Dalam buku Sukacita Sains, Jim Al-Khalili menjelaskan mengapa sains memberikan banyak manfaat, tapi di sisi lain masih banyak orang menolak keberadaannya. Bagaimana sains menjadi pilihan jitu dalam mengatasi segala masalah dalam hidup, namun di sisi lain masih ada yang meragukannya.
Buku Kisah Kita: Dari ”Sah” ke ”Selamanya” memang tidak mendakwahkan agar seseorang menikah. Tapi sangat relevan dibaca oleh mereka yang sedang merencanakan atau telah menikah.
Setiap diri manusia memang beredar di antara datang dan pergi. Dalam buku kumpulan puisi terbarunya, penyair Suminto A. Sayuti menulis gejala tersebut dengan menolak terminasi atau menolak akhir dari sesuatu di dalam ruang dan waktu.
Buku Luru Gangsir (Mencari Jangkrik) berkisah tentang petualangan anak-anak dalam mencari jangkrik di alam bebas. Bisa membantu meningkatkan rasa kebersamaan dan kerja sama antara anak-anak.
Mengombinasikan neo-imajinasi, surealisme magis, dan kecaman-kecaman pada situasi politik, The Master and Margarita adalah dua kisah yang berkelindan di waktu yang beririsan, di momen yang tumpang-tindih.
Seolah memang harus ada ”tiang garam” dalam novel Tiang Garam. Padahal jika diperhatikan secara saksama, keseluruhan teks sudah merupakan hipogram dari kisah Sodom dan Gomora.
MAX Weber dalam bukunya, Wirtschaft und Gesellschaft, yang diluncurkan pada abad lalu menyatakan suatu masyarakat yang tidak dapat mempertahankan suatu tatanan normatif dalam memberikan kepastian hukum tidak akan bertumbuh dan berkembang menjadi suatu masyarakat modern.