26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mengenal Penyakit Graves Disease yang Dialami Jessica Iskandar

Baru-baru
ini artis Jessica Iskandar atau Jedar sedang menjalani pengobatan atas penyakit
Takikardia dan juga Graves Disease Autoimmune Hyperthyroid. Penyakit autoimun
tersebut mungkin belum terlalu akrab atau dikenal secara umum oleh publik.
Masyarakat bisa mengenali gejalanya dan cara m

Dokter
Endokrin dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD-KEMD dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI/RSCM) menjelaskan penyakit Graves Disease
Autoimmune Hyperthyroid diambil dari seorang dokter di Irlandia Utara yang
bernama Dokter James Graves. Adalah penyakit yang menggambarkan kelebihan hormon
tiroid akibat proses autoimun pada kelenjar tiroidnya.

“Jadi
karena berbagai faktor, terbentuk antibodi dalam tubuhnya, yang mana antibodi
itu menduduki yang namanya reseptor TSH menyebabkan rangsangan yang terus
menerus pada sel folikel tiroidnya untuk bekerja terus menerus dan menghasilkan
hormon tiroid terus menerus berlebihan, dan enggak bisa dikendalikan lagi oleh
hipofisis sebagai pengendali kelenjar tiroid kita,” jelasnya kepada JawaPos.com
baru-baru ini.

Baca Juga :  Ahli Penyakit Menular AS Sebut Vaksin Tak Bisa Musnahkan Virus Korona

Dokter
Tri Juli sebagai Spesialis Saluran Kelenjar menjelaskan kondisi ini memicu
hipertiroid dengan gejala bermacam-macam. Apa saja?

Jantung
menjadi berdebar-debar, keringat banyak, berat badan turun, sulit tidur, mens
tak teratur, bibir kering, fertilitas terganggu, lalu sensitif kepribadiannya,
disertai mata yang menonjol walaupun tak selalu. Dan terjadi pembesaran tiroid
di lehernya serta ada penebalan kulit kaki. Karena pasien penyakit ini
mengalami jantung berdebar, seringkali pasien sampai datang ke dokter spesialis
jantung.

“Jadi
pasien seringkali awalnya datang ke dokter jantung, kirain masalah jantung
ternyata karena kelebihan hormon tiroid,” kata dr. Tri Juli.

Hal
yang sama juga dialami Jedar, di mana dirinya mengaku mengalami kondisi
Takikardi. Menurut dr. Tri Juli, Takikardi hanya menyatakan detak jantungnya
lebih cepat.

Baca Juga :  Air Ketumbar Bisa Turunkan Berat Badan

“Takikardi
sering ditemukan pada pasien Graves Disease, karena detak jantungnya jadi
meningkat dan akhirnya berdebar-debar,” jelasnya.

Tak
Boleh Kelelahan

Karena
kondisi sering berdebar-debar dan sering capek, pasien Graves Disease tak boleh
kelelahan. Penyebab awalnya bermacam-macam, salah satunya adalah faktor
genetik.

“Ada
faktor genetik, atau sering kontak dengan polutan kronis, makan yang tercemar
polusi, udara yang dihirup mengandung polusi, selain itu juga sering ada juga
faktor genetiknya,” jelasnya.

Tatalaksananya,
pasien tak boleh capek, tak boleh kelelahan, dan tak boleh terkena asap rokok.
Harus banyak istirahat dan tak boleh stres.

“Sebab
sakit Graves Disease itu membuat pasien jadi cepat capek, enggak kuat naik
tangga ngos-ngosan, maka penting untuk tak boleh capek, istirahat, tak boleh
stres,” katanya.

Baru-baru
ini artis Jessica Iskandar atau Jedar sedang menjalani pengobatan atas penyakit
Takikardia dan juga Graves Disease Autoimmune Hyperthyroid. Penyakit autoimun
tersebut mungkin belum terlalu akrab atau dikenal secara umum oleh publik.
Masyarakat bisa mengenali gejalanya dan cara m

Dokter
Endokrin dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD-KEMD dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI/RSCM) menjelaskan penyakit Graves Disease
Autoimmune Hyperthyroid diambil dari seorang dokter di Irlandia Utara yang
bernama Dokter James Graves. Adalah penyakit yang menggambarkan kelebihan hormon
tiroid akibat proses autoimun pada kelenjar tiroidnya.

“Jadi
karena berbagai faktor, terbentuk antibodi dalam tubuhnya, yang mana antibodi
itu menduduki yang namanya reseptor TSH menyebabkan rangsangan yang terus
menerus pada sel folikel tiroidnya untuk bekerja terus menerus dan menghasilkan
hormon tiroid terus menerus berlebihan, dan enggak bisa dikendalikan lagi oleh
hipofisis sebagai pengendali kelenjar tiroid kita,” jelasnya kepada JawaPos.com
baru-baru ini.

Baca Juga :  Ahli Penyakit Menular AS Sebut Vaksin Tak Bisa Musnahkan Virus Korona

Dokter
Tri Juli sebagai Spesialis Saluran Kelenjar menjelaskan kondisi ini memicu
hipertiroid dengan gejala bermacam-macam. Apa saja?

Jantung
menjadi berdebar-debar, keringat banyak, berat badan turun, sulit tidur, mens
tak teratur, bibir kering, fertilitas terganggu, lalu sensitif kepribadiannya,
disertai mata yang menonjol walaupun tak selalu. Dan terjadi pembesaran tiroid
di lehernya serta ada penebalan kulit kaki. Karena pasien penyakit ini
mengalami jantung berdebar, seringkali pasien sampai datang ke dokter spesialis
jantung.

“Jadi
pasien seringkali awalnya datang ke dokter jantung, kirain masalah jantung
ternyata karena kelebihan hormon tiroid,” kata dr. Tri Juli.

Hal
yang sama juga dialami Jedar, di mana dirinya mengaku mengalami kondisi
Takikardi. Menurut dr. Tri Juli, Takikardi hanya menyatakan detak jantungnya
lebih cepat.

Baca Juga :  Air Ketumbar Bisa Turunkan Berat Badan

“Takikardi
sering ditemukan pada pasien Graves Disease, karena detak jantungnya jadi
meningkat dan akhirnya berdebar-debar,” jelasnya.

Tak
Boleh Kelelahan

Karena
kondisi sering berdebar-debar dan sering capek, pasien Graves Disease tak boleh
kelelahan. Penyebab awalnya bermacam-macam, salah satunya adalah faktor
genetik.

“Ada
faktor genetik, atau sering kontak dengan polutan kronis, makan yang tercemar
polusi, udara yang dihirup mengandung polusi, selain itu juga sering ada juga
faktor genetiknya,” jelasnya.

Tatalaksananya,
pasien tak boleh capek, tak boleh kelelahan, dan tak boleh terkena asap rokok.
Harus banyak istirahat dan tak boleh stres.

“Sebab
sakit Graves Disease itu membuat pasien jadi cepat capek, enggak kuat naik
tangga ngos-ngosan, maka penting untuk tak boleh capek, istirahat, tak boleh
stres,” katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru