25.3 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Quartararo Membidik ROY

ASSEN- Tambahan 20 poin hasil balapan di GP Barcelona
(16/6) turut mengerek peringkat pembalap rookie, Fabio Quartararo. Rider
Petronas Yamaha SRT itu kini menempati posisi ketujuh klasemen sementara. Dia
hanya terpaut dua poin dari Jack Miller rider Pramac Ducati.
Dia
punya potensi cukup besar untuk bersaing dengan para pembalap senior di kelas
premier. Usianya baru 20 tahun. Tapi lihat saja musim ini, pembalap Prancis itu
sudah dua kali tampil sebagai pole sitter. 

Pada
musim pertamanya di MotoGP, Quartararo mampu menjadi representasi terbaik dari
tim pengguna mesin Yamaha. Apalagi dua rider tim pabrikan, Valentino Rossi dan
Maverick Vinales tengah terpuruk dalam empat balapan terakhir. Bahkan kedua
pembalap gagal finis pada race terakhir di Circuit de
Barcelona-Catalunya.

Quartararo
paham betul bagaimana untuk bisa menandai edisi pertamanya di MotoGP. Secara
teknik, bersaing menuju perebutan gelar juara memang terlalu jauh buatnya.
Tetapi, setidaknya ada kesempatan yang cukup luas buat dia mengakhiri musim
sebagai rookie of the year (ROY).

Baca Juga :  Segera Digelar! Kajati Kalteng Cup, Total Hadiah Rp175 Juta

Selain
dia, musim ini ada tiga rider lainnya yang berstatus rookie. Yakni Joan Mie
(Suzuki), Miguel Oliveira (Tech 3) dan Francesco Bagnaia (Pramac Ducati). Di
antara mereka, hanya Quartararo yang mampu menembus persaingan 10 besar.

“Jika
kami melanjutkan kerja bagus seperti ini, saya yakin kami akan bisa menggapai
kesuksesan, seperti dapat pole dan kemenangan yang kami raih di GP
Barcelona,” paparnya sebagaimana dikutip Crash. Hebatnya lagi, pencapaian
yang dia ciptakan berlangsung dengan kondisi fisik pasca menjalani operasi arm
pump sekitar dua pekan sebelum balapan.

Operasi
itu juga menjadi persiapan dia menghadapi balapan di sirkuit Assen, Belanda
akhir pekan ini. Balapan di Assen akan memberikan kesan buat Quartararo. Dua
kali dia naik podium kedua. Masing-masing pada kelas berbeda. Yakni Moto3 pada
musim 2015 dan Moto2 musim lalu.

Baca Juga :  Mimpi Kembali ke Real Madrid

Sementara
itu, The Doctor-julukan Rossi-kini sudah menapak usia 40 tahun. Dia masih yakin
bisa bersaing dengan para pembalap muda yang secara usia jauh lebih muda darinya.
Yang menarik adalah, balapan di Assen pekan ini akan menjadi penanda paceklik
kemenangan rider veteran Yamaha.

Sudah
dua tahun dia puasa kemenangan di kelas premier. Terakhir kali naik podium
tertinggi buat Rossi yakni di Sirkuit Assen pada musim 2017 silam. Kembali ke
Assen, Rossi juga mencari sisa-sisa kejayaan yang dia miliki.

“Biasanya
saya tidak suka melihat masa lalu, karena masa lalu saya luar biasa, dan saya
sangat bangga atas pencapaian itu. Tetapi, jika mau melanjutkan perjuangan, anda
harus bekerja untuk masa depan,” beber Rossi.
(nap/jpg/ram)

ASSEN- Tambahan 20 poin hasil balapan di GP Barcelona
(16/6) turut mengerek peringkat pembalap rookie, Fabio Quartararo. Rider
Petronas Yamaha SRT itu kini menempati posisi ketujuh klasemen sementara. Dia
hanya terpaut dua poin dari Jack Miller rider Pramac Ducati.
Dia
punya potensi cukup besar untuk bersaing dengan para pembalap senior di kelas
premier. Usianya baru 20 tahun. Tapi lihat saja musim ini, pembalap Prancis itu
sudah dua kali tampil sebagai pole sitter. 

Pada
musim pertamanya di MotoGP, Quartararo mampu menjadi representasi terbaik dari
tim pengguna mesin Yamaha. Apalagi dua rider tim pabrikan, Valentino Rossi dan
Maverick Vinales tengah terpuruk dalam empat balapan terakhir. Bahkan kedua
pembalap gagal finis pada race terakhir di Circuit de
Barcelona-Catalunya.

Quartararo
paham betul bagaimana untuk bisa menandai edisi pertamanya di MotoGP. Secara
teknik, bersaing menuju perebutan gelar juara memang terlalu jauh buatnya.
Tetapi, setidaknya ada kesempatan yang cukup luas buat dia mengakhiri musim
sebagai rookie of the year (ROY).

Baca Juga :  Segera Digelar! Kajati Kalteng Cup, Total Hadiah Rp175 Juta

Selain
dia, musim ini ada tiga rider lainnya yang berstatus rookie. Yakni Joan Mie
(Suzuki), Miguel Oliveira (Tech 3) dan Francesco Bagnaia (Pramac Ducati). Di
antara mereka, hanya Quartararo yang mampu menembus persaingan 10 besar.

“Jika
kami melanjutkan kerja bagus seperti ini, saya yakin kami akan bisa menggapai
kesuksesan, seperti dapat pole dan kemenangan yang kami raih di GP
Barcelona,” paparnya sebagaimana dikutip Crash. Hebatnya lagi, pencapaian
yang dia ciptakan berlangsung dengan kondisi fisik pasca menjalani operasi arm
pump sekitar dua pekan sebelum balapan.

Operasi
itu juga menjadi persiapan dia menghadapi balapan di sirkuit Assen, Belanda
akhir pekan ini. Balapan di Assen akan memberikan kesan buat Quartararo. Dua
kali dia naik podium kedua. Masing-masing pada kelas berbeda. Yakni Moto3 pada
musim 2015 dan Moto2 musim lalu.

Baca Juga :  Mimpi Kembali ke Real Madrid

Sementara
itu, The Doctor-julukan Rossi-kini sudah menapak usia 40 tahun. Dia masih yakin
bisa bersaing dengan para pembalap muda yang secara usia jauh lebih muda darinya.
Yang menarik adalah, balapan di Assen pekan ini akan menjadi penanda paceklik
kemenangan rider veteran Yamaha.

Sudah
dua tahun dia puasa kemenangan di kelas premier. Terakhir kali naik podium
tertinggi buat Rossi yakni di Sirkuit Assen pada musim 2017 silam. Kembali ke
Assen, Rossi juga mencari sisa-sisa kejayaan yang dia miliki.

“Biasanya
saya tidak suka melihat masa lalu, karena masa lalu saya luar biasa, dan saya
sangat bangga atas pencapaian itu. Tetapi, jika mau melanjutkan perjuangan, anda
harus bekerja untuk masa depan,” beber Rossi.
(nap/jpg/ram)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru