Seorang
subjek baru-baru ini meninggal dalam uji klinis tahap akhir dari vaksin
Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan pembuat obat
Swedia-Inggris, AstraZeneca. Apa yang terjadi sebetulnya?
Dilansir
dari Indian Express, Minggu (25/10), seorang sukarelawan di Brasil yang
berpartisipasi dalam uji coba kandidat vaksin Universitas Oxford-AstraZeneca,
AZD1222, meninggal. Dia meninggal minggu ini, menurut badan pengawasan kesehatan
negara Brazil, ANVISA.
Relawan
tersebut adalah seorang pria berusia 28 tahun yang tinggal di Rio de Janeiro.
Dia telah meninggal karena komplikasi Covid-19.
Tapi
terkait kematian tersebut, menurut laporan, peserta diklaim tidak diberikan
suntikan AZD1222. Berarti kematiannya bukan akibat uji coba vaksin.
AstraZeneca
mengatakan bahwa masalah ini, sudah sesuai prosedur seperti semua peristiwa
medis penting lainnya. Semua dinilai dengan cermat oleh penyelidik percobaan,
komite pemantau keamanan independen, dan otoritas pengatur.
“Penilaian
ini tidak menimbulkan kekhawatiran tentang kelanjutan studi yang sedang
berlangsung,†kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Sedangkan,
regulator Brasil mengatakan bahwa uji coba akan tetap dilanjutkan. Pengujian
akan ditangguhkan jika peserta telah diberi dosis uji coba kandidat Covid-19.
Brasil
adalah salah satu tempat utama untuk menguji vaksin Covid-19 secara global,
dengan uji coba pada manusia fase 3 di negara itu yang melibatkan sekitar 5
ribu sukarelawan di seluruh negeri. Sebagai bagian dari uji coba, peserta
diberi vaksin Covid-19 eksperimental atau diberikan dosis vaksin yang disetujui
sebelumnya.
Masalah
lain apa yang muncul selama percobaan ini?
Kasus
kematian akibat vaksin ini memang kejadian yang pertama. Akan tetapi bukan
masalah pertama bagi vaksin AstraZeneca.
Sebab
bulan September lalu, ketika seorang peserta di Inggris dilaporkan diberi
vaksin Covid-19 eksperimental, subjek itu juga mengalami efek samping serius.
Sang pasien mengalami demam tinggi dan menggigil. Akibatnya, uji coba vaksin
tersebut saat itu sempat dihentikan sementara di seluruh dunia.
Mengikuti
tinjauan yang mengarahkan para peneliti, dewan pemantau keamanan dan pemerintah
Inggris untuk menyimpulkan bahwa reaksi tersebut tidak disebabkan oleh vaksin.
Lalu percobaan telah dilanjutkan di sebagian besar lokasi kecuali di AS. Badan
Pengawas Obat dan Makanan AS masih menyelidiki kejadian merugikan ini dan belum
menyetujui dimulainya kembali uji coba di sana. Sampai saat ini, AstraZeneca
belum memberikan pernyataan lanjutan tentang hal ini.