30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Disdik Ingatkan Jangan Ada Perpeloncoan selama MPLS

TAHUN ajaran baru
dalam dunia pendidikan sudah dimulai Senin (15/7). Kini sudah memasuki masa
pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Sebagaimana pada lembaga pendidikan
lainnya, begitu pun dengan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gandrung, Kecamatan Paku,
Kabupaten Barito Timur (Bartim), memanfaatkan momen pertama masuk sekolah
dengan pengenalan terhadap lingkungan baru.

Kepala SDN Gandrung Rintong
mengatakan, pada hari-hari awal tahun ajaran baru, anak-anak lebih difokuskan pada
pengenalan lingkungan sekolah. Berlaku untuk murid baru maupun yang naik kelas.

“Di sini (SDN
Gandrung, red) memang untuk anak kelas satu harus mengenal sekolah barunya,
kaka kelas, dan guru-gurunya,” katanya saat diwawancara Kalteng Pos di SD
Gandrung, kemarin.

Begitu pun bagi
anak-anak yang naik kelas. Perlu pengenalan terhadap kelas baru dan guru baru.
Lantaran, setiap tahun ajaran baru, wali kelas pun berbeda.

“Jadi, selama tiga
hari pertama tahun ajaran baru kami gunakan untuk pengenalan saja. Hari keempat
barulah memulai proses belajar-mengajar,” kata Rintong.

Kegiatan anak-anak
selama tiga hari yakni membersihkan kelas, menata kelas, hingga pemilihan ketua
kelas beserta pengurusnya. Apalagi, lanjutnya, gedung sekolah tidak dihuni dan
dibersihkan selama libur semester. “Maka momen awal tahun ajaran ini kami
manfaatkan untuk hal demikian (penataan kelas),” tegasnya.

Sementara, di Palangka
Raya, masing-masing sekolah memulai tahun ajaran baru dengan MPLS kepada para
peserta didik baru.  Terkait MPLS
tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Palangka Raya Sahdin Hasan meminta
agar pihak sekolah tak berlebihan dalam melaksanakan masa pengenalan lingkungan
sekolah.

Baca Juga :  Gubernur : Dua Warga Kalteng Positif Covid-19

“Saya minta agar
sekolah-sekolah melaksanakan MPLS sewajarnya. Tegas boleh, tapi tidak dengan cara
kasar,” kata Sahdin, kemarin.

Dirinya tak
menginginkan adanya hal-hal negatif terjadi semasa MPLS, baik yang dilakukan
oleh para guru maupun oleh sesama pelajar yang notabene berada pada kelas atas.

“Saya tidak ingin
mendengar ada laporan bahwa siswa baru mendapat bullying atau perundungan.
Jangan ada istilah senior-junior, kalau kakak dan adik boleh saja,”
tegasnya.

Selain larangan untuk
tidak melakukan hal-hal negatif selama MPLS, Sahdin juga meminta kepada seluruh
sekolah agar lebih memperbanyak kegiatan yang bersifat memberi motivasi dan
hal-hal yang membangkitkan semangat para pelajar.

“MPLS mesti menjadi
sarana bagi peserta didik untuk mendapatkan motivasi dan semangat, agar ketika
menjadi bagian dari sekolah itu, ia mampu lebih giat dalam belajar sekaligus
berprestasi,” pintanya.

Menurut Sahdin Hasan,
MPLS harus dilihat sebagai sarana belajar efektif, sekaligus membangun
interaksi positif antarpelajar maupun pelajar dengan tenaga didik di sekolah
tersebut.

Sementara itu, berkaitan
dengan hal-hal teknis, Disdik menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Meski
demikian, tetap ada pengawasan dari Disdik. “Soal mekanisme pelaksanaan MPLS,
itu menjadi kebijakan sekolah. Disdik hanya melakukan pengawasan,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan pihaknya
pada hari pertama pelaksanaan MPLS, semua sekolah telah menjalankan dengan baik.
Tidak ada kendala yang ditemui.

Baca Juga :  Sepakat ! Ditutup Sementara Saat Membersihkan Area Pasar Besar

Secara umum, hari
pertama sekolah pada tahun pelajaran 2019-2020, pengenalan lingkungan sekolah
berlangsung dengan gembira dan semangat. Lantaran, Gubernur Kalteng H Sugianto
Sabran melalui Dinas Pendidikan Kalteng telah meminta agar pelaksanaan MPLS
pada semua jenjang pendidikan, khususnya SMA dan SMK, mesti terlaksana secara baik,
penuh kegembiraan, edukatif, dan tanpa perpeloncoan.

Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kalteng H Slamet Winaryo mengatakan, hari pertama sekolah dan MPLS
se-Kalteng berlangsung lancar, aman, menyenangkan, dan menggembirakan. Ini,
kata dia, berkat arahan gubernur yang menginginkan agar dunia pendidikan
semakin lebih baik. Demikian pula, pada setiap pembukaan MPLS, selalu dibacakan
sambutan dari gubernur.

Menurut dia, kesan
pertama saat peserta didik memasuki pendidikan jenjang baru akan membawa dampak
positif bagi pribadi peserta didik. Diharapkan pada gilirannya mereka akan siap
mengikuti pelaksanaan proses belajar mengajar dengan baik.

“Pada MPLS ini tidak
diperkenankan untuk mewajibkan penggunaan asesoris dan perlengkapan yang tidak
pantas, tidak patut, dan tidak mendidik kepada peserta didik baru, yang
mengarah pada perpeloncoan,” tegasnya.

Menurutnya, kepala
sekolah (kasek) harus bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi MPLS. Dengan demikian, apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
MPLS, maka kasek pada sekolah bersangkutan harus segera diberi pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian.

“Alhamdulillah, berdasarkan pantauan hari ini
(kemarin, red), pelaksanaan MPLS SMA/MA/SMK/SLB se-Kalteng berlangsung lancar, aman,
menyenangkan, dan menggembirakan bagi siswa baru,” pungkasnya. (abw/old/ami/ce/ala) 

TAHUN ajaran baru
dalam dunia pendidikan sudah dimulai Senin (15/7). Kini sudah memasuki masa
pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Sebagaimana pada lembaga pendidikan
lainnya, begitu pun dengan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gandrung, Kecamatan Paku,
Kabupaten Barito Timur (Bartim), memanfaatkan momen pertama masuk sekolah
dengan pengenalan terhadap lingkungan baru.

Kepala SDN Gandrung Rintong
mengatakan, pada hari-hari awal tahun ajaran baru, anak-anak lebih difokuskan pada
pengenalan lingkungan sekolah. Berlaku untuk murid baru maupun yang naik kelas.

“Di sini (SDN
Gandrung, red) memang untuk anak kelas satu harus mengenal sekolah barunya,
kaka kelas, dan guru-gurunya,” katanya saat diwawancara Kalteng Pos di SD
Gandrung, kemarin.

Begitu pun bagi
anak-anak yang naik kelas. Perlu pengenalan terhadap kelas baru dan guru baru.
Lantaran, setiap tahun ajaran baru, wali kelas pun berbeda.

“Jadi, selama tiga
hari pertama tahun ajaran baru kami gunakan untuk pengenalan saja. Hari keempat
barulah memulai proses belajar-mengajar,” kata Rintong.

Kegiatan anak-anak
selama tiga hari yakni membersihkan kelas, menata kelas, hingga pemilihan ketua
kelas beserta pengurusnya. Apalagi, lanjutnya, gedung sekolah tidak dihuni dan
dibersihkan selama libur semester. “Maka momen awal tahun ajaran ini kami
manfaatkan untuk hal demikian (penataan kelas),” tegasnya.

Sementara, di Palangka
Raya, masing-masing sekolah memulai tahun ajaran baru dengan MPLS kepada para
peserta didik baru.  Terkait MPLS
tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Palangka Raya Sahdin Hasan meminta
agar pihak sekolah tak berlebihan dalam melaksanakan masa pengenalan lingkungan
sekolah.

Baca Juga :  Gubernur : Dua Warga Kalteng Positif Covid-19

“Saya minta agar
sekolah-sekolah melaksanakan MPLS sewajarnya. Tegas boleh, tapi tidak dengan cara
kasar,” kata Sahdin, kemarin.

Dirinya tak
menginginkan adanya hal-hal negatif terjadi semasa MPLS, baik yang dilakukan
oleh para guru maupun oleh sesama pelajar yang notabene berada pada kelas atas.

“Saya tidak ingin
mendengar ada laporan bahwa siswa baru mendapat bullying atau perundungan.
Jangan ada istilah senior-junior, kalau kakak dan adik boleh saja,”
tegasnya.

Selain larangan untuk
tidak melakukan hal-hal negatif selama MPLS, Sahdin juga meminta kepada seluruh
sekolah agar lebih memperbanyak kegiatan yang bersifat memberi motivasi dan
hal-hal yang membangkitkan semangat para pelajar.

“MPLS mesti menjadi
sarana bagi peserta didik untuk mendapatkan motivasi dan semangat, agar ketika
menjadi bagian dari sekolah itu, ia mampu lebih giat dalam belajar sekaligus
berprestasi,” pintanya.

Menurut Sahdin Hasan,
MPLS harus dilihat sebagai sarana belajar efektif, sekaligus membangun
interaksi positif antarpelajar maupun pelajar dengan tenaga didik di sekolah
tersebut.

Sementara itu, berkaitan
dengan hal-hal teknis, Disdik menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Meski
demikian, tetap ada pengawasan dari Disdik. “Soal mekanisme pelaksanaan MPLS,
itu menjadi kebijakan sekolah. Disdik hanya melakukan pengawasan,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan pihaknya
pada hari pertama pelaksanaan MPLS, semua sekolah telah menjalankan dengan baik.
Tidak ada kendala yang ditemui.

Baca Juga :  Sepakat ! Ditutup Sementara Saat Membersihkan Area Pasar Besar

Secara umum, hari
pertama sekolah pada tahun pelajaran 2019-2020, pengenalan lingkungan sekolah
berlangsung dengan gembira dan semangat. Lantaran, Gubernur Kalteng H Sugianto
Sabran melalui Dinas Pendidikan Kalteng telah meminta agar pelaksanaan MPLS
pada semua jenjang pendidikan, khususnya SMA dan SMK, mesti terlaksana secara baik,
penuh kegembiraan, edukatif, dan tanpa perpeloncoan.

Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kalteng H Slamet Winaryo mengatakan, hari pertama sekolah dan MPLS
se-Kalteng berlangsung lancar, aman, menyenangkan, dan menggembirakan. Ini,
kata dia, berkat arahan gubernur yang menginginkan agar dunia pendidikan
semakin lebih baik. Demikian pula, pada setiap pembukaan MPLS, selalu dibacakan
sambutan dari gubernur.

Menurut dia, kesan
pertama saat peserta didik memasuki pendidikan jenjang baru akan membawa dampak
positif bagi pribadi peserta didik. Diharapkan pada gilirannya mereka akan siap
mengikuti pelaksanaan proses belajar mengajar dengan baik.

“Pada MPLS ini tidak
diperkenankan untuk mewajibkan penggunaan asesoris dan perlengkapan yang tidak
pantas, tidak patut, dan tidak mendidik kepada peserta didik baru, yang
mengarah pada perpeloncoan,” tegasnya.

Menurutnya, kepala
sekolah (kasek) harus bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi MPLS. Dengan demikian, apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
MPLS, maka kasek pada sekolah bersangkutan harus segera diberi pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian.

“Alhamdulillah, berdasarkan pantauan hari ini
(kemarin, red), pelaksanaan MPLS SMA/MA/SMK/SLB se-Kalteng berlangsung lancar, aman,
menyenangkan, dan menggembirakan bagi siswa baru,” pungkasnya. (abw/old/ami/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru