PULANG PISAU – Kepala
Dinas Kesehatan Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo M Hlth Sc menegaskan, hasil rapid
diagnostic test (RDT) yang menunjukan
indikasi reaktif, bukan berarti seseorang langsung dipastikan positif
terpapar Covid-19 atau virus corona.
“Ini yang
terkadang belum dipahami oleh masyarakat, dan akhirnya membuat mereka panik dan resah,â€
kata Muliyanto yang juga juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19
Kabupaten Pulang Pisau, kemarin.
Mul menjelaskan,
RDT atau rapid
test itu lebih merupakan tes diagnosa awal untuk mengukur dan mengetahui
imunitas tubuh seseorang. “Hasilnya bisa reaktif atau non-reaktif. Apabila
hasilnya reaktif itu bukan berarti seseorang tersebut serta merta positif
terpapar Covid-19. Ini yang perlu dipahami masyarakat,†tegasnya.
Jadi, lanjut
dia, untuk mengetahui seseorang itu positif atau tidaknya terpapar corona perlu
dilakukan tes lanjutan. “Yaitu tes swab. Dalam tes swab akan diambil spesimen
lendir dari pasien untuk selanjutnya dikirim dan diuji di laboratorium. Saat
ini swab kita kirim ke laboratorium yang ada di Banjarbaru,†ungkapnya.
Untuk itu, Mul
mengharapkan agar media massa ikut berperan dalam memberikan ketenangan kepada
masyarakat dengan memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat.
Hal senada juga disampaikan
Koordinator Bidang Akuntabilitas dan Pengawasan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Kabupaten Pulang Pisau, Triono Rahyudi.
Pria yang juga
menjabat sebagai Kajari Pulang Pisau itu meminta media massa ikut memberikan
informasi secara masif kepada masyarakat agar bisa membentuk pola pikir dan
kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap pencegahan dan penanganan Covid-19,
khususnya di Kabupaten Pulang Pisau.