hilir, Luwe Hulu, Luwe
Hilir, Jangkang Baru,  Jangkang Lama, Papar
Pujung, Nihan Hulu, Teluk Malewai, dan Desa Karamuan.

Baca Juga :  Dorong Peran Petani Wanita dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan

“Warga yang berada di
Kecamatan Lahei Barat hanya 14 jam sehari bisa merasakan layanan listrik. Itu
pun kalau tak ada gangguan teknis. Sampai sekarang kami terus menunggu
realisasi janji PLN untuk listrik 24 jam,” kata Kepala Desa Jangkang Baru
Syaifullah.

Sementara Camat Lahei
Barat Kastanto mengatakan, PLN berjanji untuk realisasi pengerjaan jaringan
listrik PLTMG akan dilaksanakan tahun 2020. “Kita berharap ini bisa
terealisasi sesuai harapan dan keinginan bersama, khususnya masyarakat di
Kecamatan Lahei Barat,” ungkapnya.

Secara terpisah, Manajer
PLN ULP Muara Teweh, Gustiyadi Fathur Rahmandy menjelaskan, untuk Kabupaten Barito
Utara tahun ini mendapat kuota pasokan listrik 33 kilometer sirkit.
“Pasokan tersebut untuk desa yang berada di Kecamatan Lahei. Namun, kami
kembalikan kepada pemerintah daerah, terkait pasokan (listrik) tersebut. Bulan
Maret mendatang akan dirapatkan bersama pemerintah daerah termasuk sosialisasi
ke desa-desa,” tegasnya. (adl/ens)

Baca Juga :  Persiapan PSBB Harus Benar-Benar Matang

MUARA TEWEH –
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai di Desa Karendan,
Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara (Batara) mampu menopang kebutuhan
listrik hingga keluar Kalimantan Tengah. Namun, daerah penghasil listrik ini
tidak bisa menyalurkan secara maksimal ke desa-desa, khususnya di wilayah
Kecamatan Lahei dan Kecamatan Lahei Barat.

Selama ini, warga hanya
mengandalkan pasokan listrik dari pembangkit tenaga diesel di unit PLN Luwe
Hulu. Dimana listrik hanya menyala mulai pukul 16.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Adapun desa yang belum
tersambung jaringan PLTMG adalah Desa Benao Hulu, Benao Hilir, Luwe Hulu, Luwe
Hilir, Jangkang Baru,  Jangkang Lama, Papar
Pujung, Nihan Hulu, Teluk Malewai, dan Desa Karamuan.

Baca Juga :  Dorong Peran Petani Wanita dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan

“Warga yang berada di
Kecamatan Lahei Barat hanya 14 jam sehari bisa merasakan layanan listrik. Itu
pun kalau tak ada gangguan teknis. Sampai sekarang kami terus menunggu
realisasi janji PLN untuk listrik 24 jam,” kata Kepala Desa Jangkang Baru
Syaifullah.

Sementara Camat Lahei
Barat Kastanto mengatakan, PLN berjanji untuk realisasi pengerjaan jaringan
listrik PLTMG akan dilaksanakan tahun 2020. “Kita berharap ini bisa
terealisasi sesuai harapan dan keinginan bersama, khususnya masyarakat di
Kecamatan Lahei Barat,” ungkapnya.

Secara terpisah, Manajer
PLN ULP Muara Teweh, Gustiyadi Fathur Rahmandy menjelaskan, untuk Kabupaten Barito
Utara tahun ini mendapat kuota pasokan listrik 33 kilometer sirkit.
“Pasokan tersebut untuk desa yang berada di Kecamatan Lahei. Namun, kami
kembalikan kepada pemerintah daerah, terkait pasokan (listrik) tersebut. Bulan
Maret mendatang akan dirapatkan bersama pemerintah daerah termasuk sosialisasi
ke desa-desa,” tegasnya. (adl/ens)

Baca Juga :  Persiapan PSBB Harus Benar-Benar Matang

Terpopuler

Artikel Terbaru