28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ada Potensi Awal Bulan Puasa Berbeda, MUI Ajak Sambut Ramadan dengan Riang Gembira

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pengajian akbar Tarhib Ramadhan di Masjid Istiqlal tadi malam (1/3). Acara yang diawali khataman Alquran itu merupakan doa bersama menyambut bulan suci tersebut.

Pesan tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis. Dia menyebutkan bahwa acara itu rutin digelar setiap kali menyambut datangnya Ramadhan. Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan tausiah pada acara itu.

Selaku ketua penyelenggara, Cholil menegaskan bahwa acara itu resmi dari MUI. “Tidak ada hubungan dengan politik. Tidak ada untuk menggagalkan apa pun kecuali kita ingin membangun persatuan dan kesatuan,” ujar dia.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Terima Audiensi MUI, Serap Aspirasi Soal Pembangunan Kantor

Penegasan itu dia sampaikan untuk merespons beredarnya pesan singkat di masyarakat. Bahwa Tarhib Ramadhan MUI merupakan agenda politik, pengalihan isu, pengumpulan massa, dan sebagainya. “Jadi kalau ada WA (WhatsApp, Red) yang menyebar, itu sama sekali bukan yang berkenaan dengan acara kami,” kata dia.

Cholil juga mengimbau seluruh ormas Islam bersama-sama mengajak masyarakat menyambut Ramadhan dengan riang gembira. Semata-mata untuk mendapatkan berkah dan rida Allah SWT.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki merespons potensi perbedaan awal puasa. Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa jatuh pada Senin (11/3). Sementara itu, pemerintah dan PBNU masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar Minggu (10/3). ’’Perbedaan (awal puasa) sudah biasa. Yang penting berpuasanya,’’ kata Saiful. (wan/c6/bay/jpc)

Baca Juga :  MUI Imbau Umat Muslim Pilih Pemimpin yang Punya 5 Sifat Ini

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pengajian akbar Tarhib Ramadhan di Masjid Istiqlal tadi malam (1/3). Acara yang diawali khataman Alquran itu merupakan doa bersama menyambut bulan suci tersebut.

Pesan tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis. Dia menyebutkan bahwa acara itu rutin digelar setiap kali menyambut datangnya Ramadhan. Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan tausiah pada acara itu.

Selaku ketua penyelenggara, Cholil menegaskan bahwa acara itu resmi dari MUI. “Tidak ada hubungan dengan politik. Tidak ada untuk menggagalkan apa pun kecuali kita ingin membangun persatuan dan kesatuan,” ujar dia.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Terima Audiensi MUI, Serap Aspirasi Soal Pembangunan Kantor

Penegasan itu dia sampaikan untuk merespons beredarnya pesan singkat di masyarakat. Bahwa Tarhib Ramadhan MUI merupakan agenda politik, pengalihan isu, pengumpulan massa, dan sebagainya. “Jadi kalau ada WA (WhatsApp, Red) yang menyebar, itu sama sekali bukan yang berkenaan dengan acara kami,” kata dia.

Cholil juga mengimbau seluruh ormas Islam bersama-sama mengajak masyarakat menyambut Ramadhan dengan riang gembira. Semata-mata untuk mendapatkan berkah dan rida Allah SWT.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki merespons potensi perbedaan awal puasa. Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa jatuh pada Senin (11/3). Sementara itu, pemerintah dan PBNU masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar Minggu (10/3). ’’Perbedaan (awal puasa) sudah biasa. Yang penting berpuasanya,’’ kata Saiful. (wan/c6/bay/jpc)

Baca Juga :  MUI Imbau Umat Muslim Pilih Pemimpin yang Punya 5 Sifat Ini

Terpopuler

Artikel Terbaru