28.4 C
Jakarta
Sunday, December 8, 2024

Bupati Minta Kader Posyandu Bergerak Aktif

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementrian Kesehatan RI, bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai tahun 2021 angka stunting sebesar 32,5 persen, mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi sebesar 27,9 persen.

Bupati Kabupaten Kotim Halikinnor mengatakan, pemerintah pusat telah menar getkan seluruh kabupaten agar dapat menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 nanti, hal ini merupakan tugas bersama dalam menurunkan angka stunting di daerah ini.

“Saya meminta Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kabupaten Kotim dapat bergerak aktif, melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting di daerah kita, dan saat ini stunting merupakan isu strategis, maka melalui posyandu yang ada di lingkungan Rukun Tetangga (RT) harus aktif bergerak, membantu untuk pencegahan stunting,” kata Halikin, Sabtu (25/2).

Baca Juga :  Kasus ISPA di Minggu ke 41 Mengalami Penurunan Signifikan

Menurutnya kader posyandu diminta bergerak aktif lantaran memiliki peran strategis dalam memba ngun kesadaran masyarakat untuk peningkatan kualitas kesehatan. Tidak hanya itu, mereka juga dinilai paling memahami karakteristik masyarakat. Maka dari itu ketika terjadi gangguan kesehatan terutama pada balita, mereka juga lebih dahulu mengetahuinya.

“Para kader posyandu juga yang mengukur berat dan tinggi balita, apabila ada balita yang tinggi dan beratnya dinilai tidak sesuai dengan usia maka merekalah yang lebih duluan mengetahuinya,” ujar Halikin.

Dirinya mengatakan ka lau ada balita yang terindikasi dengan stunting maka para kader posyandu diminta disegera melapor ke bidan atau pelayanan kesehatan agar balita tersebut mendapat penanganan lebih. peran aktif kader posyando sangat diperlukan untuk menangani dan mencegah stunting di Bumi Habaring Hurung ini.

Baca Juga :  Bupati Harapkan Jumlah Desa Mandiri Bertambah

“Saya juga meminta para kader Posyando mengingat kan masyarakat jadwal pemeriksaan kesehatan, meng imbau ibu hamil dan orang tua balita agar datang ke posyandu untuk memantau status gizi dan kese hatan serta perkembangan anaknya,” tutupnya.(bah/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementrian Kesehatan RI, bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai tahun 2021 angka stunting sebesar 32,5 persen, mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi sebesar 27,9 persen.

Bupati Kabupaten Kotim Halikinnor mengatakan, pemerintah pusat telah menar getkan seluruh kabupaten agar dapat menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 nanti, hal ini merupakan tugas bersama dalam menurunkan angka stunting di daerah ini.

“Saya meminta Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kabupaten Kotim dapat bergerak aktif, melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting di daerah kita, dan saat ini stunting merupakan isu strategis, maka melalui posyandu yang ada di lingkungan Rukun Tetangga (RT) harus aktif bergerak, membantu untuk pencegahan stunting,” kata Halikin, Sabtu (25/2).

Baca Juga :  Kasus ISPA di Minggu ke 41 Mengalami Penurunan Signifikan

Menurutnya kader posyandu diminta bergerak aktif lantaran memiliki peran strategis dalam memba ngun kesadaran masyarakat untuk peningkatan kualitas kesehatan. Tidak hanya itu, mereka juga dinilai paling memahami karakteristik masyarakat. Maka dari itu ketika terjadi gangguan kesehatan terutama pada balita, mereka juga lebih dahulu mengetahuinya.

“Para kader posyandu juga yang mengukur berat dan tinggi balita, apabila ada balita yang tinggi dan beratnya dinilai tidak sesuai dengan usia maka merekalah yang lebih duluan mengetahuinya,” ujar Halikin.

Dirinya mengatakan ka lau ada balita yang terindikasi dengan stunting maka para kader posyandu diminta disegera melapor ke bidan atau pelayanan kesehatan agar balita tersebut mendapat penanganan lebih. peran aktif kader posyando sangat diperlukan untuk menangani dan mencegah stunting di Bumi Habaring Hurung ini.

Baca Juga :  Bupati Harapkan Jumlah Desa Mandiri Bertambah

“Saya juga meminta para kader Posyando mengingat kan masyarakat jadwal pemeriksaan kesehatan, meng imbau ibu hamil dan orang tua balita agar datang ke posyandu untuk memantau status gizi dan kese hatan serta perkembangan anaknya,” tutupnya.(bah/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru