31.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Merawat Gigi saat Pandemi: Tambah Protokol, Minimalkan Penularan

Di
masa pandemi, segala aktivitas di luar ruangan punya risiko. Term
asuk kunjungan ke dokter gigi. Ada upaya ekstra yang harus ditempuh agar tindakan aman bagi pasien maupun tenaga medis.asuk kunjungan ke dokter gigi. Ada upaya ekstra yang harus ditempuh agar tindakan aman bagi pasien maupun tenaga medis.

BERAGAM
cara dijalani untuk mengerem penularan virus korona. Salah satunya imbauan
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk tidak melakukan kunjungan dokter
di luar situasi gawat darurat. Aturan itu dibuat mengingat tindakan di dokter
gigi erat dengan area mulut. Semburan droplet maupun aerosol rentan terjadi.

’’Apalagi
tindakan di dokter gigi identik dengan bur. Alat itu bisa memicu aerosol,’’
kata drg Ulfa Kharisma. Hal itu membuat risiko tenaga medis maupun pasien
tertular meningkat.

Dokter
gigi yang berpraktik di Yakes Telkom Ketintang, Surabaya, itu menjelaskan,
banyak protokol tambahan yang dilakukan untuk meminimalkan penularan. Selama
pandemi, lanjut dia, dokter gigi melakukan praktik berdasar janji (by
appointment). Pasien harus memberikan gambaran terkait dengan keluhannya saat
komunikasi via telepon atau pesan singkat. ’’Tujuannya, lewat konsultasi kami
ada gambaran seberapa parah keluhan, perkiraan tindakannya seperti apa, dan
berapa lama,’’ paparnya. Jika bisa diatasi dengan obat, kunjungan ke dokter
gigi bisa ditunda.

Selama
pandemi Covid-19, dokter gigi melakukan upaya pencegahan ekstra. APD level III
menjadi ’’seragam’’ wajib saat praktik. Tindakan suci hama ruang praktik
dilakukan setiap selesai pelayanan. Sementara itu, pasien diminta mengikuti
protokol kesehatan. Mulai mengecek suhu tubuh, mencuci tangan, hingga
menggunakan masker.

Baca Juga :  Jarang Diketahui, Berikut 5 Kandungan Makanan yang Baik untuk Kulit

Di
samping itu, mereka wajib mengisi ceklis risiko Covid-19. ’’Kami cek riwayat
selama 14 hari terakhir, ada tidaknya demam, batuk, sesak napas, kunjungan ke
kota lain, atau kontak dengan PDP. Semua harus dijawab sejujur-jujurnya,’’
tegas drg Yusuf B. Pamungkas SpKG.

Dia
menyarankan pasien yang masih aktif bekerja di luar rumah minimal rapid test.
’’Ini adalah bentuk antisipasi. Kalau hasilnya nonreaktif, insya Allah bisa
(dilakukan tindakan). Kalau reaktif, wajib swab,’’ tuturnya.

Dokter
gigi yang berpraktik di Prapen, Surabaya, tersebut menambahkan, tindakan pasien
disertai kebersihan tingkat tinggi. Untuk mencegah persebaran droplet atau aerosol,
Yusuf menggunakan rubber dam. Lapisan lateks tipis itu menutupi area gigi dan
mulut pasien. Saat tindakan, air ludah dan partikel dari mulut pasien juga
diserap dengan high vacuum evacuator.

Yusuf
menjelaskan, keluhan gigi seyogianya diperiksakan sejak dini. Misalnya, masalah
gigi berlubang. ’’Kalau sampai disertai demam atau gusi bengkak, di luar masa
pandemi sekalipun, yang bisa dilakukan adalah pemberian resep atau open bur,’’
jelas spesialis konservasi gigi itu. Open bur bertujuan ’’membuka’’ gigi untuk
mengeluarkan nanah atau sumber nyeri lain. Setelah demam serta nyeri reda, baru
tindakan bisa dilakukan.

Baca Juga :  70 Persen Imunitas Tubuh Dipengaruhi Makanan pada Saluran Cerna

Ulfa
maupun Yusuf sepakat, selama pandemi, kunjungan dokter tetap aman dilakukan.
Sebab, PDGI telah mengeluarkan protokol ketat. ’’Yang diharapkan, layanan
nyaman, dokter gigi dan pasien aman dari persebaran virus,’’ harap Ulfa.

PERBAIKI
PERAWATAN GIGI DI RUMAH

Biasakan
menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.

Berkumur
setiap selesai makan.

Perbanyak
minum air putih.

Konsumsi
sayur dan buah.

Lakukan
flossing (membersihkan sela gigi dengan benang dental floss).

Gunakan
mouthwash bila perlu.

TRIVIA

Kebiasaan
minum minuman bersoda atau dengan kadar gula tinggi bisa menyebabkan kondisi
rongga mulut menjadi asam. Hal itu membuat bakteri mudah berkembang dan gigi
rentan karies.

Konsumsi
buah, terutama yang bertekstur renyah, serta cukup minum air putih bisa
meningkatkan produksi air liur. Air liur memiliki fungsi self-cleaning, yang
membersihkan rongga mulut dan menghambat pertumbuhan karang gigi.

YANG
PERLU DILAKUKAN KETIKA KONSULTASI VIA CHAT

Selama
pandemi, konsultasi dengan dokter gigi via pesan menjadi amat membantu.
Terutama, untuk kasus yang tidak membutuhkan tindakan segera. Berikut hal yang
perlu dilakukan pasien.

Sebelum
melakukan panggilan, catat detail keluhan (mulai kapan, seberapa nyeri, lokasi
nyeri, dll).

Jika
perlu, foto area gigi yang bermasalah.

Jelaskan
keluhan penyerta lain jika ada (misal: demam, nyeri kepala, disertai bau mulut,
dll).

Bila
membutuhkan tindakan, buat janji.

Di
masa pandemi, segala aktivitas di luar ruangan punya risiko. Term
asuk kunjungan ke dokter gigi. Ada upaya ekstra yang harus ditempuh agar tindakan aman bagi pasien maupun tenaga medis.asuk kunjungan ke dokter gigi. Ada upaya ekstra yang harus ditempuh agar tindakan aman bagi pasien maupun tenaga medis.

BERAGAM
cara dijalani untuk mengerem penularan virus korona. Salah satunya imbauan
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk tidak melakukan kunjungan dokter
di luar situasi gawat darurat. Aturan itu dibuat mengingat tindakan di dokter
gigi erat dengan area mulut. Semburan droplet maupun aerosol rentan terjadi.

’’Apalagi
tindakan di dokter gigi identik dengan bur. Alat itu bisa memicu aerosol,’’
kata drg Ulfa Kharisma. Hal itu membuat risiko tenaga medis maupun pasien
tertular meningkat.

Dokter
gigi yang berpraktik di Yakes Telkom Ketintang, Surabaya, itu menjelaskan,
banyak protokol tambahan yang dilakukan untuk meminimalkan penularan. Selama
pandemi, lanjut dia, dokter gigi melakukan praktik berdasar janji (by
appointment). Pasien harus memberikan gambaran terkait dengan keluhannya saat
komunikasi via telepon atau pesan singkat. ’’Tujuannya, lewat konsultasi kami
ada gambaran seberapa parah keluhan, perkiraan tindakannya seperti apa, dan
berapa lama,’’ paparnya. Jika bisa diatasi dengan obat, kunjungan ke dokter
gigi bisa ditunda.

Selama
pandemi Covid-19, dokter gigi melakukan upaya pencegahan ekstra. APD level III
menjadi ’’seragam’’ wajib saat praktik. Tindakan suci hama ruang praktik
dilakukan setiap selesai pelayanan. Sementara itu, pasien diminta mengikuti
protokol kesehatan. Mulai mengecek suhu tubuh, mencuci tangan, hingga
menggunakan masker.

Baca Juga :  Jarang Diketahui, Berikut 5 Kandungan Makanan yang Baik untuk Kulit

Di
samping itu, mereka wajib mengisi ceklis risiko Covid-19. ’’Kami cek riwayat
selama 14 hari terakhir, ada tidaknya demam, batuk, sesak napas, kunjungan ke
kota lain, atau kontak dengan PDP. Semua harus dijawab sejujur-jujurnya,’’
tegas drg Yusuf B. Pamungkas SpKG.

Dia
menyarankan pasien yang masih aktif bekerja di luar rumah minimal rapid test.
’’Ini adalah bentuk antisipasi. Kalau hasilnya nonreaktif, insya Allah bisa
(dilakukan tindakan). Kalau reaktif, wajib swab,’’ tuturnya.

Dokter
gigi yang berpraktik di Prapen, Surabaya, tersebut menambahkan, tindakan pasien
disertai kebersihan tingkat tinggi. Untuk mencegah persebaran droplet atau aerosol,
Yusuf menggunakan rubber dam. Lapisan lateks tipis itu menutupi area gigi dan
mulut pasien. Saat tindakan, air ludah dan partikel dari mulut pasien juga
diserap dengan high vacuum evacuator.

Yusuf
menjelaskan, keluhan gigi seyogianya diperiksakan sejak dini. Misalnya, masalah
gigi berlubang. ’’Kalau sampai disertai demam atau gusi bengkak, di luar masa
pandemi sekalipun, yang bisa dilakukan adalah pemberian resep atau open bur,’’
jelas spesialis konservasi gigi itu. Open bur bertujuan ’’membuka’’ gigi untuk
mengeluarkan nanah atau sumber nyeri lain. Setelah demam serta nyeri reda, baru
tindakan bisa dilakukan.

Baca Juga :  70 Persen Imunitas Tubuh Dipengaruhi Makanan pada Saluran Cerna

Ulfa
maupun Yusuf sepakat, selama pandemi, kunjungan dokter tetap aman dilakukan.
Sebab, PDGI telah mengeluarkan protokol ketat. ’’Yang diharapkan, layanan
nyaman, dokter gigi dan pasien aman dari persebaran virus,’’ harap Ulfa.

PERBAIKI
PERAWATAN GIGI DI RUMAH

Biasakan
menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.

Berkumur
setiap selesai makan.

Perbanyak
minum air putih.

Konsumsi
sayur dan buah.

Lakukan
flossing (membersihkan sela gigi dengan benang dental floss).

Gunakan
mouthwash bila perlu.

TRIVIA

Kebiasaan
minum minuman bersoda atau dengan kadar gula tinggi bisa menyebabkan kondisi
rongga mulut menjadi asam. Hal itu membuat bakteri mudah berkembang dan gigi
rentan karies.

Konsumsi
buah, terutama yang bertekstur renyah, serta cukup minum air putih bisa
meningkatkan produksi air liur. Air liur memiliki fungsi self-cleaning, yang
membersihkan rongga mulut dan menghambat pertumbuhan karang gigi.

YANG
PERLU DILAKUKAN KETIKA KONSULTASI VIA CHAT

Selama
pandemi, konsultasi dengan dokter gigi via pesan menjadi amat membantu.
Terutama, untuk kasus yang tidak membutuhkan tindakan segera. Berikut hal yang
perlu dilakukan pasien.

Sebelum
melakukan panggilan, catat detail keluhan (mulai kapan, seberapa nyeri, lokasi
nyeri, dll).

Jika
perlu, foto area gigi yang bermasalah.

Jelaskan
keluhan penyerta lain jika ada (misal: demam, nyeri kepala, disertai bau mulut,
dll).

Bila
membutuhkan tindakan, buat janji.

Terpopuler

Artikel Terbaru