PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Banjir yang sudah menggenangi beberapa kabupaten di Kalteng dalam beberapa pekan ini, diperkirakan sudah mulai ada penurunan. Kendati demikian, berdasarkan rapat koordinasi, upaya-upaya penanganan darurat bencana di Kalteng tetap berjalan.
“’Berdasarkan hasil pemaparan BMKG Provinsi Kalimantan Tengah tadi di rapat, bahwa pada bulan Desember ini, intensitas curah hujan cukup tinggi. Maka kami masih perlukan upaya-upaya penanganan darurat bencana. Terutama untuk penanganan pengusi, penanganan dampak banjir (pangan kesehatan, dan dampak lainnya), serta pemulihan sarana prasarana,” ucap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Jumat (4/11/2022).
Menurutnya, upaya penanganan tanggap darurat bencana banjir selama ini telah dilakukan secara baik dan sinergis. Kondisi bencana banjir saat ini sudah mengalami penurunan meskipun masih tetap berpotensi mengalami peningkatan, seiring dengan masuknya musim penghujan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Falery Tuwan. Menurut Falery, pemberlakuaan status keadaan darurat bencana banjir di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah tetap berjalan. Namun kini status transisi darurat ke pemulihan akan dimulai dari tanggal 7 November 2022 sampai dengan 31 Desember 2022 mendatang.
”Posko satgas penanganan darurat bencana banjir tetap diaktivasi untuk komando koordinasi dan pelaksanaan kegiatan darurat di lapangan,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, bahwa kabupaten atau kota terdampak banjir di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun ini meliputi, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya.