33.9 C
Jakarta
Monday, December 1, 2025

Gubernur-Kampus Sepakat Perkuat Pendidikan Kalteng

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Suasana hangat menyelimuti Istana Isen Mulang, Jumat malam, (28/11).

Di bawah temaram lampu dan nuansa santai silaturahmi, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran mengundang puluhan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Kalteng untuk duduk satu meja, berdiskusi serius namun akrab tentang masa depan pendidikan tinggi di Bumi Tambun Bungai.

Pertemuan bertajuk Silaturahmi Pimpinan Perguruan Tinggi bersama Gubernur Kalteng dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang berkelanjutan itu menjadi forum strategis untuk menyamakan langkah, khususnya dalam menyukseskan program unggulan Satu Rumah Satu Sarjana dan memperkuat pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah terpencil.

‎Acara diawali pengantar dari Rahmat Nasution Hamka yang menegaskan bahwa kehadiran para pimpinan perguruan tinggi dari Palangka Raya hingga kabupaten-kabupaten adalah bukti keseriusan bersama.

Ia menekankan, gubernur ingin mendengar langsung pengalaman kampus dalam melayani anak-anak daerah, agar bantuan pendidikan yang digelontorkan tepat sasaran dan benar-benar menyentuh keluarga kurang mampu dan pelosok.

Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Leonard S. Ampung menegaskan kembali komitmen Gubernur H Agustiar Sabran dalam mengeksekusi program-program strategis pembangunan, terutama di sektor pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan.

‎Ia menjelaskan, semangat itu tercermin kuat dalam Kartu Huma Betang Sejahtera (KHBS) yang manfaat totalnya mencapai Rp2 juta per penerima, mencakup berbagai bentuk bantuan sesuai kebutuhan.

Electronic money exchangers listing

KHBS tidak hanya menyasar konsumsi jangka pendek, tetapi juga diarahkan untuk mendukung pendidikan dan peningkatan kualitas hidup.

“Bapak Gubernur selalu menekankan, pembangunan jangan dimulai dari kota yang sudah maju, tapi dari wilayah terpencil terlebih dahulu. Data yang masuk pun diarahkan agar daerah tertinggal diprioritaskan,” ujar Leonard.

Ia juga menyinggung pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui kebijakan seperti kewajiban penggunaan plat KH dan pemanfaatan Bank Kalteng sebagai lokomotif ekonomi daerah.

Leonard optimistis pada 2026 akses listrik dan internet akan semakin merata sehingga menunjang percepatan pembangunan pendidikan tinggi.

‎Mendengar hal itu, satu per satu pimpinan perguruan tinggi menyampaikan apresiasi, usul, dan masukan.

Universitas Palangka Raya (UPR) menilai program Satu Rumah Satu Sarjana merupakan langkah sangat tepat mengingat minimnya anak desa yang mampu melanjutkan ke perguruan tinggi.

Baca Juga :  Karhutla di Desa Taruna, Gubernur dan Wagub Kalteng Tinjau Langsung ke Lapangan

UPR menegaskan siap mendampingi calon mahasiswa, termasuk yang bercita-cita masuk Fakultas Kedokteran, sejak jenjang SMA.

Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) mengapresiasi intensitas kunjungan Gubernur ke kampus-kampus di Palangka Raya yang dinilai mampu meningkatkan motivasi anak muda untuk kuliah. UMPR berharap perhatian serupa menjangkau perguruan tinggi di kabupaten.

Dari UIN Palangka Raya, mengemuka masukan soal penguatan transportasi udara dan darat untuk membuka konektivitas dan meningkatkan kunjungan ke Kalteng, yang pada akhirnya berkontribusi pada PAD.

Mereka juga mendorong optimalisasi CSR perusahaan untuk mendukung program pendidikan.

Sejumlah kampus lain, seperti Universitas Kristen Palangka Raya, IAKN, IAHN Tampung Penyang, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, STMIK Palangka Raya, hingga perguruan tinggi kesehatan dan ekonomi di Pangkalan Bun, Sampit, Kuala Kapuas, Muara Teweh, Buntok, Lamandau, Seruyan, Sukamara, dan Murung Raya, menyampaikan kebutuhan konkret Perluasan jenis beasiswa, bukan hanya untuk mahasiswa kurang mampu tapi juga beasiswa prestasi dan mahasiswa tingkat akhir.

Penyediaan rusunawa/asrama bagi mahasiswa dari wilayah terpencil dan pesisir. Fasilitasi kursus bahasa asing agar lulusan berdaya saing global. Penguatan program vokasi, magang, dan penyerapan tenaga kerja lokal di perusahaan-perusahaan di Kalteng.

Penambahan smart board, pembangunan gedung perkuliahan, hingga hibah riset untuk dosen. Banyak pula kampus mengusulkan agar pertemuan seperti malam itu dijadwalkan rutin, menjadi forum koordinasi dan sarana menjalin kerja sama, baik antar kampus maupun dengan pemerintah daerah dan dunia usaha.

Menanggapi berbagai masukan, Gubernur H. Agustiar Sabran menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan keterbukaan para pimpinan perguruan tinggi. Ia menegaskan pertemuan ini merupakan bagian dari semangat Hasupa Hasundau, duduk bersama, berdialog, dan mencari solusi untuk kemajuan bersama.

‎“Ini sejalan dengan visi misi kami dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak. Saya ingin masyarakat Dayak menjadi tuan rumah di tanah sendiri,” tegas Agustiar.

‎Menurutnya, Kalteng adalah provinsi yang sangat kaya akan sumber daya alam. Namun kekayaan itu baru bisa terasa luas manfaatnya jika didukung Sumber Daya Manusia yang unggul.

Baca Juga :  Gubernur Dukung Restocking Benih Ikan untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan di Kalteng

Pemerintah provinsi pun terus menagih komitmen perusahaan untuk menjalankan kewajiban CSR, menyerap tenaga kerja lokal, dan menyediakan ruang magang bagi mahasiswa.

‎“Kami sudah turun langsung ke pelosok, melihat sendiri kondisi sekolah-sekolah bahkan hingga SD. Pendidikan adalah salah satu faktor pemutus rantai kemiskinan. Karena itu, kami mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan dan memastikan di daerah kita, program-program itu berjalan,” ujarnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya mendorong anak-anak daerah untuk kuliah di perguruan tinggi di Kalteng, tanpa menutup peluang yang ingin melanjutkan ke luar daerah.

Ia mengisyaratkan harapan agar ke depan, ketika kondisi fiskal memungkinkan, dapat diberikan insentif khusus bagi rektor dan perguruan tinggi yang berkontribusi besar meningkatkan kualitas pendidikan.

‎Pertemuan juga menyepakati sejumlah poin penting yang menjadi arah bersama. Pertama, peningkatan akses pendidikan tinggi melalui penguatan program Satu Rumah Satu Sarjana dan perluasan ragam beasiswa.

Kedua, pemerataan infrastruktur pendidikan, termasuk digitalisasi, jaringan listrik dan internet, pengadaan smart board, asrama, serta pembangunan gedung kampus.

‎Ketiga, penguatan SDM dan daya saing mahasiswa melalui pendampingan sejak SMA, pelatihan bahasa asing, program vokasi yang link-and-match dengan dunia industri, dan pembukaan lebih luas kesempatan magang.

Keempat, optimalisasi kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan lewat CSR untuk mendukung pendidikan, riset, dan pengembangan kampus.

Gubernur juga menyambut baik usul penyelenggaraan pertemuan rutin. Pemerintah Provinsi berkomitmen memfasilitasi forum komunikasi pimpinan perguruan tinggi minimal tiga bulan sekali, dilengkapi dengan rapat kerja dan penandatanganan MoU yang berkelanjutan.

Rapat silaturahmi malam itu ditutup dengan harapan besar: agar semua gagasan tidak berhenti di meja diskusi, tetapi segera diwujudkan dalam program nyata di kampus-kampus dan desa-desa.

Dengan sinergi kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha, Kalteng menatap masa depan pendidikan tinggi yang lebih inklusif, merata, dan berkelanjutan serta melahirkan lebih banyak sarjana dari setiap rumah di penjuru Bumi Tambun Bungai.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Suasana hangat menyelimuti Istana Isen Mulang, Jumat malam, (28/11).

Di bawah temaram lampu dan nuansa santai silaturahmi, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran mengundang puluhan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Kalteng untuk duduk satu meja, berdiskusi serius namun akrab tentang masa depan pendidikan tinggi di Bumi Tambun Bungai.

Pertemuan bertajuk Silaturahmi Pimpinan Perguruan Tinggi bersama Gubernur Kalteng dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang berkelanjutan itu menjadi forum strategis untuk menyamakan langkah, khususnya dalam menyukseskan program unggulan Satu Rumah Satu Sarjana dan memperkuat pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah terpencil.

Electronic money exchangers listing

‎Acara diawali pengantar dari Rahmat Nasution Hamka yang menegaskan bahwa kehadiran para pimpinan perguruan tinggi dari Palangka Raya hingga kabupaten-kabupaten adalah bukti keseriusan bersama.

Ia menekankan, gubernur ingin mendengar langsung pengalaman kampus dalam melayani anak-anak daerah, agar bantuan pendidikan yang digelontorkan tepat sasaran dan benar-benar menyentuh keluarga kurang mampu dan pelosok.

Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Leonard S. Ampung menegaskan kembali komitmen Gubernur H Agustiar Sabran dalam mengeksekusi program-program strategis pembangunan, terutama di sektor pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan.

‎Ia menjelaskan, semangat itu tercermin kuat dalam Kartu Huma Betang Sejahtera (KHBS) yang manfaat totalnya mencapai Rp2 juta per penerima, mencakup berbagai bentuk bantuan sesuai kebutuhan.

KHBS tidak hanya menyasar konsumsi jangka pendek, tetapi juga diarahkan untuk mendukung pendidikan dan peningkatan kualitas hidup.

“Bapak Gubernur selalu menekankan, pembangunan jangan dimulai dari kota yang sudah maju, tapi dari wilayah terpencil terlebih dahulu. Data yang masuk pun diarahkan agar daerah tertinggal diprioritaskan,” ujar Leonard.

Ia juga menyinggung pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui kebijakan seperti kewajiban penggunaan plat KH dan pemanfaatan Bank Kalteng sebagai lokomotif ekonomi daerah.

Leonard optimistis pada 2026 akses listrik dan internet akan semakin merata sehingga menunjang percepatan pembangunan pendidikan tinggi.

‎Mendengar hal itu, satu per satu pimpinan perguruan tinggi menyampaikan apresiasi, usul, dan masukan.

Universitas Palangka Raya (UPR) menilai program Satu Rumah Satu Sarjana merupakan langkah sangat tepat mengingat minimnya anak desa yang mampu melanjutkan ke perguruan tinggi.

Baca Juga :  Karhutla di Desa Taruna, Gubernur dan Wagub Kalteng Tinjau Langsung ke Lapangan

UPR menegaskan siap mendampingi calon mahasiswa, termasuk yang bercita-cita masuk Fakultas Kedokteran, sejak jenjang SMA.

Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) mengapresiasi intensitas kunjungan Gubernur ke kampus-kampus di Palangka Raya yang dinilai mampu meningkatkan motivasi anak muda untuk kuliah. UMPR berharap perhatian serupa menjangkau perguruan tinggi di kabupaten.

Dari UIN Palangka Raya, mengemuka masukan soal penguatan transportasi udara dan darat untuk membuka konektivitas dan meningkatkan kunjungan ke Kalteng, yang pada akhirnya berkontribusi pada PAD.

Mereka juga mendorong optimalisasi CSR perusahaan untuk mendukung program pendidikan.

Sejumlah kampus lain, seperti Universitas Kristen Palangka Raya, IAKN, IAHN Tampung Penyang, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, STMIK Palangka Raya, hingga perguruan tinggi kesehatan dan ekonomi di Pangkalan Bun, Sampit, Kuala Kapuas, Muara Teweh, Buntok, Lamandau, Seruyan, Sukamara, dan Murung Raya, menyampaikan kebutuhan konkret Perluasan jenis beasiswa, bukan hanya untuk mahasiswa kurang mampu tapi juga beasiswa prestasi dan mahasiswa tingkat akhir.

Penyediaan rusunawa/asrama bagi mahasiswa dari wilayah terpencil dan pesisir. Fasilitasi kursus bahasa asing agar lulusan berdaya saing global. Penguatan program vokasi, magang, dan penyerapan tenaga kerja lokal di perusahaan-perusahaan di Kalteng.

Penambahan smart board, pembangunan gedung perkuliahan, hingga hibah riset untuk dosen. Banyak pula kampus mengusulkan agar pertemuan seperti malam itu dijadwalkan rutin, menjadi forum koordinasi dan sarana menjalin kerja sama, baik antar kampus maupun dengan pemerintah daerah dan dunia usaha.

Menanggapi berbagai masukan, Gubernur H. Agustiar Sabran menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan keterbukaan para pimpinan perguruan tinggi. Ia menegaskan pertemuan ini merupakan bagian dari semangat Hasupa Hasundau, duduk bersama, berdialog, dan mencari solusi untuk kemajuan bersama.

‎“Ini sejalan dengan visi misi kami dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak. Saya ingin masyarakat Dayak menjadi tuan rumah di tanah sendiri,” tegas Agustiar.

‎Menurutnya, Kalteng adalah provinsi yang sangat kaya akan sumber daya alam. Namun kekayaan itu baru bisa terasa luas manfaatnya jika didukung Sumber Daya Manusia yang unggul.

Baca Juga :  Gubernur Dukung Restocking Benih Ikan untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan di Kalteng

Pemerintah provinsi pun terus menagih komitmen perusahaan untuk menjalankan kewajiban CSR, menyerap tenaga kerja lokal, dan menyediakan ruang magang bagi mahasiswa.

‎“Kami sudah turun langsung ke pelosok, melihat sendiri kondisi sekolah-sekolah bahkan hingga SD. Pendidikan adalah salah satu faktor pemutus rantai kemiskinan. Karena itu, kami mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan dan memastikan di daerah kita, program-program itu berjalan,” ujarnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya mendorong anak-anak daerah untuk kuliah di perguruan tinggi di Kalteng, tanpa menutup peluang yang ingin melanjutkan ke luar daerah.

Ia mengisyaratkan harapan agar ke depan, ketika kondisi fiskal memungkinkan, dapat diberikan insentif khusus bagi rektor dan perguruan tinggi yang berkontribusi besar meningkatkan kualitas pendidikan.

‎Pertemuan juga menyepakati sejumlah poin penting yang menjadi arah bersama. Pertama, peningkatan akses pendidikan tinggi melalui penguatan program Satu Rumah Satu Sarjana dan perluasan ragam beasiswa.

Kedua, pemerataan infrastruktur pendidikan, termasuk digitalisasi, jaringan listrik dan internet, pengadaan smart board, asrama, serta pembangunan gedung kampus.

‎Ketiga, penguatan SDM dan daya saing mahasiswa melalui pendampingan sejak SMA, pelatihan bahasa asing, program vokasi yang link-and-match dengan dunia industri, dan pembukaan lebih luas kesempatan magang.

Keempat, optimalisasi kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan lewat CSR untuk mendukung pendidikan, riset, dan pengembangan kampus.

Gubernur juga menyambut baik usul penyelenggaraan pertemuan rutin. Pemerintah Provinsi berkomitmen memfasilitasi forum komunikasi pimpinan perguruan tinggi minimal tiga bulan sekali, dilengkapi dengan rapat kerja dan penandatanganan MoU yang berkelanjutan.

Rapat silaturahmi malam itu ditutup dengan harapan besar: agar semua gagasan tidak berhenti di meja diskusi, tetapi segera diwujudkan dalam program nyata di kampus-kampus dan desa-desa.

Dengan sinergi kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha, Kalteng menatap masa depan pendidikan tinggi yang lebih inklusif, merata, dan berkelanjutan serta melahirkan lebih banyak sarjana dari setiap rumah di penjuru Bumi Tambun Bungai.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru