26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mimpi Kembali ke Real Madrid

PINTU kembali Jose Mourinho kembali ke Santiago
Bernabeu terlihat semakin besar. Kekalahan 0-3 Real Madrid atas Paris
Saint-Germain (PSG), (19/9) menjadi jalur yang pas buat Mourinho menggantikan
posisi Zinedine Zidane.

Dalam wawancara dengan televisi Portugal 11
pekan lalu (12/9) pria asal Setubal Portugal tersebut secara terbuka menyatakan
hasratnya buat kembali. Menjadi pelatih Real sangatlah cocok dengan karakter
pribadinya yang ambisius mengejar kejayaan.

“Real Madrid menjadi pengalaman terbaik
saya atas apa yang saya pelajari disana sebagai pelatih ataupun seorang
individu. Ketika saya bergabung mereka bilang inilah tim terbaik di dunia maka
kalau ada tim ingin menghancurkan kami kami harus membalikkan posisinya,”
kata pria yang mengantar FC Porto dan Inter Milan itu juara Liga Champions.

Meski kepergian Mourinho dari Real enam tahun
lalu terjadi lewat ‘kesepakatan bersama’ dengan Presiden Real Florentino Perez
namun diberbagai kesempatan Mourinho selalu menyatakan punya mimpi kembali ke
Real. Statistik  kemenangan Mourinho
terbaik terjadi di Los Merengues. Yakni 71,9 persen.

Baca Juga :  Ternyata Susah Tanpa Salah

Dalam periode Mourinho di Spanyol bersama Real
yang dihadapi saat itu adalah Barcelona yang sedang menanjak bersama Pep
Guardiola. Pada musim pertama Mourinho di Real (2010-2011), Guardiola membawa
Barca juara Liga Champions lagi setelah melakukannya musim 2008-2009.

Rivalitas Guardiola versus Mourinho di dalam
dan luar lapangan dinikmati publik. Provokasi Mourinho membuat kuping Guardiola
panas. Dan sikap itu menular kepada para pemain kedua tim yang kebetulan bergelut
dalam laga bertajuk el clasico.

“Pengalaman terbaik adalah menghindarkan
Real ketika Barca ingin menghancurkan kami di final Copa del Rey (2010-2011) di
Stadion Mestalla. Setelah kemenangan Copa del Rey kami juara La Liga dan Piala
Super Spanyol,” ucap Mourinho. “Sayang di Liga Champions dalam tiga
musim beruntun kami selalu kalah di semifinal,” tambah pelatih berjulukan
The Special One.      Sejak ditendang dari kursi
kepelatihan Manchester United per Desember 2018, maka Mourinho menganggur.
Sembari menunggu tawaran yang pas maka pelatih dengan persentase kemenangan
58,3 persen di United itu jadi pandit beberapa televisi seperti Sky Sports dan
RT.

Baca Juga :  Barito Perpanjang Kontrak Djadjang

Sementara itu, eks pemain Real era 1980-an dan
merupakan salah satu dari empat legenda Real periode La Quinta del Buitre
Miguel Pardeza dalam wawancara dengan Marca mengatakan kalau karakter Mourinho
ini bisa berdampak buruk. Tak cuma internal klub melainkan juga pemain. Pardeza
menyebut ketika Mourinho beberapa figur sentral ruang ganti Real seperti Iker Casillas
atau Sergio Ramos menyatakan hilang respek pada Mourinho.

“Dia adalah tipe
pelatih yang senang mengkreasi adanya tensi yang tinggi di sekitarnya dan tiap
karakter pelatih punya gaya tersendiri. Ketika kamu berjudi dengan seseorang
yang sudah kamu tahu maka kamu harus menanggung segala konsekuensinya,”
ujar Pardeza. (dra/jpg)

PINTU kembali Jose Mourinho kembali ke Santiago
Bernabeu terlihat semakin besar. Kekalahan 0-3 Real Madrid atas Paris
Saint-Germain (PSG), (19/9) menjadi jalur yang pas buat Mourinho menggantikan
posisi Zinedine Zidane.

Dalam wawancara dengan televisi Portugal 11
pekan lalu (12/9) pria asal Setubal Portugal tersebut secara terbuka menyatakan
hasratnya buat kembali. Menjadi pelatih Real sangatlah cocok dengan karakter
pribadinya yang ambisius mengejar kejayaan.

“Real Madrid menjadi pengalaman terbaik
saya atas apa yang saya pelajari disana sebagai pelatih ataupun seorang
individu. Ketika saya bergabung mereka bilang inilah tim terbaik di dunia maka
kalau ada tim ingin menghancurkan kami kami harus membalikkan posisinya,”
kata pria yang mengantar FC Porto dan Inter Milan itu juara Liga Champions.

Meski kepergian Mourinho dari Real enam tahun
lalu terjadi lewat ‘kesepakatan bersama’ dengan Presiden Real Florentino Perez
namun diberbagai kesempatan Mourinho selalu menyatakan punya mimpi kembali ke
Real. Statistik  kemenangan Mourinho
terbaik terjadi di Los Merengues. Yakni 71,9 persen.

Baca Juga :  Ternyata Susah Tanpa Salah

Dalam periode Mourinho di Spanyol bersama Real
yang dihadapi saat itu adalah Barcelona yang sedang menanjak bersama Pep
Guardiola. Pada musim pertama Mourinho di Real (2010-2011), Guardiola membawa
Barca juara Liga Champions lagi setelah melakukannya musim 2008-2009.

Rivalitas Guardiola versus Mourinho di dalam
dan luar lapangan dinikmati publik. Provokasi Mourinho membuat kuping Guardiola
panas. Dan sikap itu menular kepada para pemain kedua tim yang kebetulan bergelut
dalam laga bertajuk el clasico.

“Pengalaman terbaik adalah menghindarkan
Real ketika Barca ingin menghancurkan kami di final Copa del Rey (2010-2011) di
Stadion Mestalla. Setelah kemenangan Copa del Rey kami juara La Liga dan Piala
Super Spanyol,” ucap Mourinho. “Sayang di Liga Champions dalam tiga
musim beruntun kami selalu kalah di semifinal,” tambah pelatih berjulukan
The Special One.      Sejak ditendang dari kursi
kepelatihan Manchester United per Desember 2018, maka Mourinho menganggur.
Sembari menunggu tawaran yang pas maka pelatih dengan persentase kemenangan
58,3 persen di United itu jadi pandit beberapa televisi seperti Sky Sports dan
RT.

Baca Juga :  Barito Perpanjang Kontrak Djadjang

Sementara itu, eks pemain Real era 1980-an dan
merupakan salah satu dari empat legenda Real periode La Quinta del Buitre
Miguel Pardeza dalam wawancara dengan Marca mengatakan kalau karakter Mourinho
ini bisa berdampak buruk. Tak cuma internal klub melainkan juga pemain. Pardeza
menyebut ketika Mourinho beberapa figur sentral ruang ganti Real seperti Iker Casillas
atau Sergio Ramos menyatakan hilang respek pada Mourinho.

“Dia adalah tipe
pelatih yang senang mengkreasi adanya tensi yang tinggi di sekitarnya dan tiap
karakter pelatih punya gaya tersendiri. Ketika kamu berjudi dengan seseorang
yang sudah kamu tahu maka kamu harus menanggung segala konsekuensinya,”
ujar Pardeza. (dra/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru