PROKALTENG.CO-Melaksanakan ibadah puasa Ramadhan tidak terlalu memberatkan bagi sejumlah orang karena memang sudah terbiasa makan 2 kali dalam sehari semalam. Puasa juga terasa tidak memberatkan bagi orang yang jarang makan karena tubuhnya sudah beradaptasi.
Ada kalanya orang tidak berat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan namun dia justru cukup berat ketika melaksanakan kewajiban ibadah sholat 5 waktu. Kalau pun melaksanakan sholat, selalu ada saja sholat yang tertinggal atau tidak dilaksanakan. Entah sholat Subuh, sholat Ashar dan lain-lain. Setiap harinya meskipun berpuasa di bulan Ramadhan, selalu ada sholat yang tertinggal.
Ahmad Fatoni, Lc., M.Ag, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang mengatakan, ibadah sholat dan puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap muslim dan muslimah. Kendati demikian, dua ibadah tersebut berdiri sendiri atau tidak saling berkaitan satu sama lain.
“Kedua perintah tersebut termasuk dalam rukun Islam yang lima. Sholat wajib dikerjakan 5 kali dalam sehari semalam, sedangkan pelaksanaan puasa Ramadan hanya 30 hari selama bulan Ramadhan,” kata Ahmad Fatoni kepada JawaPos.com.
Secara hukum Islam, puasa orang yang berpuasa namun tidak melaksanakan ibadah sholat 5 waktu tetap sah dan menggugurkan kewajiban. Kendati demikian, katanya, hal itu bisa berdampak pada pahala puasa yang dilaksanakan.
“Jika orang yang meninggalkan sholat saat berpuasa karena kelalaian atau malas, maka orang tersebut tetap muslim dan tidak membatalkan ibadah puasanya. Akan tetapi perbuatannya itu dapat merusak pahala ibadah puasanya,” kata Ahmad Fatoni.
“Memang tidak ada keterkaitan antara rukun puasa dan rukun sholat. Puasanya tetap sah, tetapi tidak diterima pahalanya sebab sholat adalah kunci segala ibadah. Selain itu, dia juga telah berbuat dosa besar karena meninggalkan sholat,” imbuhnya.
Namun berbeda apabila orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan tidak melaksanakan sholat 5 waktu karena menganggap sholat tidak wajib untuk dilaksanakan. Jika hal ini terjadi, maka ibadah puasanya secara otomatis menjadi batal.
“Dia bisa dianggap murtad (keluar dari agama Islam) dan puasanya otomatis batal. Ibadah apa pun dalam Islam mensyaratkan pelakunya seorang muslim. Mengingat sholat adalah penentu status keislaman seseorang, maka orang yang sengaja tidak mengerjakan sholat karena diakui bukan perkara wajib, puasanya jadi tidak sah,” tandasnya.
Ahmad Fatoni mengingatkan bahwa sholat merupakan tiang agama dan amalan yang akan dihisab pertama kalinya nanti adalah ibadah sholat. Ibadah sholat yang dikerjakan dengan baik dan khusuk, akan menjadi perisai dari kemaksiatan. (jpg)