PROKALTENG.CO-Proses pemindahan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah telah memasuki hari keempat pada Selasa (13/5). Skala pergerakan semakin besar.
Hingga pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar 14.00 WIB, tercatat sudah 42 kloter dengan 16.382 jemaah yang tiba di Makkah.
Secara keseluruhan, jumlah jemaah yang telah diberangkatkan ke Arab Saudi pun terus bertambah. Berdasarkan data Siskohat, hingga Selasa pagi, sudah 219 kloter atau 41,71 persen dari total 525 kloter yang mendarat di Madinah.
Total jemaah yang diberangkatkan mencapai 85.195 orang, atau 41,9 persen dari kuota nasional 203.320.
Dari jumlah itu, sebanyak 18.341 jemaah adalah lansia, setara dengan 21,52 persen dari total jemaah yang sudah tiba.
Hari ini saja, sudah ada 8 kloter dengan 3.190 jemaah, termasuk 574 lansia, yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Sayangnya, kabar duka kembali datang: jumlah jemaah wafat kini tercatat 10 orang (7 laki-laki dan 3 perempuan).
Suhu Capai 43°C di Makkah dan 41°C di Madinah
Tantangan besar yang dihadapi para jemaah dalam proses perpindahan ini datang dari kondisi cuaca ekstrem di dua kota suci.
Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari The Weather Channel, suhu di Makkah dan Madinah pada Selasa pagi kembali menunjukkan angka tinggi yang mengkhawatirkan.
Di Makkah, suhu sudah mencapai 37 derajat Celsius pada pukul 10 pagi, dengan puncak suhu diprediksi menembus 43 derajat.
Kelembapan hanya 15 persen dengan indeks ultraviolet (UV) berada pada level 8 dari 11, kategori sangat tinggi. Kondisi langit cerah tanpa awan, dengan angin sepoi dari arah barat daya sebesar 5 kilometer per jam.
Sementara itu, di Madinah suhu pagi hari tercatat 35 derajat Celsius dan diperkirakan mencapai 41 derajat pada siang hari.
Kelembapan hanya 9 persen dengan tekanan udara menurun, dan angin bertiup 11 kilometer per jam dari timur laut. Sama seperti di Makkah, indeks UV juga menyentuh angka 8, yang menandakan bahaya bagi kulit dan tubuh jika terpapar langsung sinar matahari dalam waktu lama.
Kondisi ini membuat risiko dehidrasi dan heat stroke semakin tinggi, terutama bagi jemaah lansia atau mereka yang memiliki komorbid.
Petugas haji pun mengimbau agar jemaah tidak memaksakan diri untuk beraktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hari. Pelindung kepala seperti topi, payung, atau sorban sangat disarankan, begitu pula konsumsi air secara berkala meskipun tidak merasa haus.
Jemaah yang baru tiba di Makkah juga disarankan beristirahat lebih dahulu sebelum melaksanakan rangkaian ibadah umrah wajib, agar tubuh memiliki cukup waktu beradaptasi dengan suhu yang lebih panas dibanding Madinah.
Petugas haji mengimbau para jemaah untuk tidak memaksakan aktivitas fisik di siang hari. Menghindari paparan matahari langsung, selalu mengenakan pelindung kepala (topi, payung, atau sorban), minum air secara berkala, meskipun tidak merasa haus, dan istirahat cukup di area ber-AC seperti hotel atau masjid.
Selain itu, jemaah yang baru tiba di Makkah disarankan tidak langsung beraktivitas berat usai perjalanan dari Madinah, agar tubuh bisa beradaptasi kembali dengan suhu yang lebih panas. (jpc)