27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Agar Jantung Penyandang Diabetes dan Hipertensi Sehat selama Pandemi

Dokter
spesialis jantung dari Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura, Nikolas
Wanahita menyarankan para penderita diabetes dan hipertensi memantau
angka-angka ideal gula darah dan tekanan darah mereka untuk mengurangi risiko
terkena masalah jantung selama masa pandemi Covid-19 ini.

Bagi
para penyandang diabetes, pastikan gula darah puasa berada di bawah 108 g/dL
lalu target HbA1c di bawah 7 persen. Sementara bagi yang memiliki hipertensi,
pantau dan usahakan agar tekanan darah berada pada angka ideal yakni 110-140
dan 60-90 mmHg.

Selain
itu, rutinlah melakukan latihan aerobik agar pompa jantung cepat. Pilihan
aktivitas fisik yang direkomendasikan antara lain berenang, bersepeda, jogging
atau jalan cepat minimum 30 menit dan dilakukan seminggu tiga kali. “Tidur
malam juga harus cukup, 7 jam minimun,” kata Nikolas dalam webinar, Jumat
(21/8).

Baca Juga :  Program Ini Terhambat, Waspada Meledaknya Wabah Ganda

Tips
sehat lainnya, penuhilah kebutuhan vitamin D3 yang bisa didapatkan dari makanan
dan sinar matahari. Untuk mengetahui asupan vitamin D3 tubuh cukup atau tidak,
tes darah bisa dilakukan.

Dari
sisi makanan, sebaiknya hindari makanan olahan, seimbangkan konsumsi hidangan
yang digoreng, daging merah dengan serat tinggi. Ikan bisa menjadi pilihan
selain daging sapi atau ayam. Selain itu, kendalikan stres berlebihan karena
berdampak tak bagus untuk tubuh secara keseluruhan.

Vaksinasi
juga bisa menjadi upaya yang baik. Menurut Nikolas, jika seseorang pernah
divaksinasi walau untuk virus lain, maka ini bisa membantu melawan Covid-19.
“Jika pernah divaksinasi walau untuk virus lain, kemungkinan akan membantu
melawan Covid-19. Pneumococcal vaccines, lalu vaksin influenza boleh setiap
tahun dilakukan, menurut studi,” tutur Nikolas.

Sebaiknya
jangan serta merta percaya pada herbal yang belum terbukti dari sisi medis.
“Bukan hanya side effect. Biasanya orang-orang ini merasa lebih aman jadi lebih
lengah, tidak pakai masker, tidak jaga jarak,” kata Nikolas.

Baca Juga :  Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung dengan Efektif

Selain
itu, jangan coba-coba menginfeksi diri sendiri dengan virus penyebab COVID-19,
jangan cemas berlebihan, jangan berhenti meminum obat diabates dan hipertensi
tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Terakhir,
jika perlu ke dokter, jangan menunggu lagi terutama jika ada keluhan seperti
nyeri dada, kelemahan di satu sisi badan yang bisa jadi mengarah ke masalah
jantung. “Kemungkinan meninggal jauh lebih tinggi dari Covid-19. Kalau takut ke
rumah sakit (terkena COVID-19), pakai peralatan proteksi diri. Covid-19 paling
tidak masih setengah tahun lagi, harus belajar hidup dengan Covid-19,” demikian
pesan Nikolas. (*)

Dokter
spesialis jantung dari Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura, Nikolas
Wanahita menyarankan para penderita diabetes dan hipertensi memantau
angka-angka ideal gula darah dan tekanan darah mereka untuk mengurangi risiko
terkena masalah jantung selama masa pandemi Covid-19 ini.

Bagi
para penyandang diabetes, pastikan gula darah puasa berada di bawah 108 g/dL
lalu target HbA1c di bawah 7 persen. Sementara bagi yang memiliki hipertensi,
pantau dan usahakan agar tekanan darah berada pada angka ideal yakni 110-140
dan 60-90 mmHg.

Selain
itu, rutinlah melakukan latihan aerobik agar pompa jantung cepat. Pilihan
aktivitas fisik yang direkomendasikan antara lain berenang, bersepeda, jogging
atau jalan cepat minimum 30 menit dan dilakukan seminggu tiga kali. “Tidur
malam juga harus cukup, 7 jam minimun,” kata Nikolas dalam webinar, Jumat
(21/8).

Baca Juga :  Program Ini Terhambat, Waspada Meledaknya Wabah Ganda

Tips
sehat lainnya, penuhilah kebutuhan vitamin D3 yang bisa didapatkan dari makanan
dan sinar matahari. Untuk mengetahui asupan vitamin D3 tubuh cukup atau tidak,
tes darah bisa dilakukan.

Dari
sisi makanan, sebaiknya hindari makanan olahan, seimbangkan konsumsi hidangan
yang digoreng, daging merah dengan serat tinggi. Ikan bisa menjadi pilihan
selain daging sapi atau ayam. Selain itu, kendalikan stres berlebihan karena
berdampak tak bagus untuk tubuh secara keseluruhan.

Vaksinasi
juga bisa menjadi upaya yang baik. Menurut Nikolas, jika seseorang pernah
divaksinasi walau untuk virus lain, maka ini bisa membantu melawan Covid-19.
“Jika pernah divaksinasi walau untuk virus lain, kemungkinan akan membantu
melawan Covid-19. Pneumococcal vaccines, lalu vaksin influenza boleh setiap
tahun dilakukan, menurut studi,” tutur Nikolas.

Sebaiknya
jangan serta merta percaya pada herbal yang belum terbukti dari sisi medis.
“Bukan hanya side effect. Biasanya orang-orang ini merasa lebih aman jadi lebih
lengah, tidak pakai masker, tidak jaga jarak,” kata Nikolas.

Baca Juga :  Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung dengan Efektif

Selain
itu, jangan coba-coba menginfeksi diri sendiri dengan virus penyebab COVID-19,
jangan cemas berlebihan, jangan berhenti meminum obat diabates dan hipertensi
tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Terakhir,
jika perlu ke dokter, jangan menunggu lagi terutama jika ada keluhan seperti
nyeri dada, kelemahan di satu sisi badan yang bisa jadi mengarah ke masalah
jantung. “Kemungkinan meninggal jauh lebih tinggi dari Covid-19. Kalau takut ke
rumah sakit (terkena COVID-19), pakai peralatan proteksi diri. Covid-19 paling
tidak masih setengah tahun lagi, harus belajar hidup dengan Covid-19,” demikian
pesan Nikolas. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru