USAHA dunia
untuk memutus mata rantai penularan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
terus dilakukan. Para peneliti di dunia kini sedang dalam tahap menguji vaksin
virus HIV. Bahkan, temuan tiga vaksin HIV yang memasuki tahap akhir di seluruh
dunia.
Salah satu dari tiga uji coba
vaksin HIV itu adalah vaksin HVTN 702. Kemudian ada Imbokodo dan Mosaico. Pada
2016, peneliti pertama kali melakukan uji coba vaksin HIV yang diberi nama HVTN
702. Saat itu, uji coba berlangsung di Afrika Selatan. Imbokodo/HVTN705 dan
Mosaico/HVTN706 merupakan dua vaksin HIV lainnya yang juga diuji coba.
HVTN 702 merupakan vaksin HIV
yang dinilai potensial. Vaksin ini adalah versi modifikasi dari vaksin RV144
yang diklaim mampu mengurangi tingkat infeksi hingga 30 persen.
Hanya saja, vaksin pertama ini
juga memiliki keterbatasan sehingga memaksa peneliti tak melanjutkan uji
cobanya. Versi terbaru HVTN 702 kali ini sedang dikembangkan dan vaksin ini
diyakini bisa menangkal virus mematikan itu.
“Ini adalah mungkin salah satu
momen paling optimis yang pernah kami alami,†kata Direktur Program Penelitian
Bridge HIV di San Francisco Department of Public Health dan Ketua Penelitian
percobaan Imbokodo dan Mosaico, Dr. Susan Buchbinder meyakini, seperti dilansir
dari NBC, Rabu (4/12).
“Kami memiliki tiga vaksin
yang saat ini sedang diuji dalam uji coba. Dan dibutuhkan cukup banyak untuk
benar-benar cukup menjanjikan pada tahap-tahap awal uji coba untuk mendorong
penelitian yang lebih jitu,†jelasnya.
Vaksin HVTN 702
Uji coba vaksin HIV yang
sedang berlangsung, dikenal sebagai HVTN 702, merupakan cikal bakal dari vaksin
sebelumnya, RV144, yang efektif. Saat pertama kali ditemukan tak cukup efektif.
Pada 2009, uji klinis RV144 merilis
temuan yang menunjukkan bahwa vaksin menurunkan tingkat infeksi HIV sekitar 30
persen. Hingga hari ini, RV144 tetap satu-satunya vaksin HIV yang pernah
menunjukkan ampuh terhadap virus.
HVTN 702, diluncurkan di
Afrika Selatan pada 2016. Adalah uji coba vaksin pertama yang disetujui setelah
kegagalan RV144. Menurut Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, rezim
vaksinasi yang dimodifikasi bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih
besar dan lebih berkelanjutan daripada rejimen RV144 dan telah disesuaikan
dengan subtipe HIV yang mendominasi di Afrika Selatan. HVTN 702 diprediksi akan
selesai pengujiannnya atau hasil klinisnya diharapkan pada akhir 2020 atau awal
2021.
Vaksin Imbokodo dan Mosaico
Imbokodo, uji coba kedua,
dimulai di lima negara Afrika selatan pada 2017 dan mengambil sampel 2.600
perempuan. Di negara-negara Afrika selatan, perempuan heteroseksual berisiko
sangat tinggi terhadap infeksi HIV. Perempuan berusia antara 18 dan 25 memiliki
prevalensi infeksi lebih dari 50 persen.
Pada bulan November, dilakukan
uji coba vaksin Mosaico. Imbokodo dan Mosaico sebagian besar identik dan
terdiri dari enam suntikan, dengan formulasi vaksin yang sedikit berbeda.
Responden diberikan suntikan selama dua kunjungan klinik terakhir.
Mosaico merekrut 3.800 pria
gay dan waria untuk diuji klinis di 57 lokasi di Amerika Serikat, Amerika Latin
dan Eropa. Hasil dari Imbokodo diharapkan selesai pada 2021, dan hasil dari
Mosaico diharapkan pada 2023.(jpc)