25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ketahui 7 Penyebab Seseorang Bisa Alami Gangguan Mental

Ternyata
bukan hanya kesehatan fisik yang harus diperhatikan. Tetapi seseorang juga
penting memperhatikan kesehatan jiwa atau mentalnya agar kehidupan bisa
berjalan dengan keseimbangan.

Bicara
soal kesehatan mental, setiap 10 Oktober, dunia memperingati Hari Kesehatan
Mental Sedunia. Tahun ini, tema yang diambil menekankan semua orang harus
berpikir lebih visioner di masa depan. Iakni ‘meningkatkan investasi kesehatan
mental’.

Psikiater
dr.Lahargo Kembaren,SpKJ yang juga Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial
RS.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor dan RS Siloam Bogor mengatakan, seseorang
dikatakan dalam keadaan sehat jiwanya saat dia bisa memberikan potensi
terbaiknya, dapat beradaptasi dengan kehidupan, mampu berperan dalam setiap
aspek kehidupan di sekolah/kuliah, tempat kerja, keluarga dan komunitas.
Kesehatan jiwa adalah urusan semua orang.

Menurutnya,
gangguan jiwa bisa mengenai siapa saja tanpa memandang latar belakang dan
status ekonomi serta pendidikannya. Gangguan jiwa terjadi melalui suatu proses
yang terjadi beberapa waktu sebelumnya. Bisa cepat atau lebih lambat.

Baca Juga :  Mitos atau Fakta, Benarkah Luka yang Terbuka Lebih Cepat Kering?

Yang
perlu dipahami, setiap orang bisa mengalami situasi tidak nyaman dalam satu
waktu kehidupan dan itu tidak apa apa (it’s ok to not be ok). Namun berbahaya,
jika keadaan tidak perasaan tak nyaman tersebut berlangsing terus-menerus.

“Sebagian
besar pikiran dan perasaan itu nyaman itu bisa berlalu dan hilang tetapi pada
beberapa orang hal ini berkembang menjadi suatu hal yang lebih serius sehingga
memerlukan intervensi dan pertolongan lebih lanjut,” ungkapnya kepada
JawaPos.com baru-baru ini.

Menurut
dr. Lahargo, penyebab seseorang bisa menderita gangguan jiwa bermacam-macam
atau disebut multifaktorial. Apa saja?

1.
Faktor genetik, keturunan

 

2.
Kondisi ibu selama dia mengandung, bila ada gangguan mental, emosional, atau
fisik maka akan mempengaruhi saraf otak janin yang dikandungnya.

Baca Juga :  Catat, ini Hal yang Harus Dihindari Setelah Operasi Lasik

3.
Proses persalinan, bila ada komplikasi maka meningkatkan risiko.

4.
Penyakit fisik seperti panas tinggi, kejang, atau penyakit berat lainnya mulai
dari lahir sampai usia sekarang.

5.
Riwayat jatuh, terbentur kepala, kena pukul atau kecelakaan.

6.
Penggunaan Narkoba/Napza seperti 
alkohol, ganja (cannabis), Synthe, Shabu-shabu, Extasy, obat penenang,
heroin (putaw).

7.
Riwayat trauma, beban psikologis yang berat, masalah yang sulit diselesaikan,
konflik, keinginan yang tidak tercapai, kemarahan yang terpendam, kesedihan
yang mendalam, kehilangan, kekecewaan.

Menurut
dr. Lahargo, semua penyebab di atas membuat keseimbangan zat kimia di otak
(neurotransmiter) menjadi berubah dan tidak stabil “Inilah yang memunculkan danya
perubahan pada cara berpikir, perasaan, sikap, dan perilaku,” ungkapnya.

“Apabila
dideteksi dengan lebih cepat maka gangguan jiwa akan lebih mudah diterapi,
diobati sehingga yang bersangkutan dapat pulih dan produktif kembali,”
tutupnya.

Ternyata
bukan hanya kesehatan fisik yang harus diperhatikan. Tetapi seseorang juga
penting memperhatikan kesehatan jiwa atau mentalnya agar kehidupan bisa
berjalan dengan keseimbangan.

Bicara
soal kesehatan mental, setiap 10 Oktober, dunia memperingati Hari Kesehatan
Mental Sedunia. Tahun ini, tema yang diambil menekankan semua orang harus
berpikir lebih visioner di masa depan. Iakni ‘meningkatkan investasi kesehatan
mental’.

Psikiater
dr.Lahargo Kembaren,SpKJ yang juga Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial
RS.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor dan RS Siloam Bogor mengatakan, seseorang
dikatakan dalam keadaan sehat jiwanya saat dia bisa memberikan potensi
terbaiknya, dapat beradaptasi dengan kehidupan, mampu berperan dalam setiap
aspek kehidupan di sekolah/kuliah, tempat kerja, keluarga dan komunitas.
Kesehatan jiwa adalah urusan semua orang.

Menurutnya,
gangguan jiwa bisa mengenai siapa saja tanpa memandang latar belakang dan
status ekonomi serta pendidikannya. Gangguan jiwa terjadi melalui suatu proses
yang terjadi beberapa waktu sebelumnya. Bisa cepat atau lebih lambat.

Baca Juga :  Mitos atau Fakta, Benarkah Luka yang Terbuka Lebih Cepat Kering?

Yang
perlu dipahami, setiap orang bisa mengalami situasi tidak nyaman dalam satu
waktu kehidupan dan itu tidak apa apa (it’s ok to not be ok). Namun berbahaya,
jika keadaan tidak perasaan tak nyaman tersebut berlangsing terus-menerus.

“Sebagian
besar pikiran dan perasaan itu nyaman itu bisa berlalu dan hilang tetapi pada
beberapa orang hal ini berkembang menjadi suatu hal yang lebih serius sehingga
memerlukan intervensi dan pertolongan lebih lanjut,” ungkapnya kepada
JawaPos.com baru-baru ini.

Menurut
dr. Lahargo, penyebab seseorang bisa menderita gangguan jiwa bermacam-macam
atau disebut multifaktorial. Apa saja?

1.
Faktor genetik, keturunan

 

2.
Kondisi ibu selama dia mengandung, bila ada gangguan mental, emosional, atau
fisik maka akan mempengaruhi saraf otak janin yang dikandungnya.

Baca Juga :  Catat, ini Hal yang Harus Dihindari Setelah Operasi Lasik

3.
Proses persalinan, bila ada komplikasi maka meningkatkan risiko.

4.
Penyakit fisik seperti panas tinggi, kejang, atau penyakit berat lainnya mulai
dari lahir sampai usia sekarang.

5.
Riwayat jatuh, terbentur kepala, kena pukul atau kecelakaan.

6.
Penggunaan Narkoba/Napza seperti 
alkohol, ganja (cannabis), Synthe, Shabu-shabu, Extasy, obat penenang,
heroin (putaw).

7.
Riwayat trauma, beban psikologis yang berat, masalah yang sulit diselesaikan,
konflik, keinginan yang tidak tercapai, kemarahan yang terpendam, kesedihan
yang mendalam, kehilangan, kekecewaan.

Menurut
dr. Lahargo, semua penyebab di atas membuat keseimbangan zat kimia di otak
(neurotransmiter) menjadi berubah dan tidak stabil “Inilah yang memunculkan danya
perubahan pada cara berpikir, perasaan, sikap, dan perilaku,” ungkapnya.

“Apabila
dideteksi dengan lebih cepat maka gangguan jiwa akan lebih mudah diterapi,
diobati sehingga yang bersangkutan dapat pulih dan produktif kembali,”
tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru