PALANGKA RAYA-Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Kelas II A Palangka
Raya meniadakan sementara kunjungan
kepada warga binaan demi mengantisipasi
penyebaran virus corona atau Covid-19. Peniadaan jam kunjungan ini berlaku selama dua pekan, terhitung sejak Senin (23/3). Pemberlakuan
lockdown untuk seluruh kegiatan kunjungan ini merupakan intruksi dari pusat.
Meski demikian, hak warga
binaan untuk berkomunikasi dengan keluarga tetap diberikan melalui video call menggunakan aplikasi
WhatsApp.
“Komunikasi
warga binaan dengan keluarga sekarang diganti secara online melalui layanan
video call gratis,†ucap Kalapas Kelas II A Palangka Raya Syarif Hidayat, kemarin (24/3).
Pihak lapas telah
menyediakan dua monitor televisi dengan koneksi internet satelit Palapa.
“Kami sediakan
beberapa ponsel sebagai media
komunikasi warga binaan dengan keluarga masing-masing di rumah,” katanya.
Kalapas menambahkan, bukan hanya kunjungan dari pihak
keluarga saja yang sementara waktu ditiadakan, tapi juga kunjungan dari para
rohaniawan yang biasa memberikan siraman rohani bagi warga binaan. “Semua semua kegiatan dari pihak luar, sementara ini tidak bisa dilayani, termasuk pastor, ustaz, maupun pendeta,†ungkap Syarif.
Sedangkan untuk layanan
makanan, pihak lapas tetap melayani. Makanan yang diantar keluarga akan diterima petugas lapas dan selanjutnya diserahkan kepada
warga binaan.
Sementara itu, Kasibinadik Lapas Kelas IIA Palangka Raya M
Irvan Muayat menambahkan, untuk layanan video call ini, pihaknya sudah menyiapkan
dua monitor televisi dengan koneksi jaringan internet satelit, serta dua ponsel
pintar yang dapat digunakan oleh warga binaan sebagai sarana untuk
melakukan video call dengan pihak keluarga. Waktu penggunaan pun telah ditetapkan sesuai dengan waktu normal kunjungan.
“Video call itu dilaksanakan setiap hari dari Senin hingga
Sabtu,
sesuai
jadwal jam besuk yang biasanya
dimulai pukul 08.30
hingga 12.00 WIB. Setiap telepon
dibatasi 15 menit,†tambah
Irvan.
Wartawan
Kalteng Pos sempat
bertemu dengan beberapa keluarga warga binaan yang ingin membesuk anggota keluarga
mereka. Sebagian di antara
mereka mengaku sudah mengetahui tentang penutupan sementara waktu kunjungan.
Seperti yang dikatakan pengunjung bernama Agus, yang saat itu menemani adik perempuannya yang ingin menjenguk suami. Menurut Agus, kebijakan untuk menutup sementara kunjungan ke lapas merupakan
keputusan yang baik untuk keselamatan
warga binaan.
“Karena kita enggak tahu apakah orang yang datang dari luar
itu sehat atau sakit,†tutur pria
yang mengaku bekerja sebagai buruh bangunan.