33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Instagram Buruk bagi Kesehatan Mental

MEDIA sosial (Medsos) memungkinkan
Anda terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia. Tak sedikit pula yang
menjadikan medsos sebagai tempat untuk memamerkan hal apa pun. Terkait ini,
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan medsos yang dimaksud. Ya, Instagram,
medsos yang sering dijadikan sebagai wadah untuk pamer dalam hal apapun.

Memang, untuk mengunggah apa
pun ke dalam Instagram milik pribadi adalah hak Anda masing-masing. Namun,
sebaiknya perlu menjaga diri agar tidak mengalami ketergantungan untuk
mengakses Instagram terlalu sering. Dilansir dari berbagai sumber, Instagram
didaulat sebagai medsos yang paling buruk bagi kesehatan mental. Pernyataan
tersebut didapat dari sebuah laporan penelitian baru dari Royal Society for
Public Health di Inggris.

Penelitian tersebut
mengevaluasi 1179 orang yang tinggal di Inggris dan berusia 14–24 tahun. Antara
Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, dan Snapchat, orang-orang tersebut
ditanya mengenai medsos mana yang membuat perasaan mereka tenang. Adapun
beberapa penilaian lain yang dimasukkan dalam penelitian tersebut, yaitu soal
kualitas tidur, kecemasan, depresi, takut kehilangan, kesepian, intimidasi, dan
masalah citra tubuh.

Penelitian itu mencerminkan
apa yang dirasakan responden melalui foto di semua platform medsos dan
dampaknya pada kesehatan mental. Hasilnya, meski kini Instagram menjadi medsos
yang paling populer, tetapi Instagram jugalah yang dinilai sebagai platform
paling buruk di antara semuanya. Instagram dianggap dapat membuat para
responden merasa buruk dan tidak aman, terutama wanita dan anak perempuan.

Baca Juga :  4 Manfaat Biji Nangka

Instagram, termasuk
Snapchat, merupakan medsos yang dikaitkan dengan sejumlah filter agar
penggunanya terlihat benar-benar “sempurna”. Foto secara terang-terangan diedit
dengan sangat apik, sehingga pengguna akan membandingkan diri dengan apa yang
dilihat di medsos. Bila perilaku membanding-bandingkan ini terus dilakukan, berjuta-juta
orang akan merasakan tingkat kepuasan hidup yang rendah meski seharusnya tidak
begitu.

Dahulu, saat Friendster,
Facebook, atau Twitter masih populer, tidak ada istilah Friendster-able ataupun
Facebook-able. Namun, sejak kemunculan Instagram, istilah Instagram-able mulai
muncul dan tenar di kalangan pengguna medsos. Oleh karena itu, semua tempat,
benda, momen, atau apapun yang sekiranya menarik bisa langsung disebarkan
melalui medsos Instagram.

Tak cuma itu, kebanyakan medsos
saat ini juga berisi mengenai kegiatan traveling, makan di restoran mewah,
berbelanja, dan melakukan kegiatan menyenangkan lainnya. Menurut dr Reza
Fahlevi dari KlikDokter, hal-hal tersebut dapat menimbulkan perasaan iri dan
penurunan rasa percaya diri bagi orang yang melihatnya. “Itu karena mereka
merasa hidupnya tidak semenyenangkan seperti orang lain yang dilihatnya di medsos,”
jelas dr Reza.

Baca Juga :  Sering Tidur dengan Mulut Menganga? Segera Cari Solusi

Lalu, tentang traveling.
Saat berlibur ke suatu tempat, Anda mungkin akan sibuk mencari lokasi foto yang
bagus. Sebagian besar waktu mungkin Anda habiskan untuk mengambil gambar agar
bisa diunggah ke Instagram dan mendapatkan tanggapan dari teman-teman di medsos.
Jika nantinya tidak ada tanggapan yang sesuai dengan ekspektasi, bukan tidak
mungkin rasa kecewa dan penurunan mood untuk liburan juga akan terjadi.

Mengetahui bahwa medsos bisa
berdampak buruk pada kesehatan mental, Anda sebaiknya lebih bijak lagi dalam
menggunakannya. Baik Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, Snapchat, atau
lainnya sebaiknya hanya digunakan untuk hal-hal positif saja. Misalnya, untuk
lahan promosi bisnis atau melakukan kampanye positif. Jika digunakan di luar
itu, bukan tidak mungkin jika berbagai platform medsos itu malah akan
menyebabkan masalah pada kesehatan mental Anda. (NB/ RVS/klikdokter/jpnn)

 

MEDIA sosial (Medsos) memungkinkan
Anda terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia. Tak sedikit pula yang
menjadikan medsos sebagai tempat untuk memamerkan hal apa pun. Terkait ini,
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan medsos yang dimaksud. Ya, Instagram,
medsos yang sering dijadikan sebagai wadah untuk pamer dalam hal apapun.

Memang, untuk mengunggah apa
pun ke dalam Instagram milik pribadi adalah hak Anda masing-masing. Namun,
sebaiknya perlu menjaga diri agar tidak mengalami ketergantungan untuk
mengakses Instagram terlalu sering. Dilansir dari berbagai sumber, Instagram
didaulat sebagai medsos yang paling buruk bagi kesehatan mental. Pernyataan
tersebut didapat dari sebuah laporan penelitian baru dari Royal Society for
Public Health di Inggris.

Penelitian tersebut
mengevaluasi 1179 orang yang tinggal di Inggris dan berusia 14–24 tahun. Antara
Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, dan Snapchat, orang-orang tersebut
ditanya mengenai medsos mana yang membuat perasaan mereka tenang. Adapun
beberapa penilaian lain yang dimasukkan dalam penelitian tersebut, yaitu soal
kualitas tidur, kecemasan, depresi, takut kehilangan, kesepian, intimidasi, dan
masalah citra tubuh.

Penelitian itu mencerminkan
apa yang dirasakan responden melalui foto di semua platform medsos dan
dampaknya pada kesehatan mental. Hasilnya, meski kini Instagram menjadi medsos
yang paling populer, tetapi Instagram jugalah yang dinilai sebagai platform
paling buruk di antara semuanya. Instagram dianggap dapat membuat para
responden merasa buruk dan tidak aman, terutama wanita dan anak perempuan.

Baca Juga :  4 Manfaat Biji Nangka

Instagram, termasuk
Snapchat, merupakan medsos yang dikaitkan dengan sejumlah filter agar
penggunanya terlihat benar-benar “sempurna”. Foto secara terang-terangan diedit
dengan sangat apik, sehingga pengguna akan membandingkan diri dengan apa yang
dilihat di medsos. Bila perilaku membanding-bandingkan ini terus dilakukan, berjuta-juta
orang akan merasakan tingkat kepuasan hidup yang rendah meski seharusnya tidak
begitu.

Dahulu, saat Friendster,
Facebook, atau Twitter masih populer, tidak ada istilah Friendster-able ataupun
Facebook-able. Namun, sejak kemunculan Instagram, istilah Instagram-able mulai
muncul dan tenar di kalangan pengguna medsos. Oleh karena itu, semua tempat,
benda, momen, atau apapun yang sekiranya menarik bisa langsung disebarkan
melalui medsos Instagram.

Tak cuma itu, kebanyakan medsos
saat ini juga berisi mengenai kegiatan traveling, makan di restoran mewah,
berbelanja, dan melakukan kegiatan menyenangkan lainnya. Menurut dr Reza
Fahlevi dari KlikDokter, hal-hal tersebut dapat menimbulkan perasaan iri dan
penurunan rasa percaya diri bagi orang yang melihatnya. “Itu karena mereka
merasa hidupnya tidak semenyenangkan seperti orang lain yang dilihatnya di medsos,”
jelas dr Reza.

Baca Juga :  Sering Tidur dengan Mulut Menganga? Segera Cari Solusi

Lalu, tentang traveling.
Saat berlibur ke suatu tempat, Anda mungkin akan sibuk mencari lokasi foto yang
bagus. Sebagian besar waktu mungkin Anda habiskan untuk mengambil gambar agar
bisa diunggah ke Instagram dan mendapatkan tanggapan dari teman-teman di medsos.
Jika nantinya tidak ada tanggapan yang sesuai dengan ekspektasi, bukan tidak
mungkin rasa kecewa dan penurunan mood untuk liburan juga akan terjadi.

Mengetahui bahwa medsos bisa
berdampak buruk pada kesehatan mental, Anda sebaiknya lebih bijak lagi dalam
menggunakannya. Baik Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, Snapchat, atau
lainnya sebaiknya hanya digunakan untuk hal-hal positif saja. Misalnya, untuk
lahan promosi bisnis atau melakukan kampanye positif. Jika digunakan di luar
itu, bukan tidak mungkin jika berbagai platform medsos itu malah akan
menyebabkan masalah pada kesehatan mental Anda. (NB/ RVS/klikdokter/jpnn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru