33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

MENGHAPUS TRAUMA

PORTO ALEGRE– Brasil memiliki rekor inferior
melawan Paraguay jika pertemuan berlangsung di ajang Copa America. Empat
pertemuan terakhir, Brasil kalah tiga kali dan hanya sekali seri. Dua kekalahan
terakhir dialami pada fase yang sama, babak perempat final.


Karena itu, bentrokan Brasil versus Paraguay
pagi ini (28/6) pukul 07.30 WIB di Arena do Gremio pada babak delapan besar
Copa America 2019 ini menjadi kesempatan terbaik Dani Alves dkk membalas dendam
sekaligus memutus rekor buruk tersebut.
Nah, pada delapan besar Copa America 2015 Cile Brasil bermain imbang 1-1 dengan
Paraguay. Dalam adu penalti, Canarinho menyerah 3-4. Mundur lagi empat tahun
sebelumnya pada Copa America 2011 Argentina, setelah bermain 0-0 Brasil takluk
0-2 dalam adu penalti lawan Paraguay.
Winger kiri Brasil Everton mengatakan lolosnya Paraguay ke perempat final bukan
cuma keberuntungan. Meski berstatus peringkat ketiga grup B dan tak mengemas
satu pun kemenangan dari tiga matchday, kualitas La Albirroja tetap pantang
dianggap enteng.
“Dua kali Paraguay mengeliminasi Brasil secara beruntun di Copa America. Mereka
merupakan tim yang ulet, solid, dan mengejutkan,” kata Everton seperti dikutip
ESPN Rabu (26/6).

Pemain yang dijuluki Cebolinha tersebut
memberikan atensi kepada tiga pemain Paraguay yang bermain di klub-klub Brasil.
Yakni Gatito Fernandez (kiper/Botafogo), Gustavo Gomez (bek/Palmeiras), dan
Derlis Gonzalez (gelandang/Santos).
“Karena saya bertemu dengan mereka di liga, maka saya tahu betapa bagusnya
kualitas mereka. Dan pelatih kami pasti sudah perhatian kepada para pemain
tersebut,” ucap pemain yang membela Gremio itu.
Tite seperti dikutip Goal berkata timnya mulai menunjukkan keefektifan bermain
di matchday ketiga melawan Peru (23/6). Tidak hanya mendikte permainan lawan
namun juga akurasi tembakan lebih bagus.
“Pertandingan Brasil lawan Peru merupakan yang terbaik di ajang Copa America
2019 sejauh ini. Dan penampilan seperti lawan Peru itu harus dilanjutkan di
laga berikutnya,” ujar pelatih berusia 58 tahun itu.
Dalam laga perempat final ini Brasil melakukan pergantian untuk posisi
gelandang bertahan. Casemiro yang absen karena akumulasi akan digantikan
Fernandinho. Gelandang Manchester City itu langsung dipasang padahal baru pulih
dari cedera lutut kanan ketika lawan Venezuela (19/6).
Globo Esporte kemarin menulis kalau kekalahan dua penalti berturut memberikan
trauma yang besar kepada Tite. Dalam sesi latihan di Granja Comary, Rio de
Janeiro, Tite menggilir beberapa algojo penalti.
Lima nama pemain pertama yang ditunjuk adalah Roberto Firmino, Richarlison,
Daniel Alves, Willian, dan Gabriel Jesus. Kemudian diganti lagi Philippe
Coutinho, Firmino, Fernandinho, Willian, dan Alves.
“Dengan variasi penendang ini, Tite tampaknya ingin memiliki banyak opsi siapa
saja eksekutornya. Ada catatan khusus buat Jesus setelah gagal jadi eksekutor
ketika lawan Peru,” tulis Globo Esporte.
Sementara itu, bek tengah Brasil Thiago Silva dalam wawancara dengan RMC Sport
menuturkan ingin menutup karir dengan sempurna bersama timnas. Di usianya yang
sudah 34 tahun tersebut, Silva berancang-ancang gantung sepatu.
Bek Paris Saint-Germain (PSG) itu mencontohkan Zinedine Zidane sebagai salah
satu pesepak bola yang pensiun pada saat yang pas. Usai insiden menanduk Marco
Materazzi di final Piala Dunia 2006, Zidane pensiun.
Nah, pertandingan lawan Paraguay ini juga menjadi ajang pembuktian buat Silva.
Pada Copa America 2011 lalu, Silva termasuk salah satu eksekutor yang gagal.
Dalam adu penalti tersebut, empat penendang penalti Brasil semuanya gagal.
Selain Silva, Elano, Andre Santos, dan Fred gagal menaklukkan kiper Paraguay
Justo Villar.(dra/ram)

Baca Juga :  PSSI Putuskan Liga 1 Mulai Digelar 20 Agustus


PERKIRAAN PEMAIN :

Brasil (4-2-3-1) : Alisson (g) ; 13-Alves (bek
kanan), 2-Silva, 4-Marquinhos, 6-Filipe Luis ; 8-Arthur , 17-Fernandinho ;
9-Jesus (sayam kanan), 11-Coutinho, 19-Everton ; 20-Firmino
 

Pelatih : Tite
 

Paraguay (4-2-3-1) : 12-Fernandez (g) ;
2-Piris, 15-Gomez, 13-Alonso, 18-Arzamendia ; 8-Rojas, 6-Sanchez ; 10-Gonzalez,
23-Almiron, 20-Rojas ; 7-Cardozo
 

Pelatih : Eduardo Berizzo
 

 

Wasit : Roberto Tobar (Cile)
Arena do Gremio, Porto Alegre 

Kickoff : Jumat (28/6) pukul 07.30 WIB 

PORTO ALEGRE– Brasil memiliki rekor inferior
melawan Paraguay jika pertemuan berlangsung di ajang Copa America. Empat
pertemuan terakhir, Brasil kalah tiga kali dan hanya sekali seri. Dua kekalahan
terakhir dialami pada fase yang sama, babak perempat final.


Karena itu, bentrokan Brasil versus Paraguay
pagi ini (28/6) pukul 07.30 WIB di Arena do Gremio pada babak delapan besar
Copa America 2019 ini menjadi kesempatan terbaik Dani Alves dkk membalas dendam
sekaligus memutus rekor buruk tersebut.
Nah, pada delapan besar Copa America 2015 Cile Brasil bermain imbang 1-1 dengan
Paraguay. Dalam adu penalti, Canarinho menyerah 3-4. Mundur lagi empat tahun
sebelumnya pada Copa America 2011 Argentina, setelah bermain 0-0 Brasil takluk
0-2 dalam adu penalti lawan Paraguay.
Winger kiri Brasil Everton mengatakan lolosnya Paraguay ke perempat final bukan
cuma keberuntungan. Meski berstatus peringkat ketiga grup B dan tak mengemas
satu pun kemenangan dari tiga matchday, kualitas La Albirroja tetap pantang
dianggap enteng.
“Dua kali Paraguay mengeliminasi Brasil secara beruntun di Copa America. Mereka
merupakan tim yang ulet, solid, dan mengejutkan,” kata Everton seperti dikutip
ESPN Rabu (26/6).

Pemain yang dijuluki Cebolinha tersebut
memberikan atensi kepada tiga pemain Paraguay yang bermain di klub-klub Brasil.
Yakni Gatito Fernandez (kiper/Botafogo), Gustavo Gomez (bek/Palmeiras), dan
Derlis Gonzalez (gelandang/Santos).
“Karena saya bertemu dengan mereka di liga, maka saya tahu betapa bagusnya
kualitas mereka. Dan pelatih kami pasti sudah perhatian kepada para pemain
tersebut,” ucap pemain yang membela Gremio itu.
Tite seperti dikutip Goal berkata timnya mulai menunjukkan keefektifan bermain
di matchday ketiga melawan Peru (23/6). Tidak hanya mendikte permainan lawan
namun juga akurasi tembakan lebih bagus.
“Pertandingan Brasil lawan Peru merupakan yang terbaik di ajang Copa America
2019 sejauh ini. Dan penampilan seperti lawan Peru itu harus dilanjutkan di
laga berikutnya,” ujar pelatih berusia 58 tahun itu.
Dalam laga perempat final ini Brasil melakukan pergantian untuk posisi
gelandang bertahan. Casemiro yang absen karena akumulasi akan digantikan
Fernandinho. Gelandang Manchester City itu langsung dipasang padahal baru pulih
dari cedera lutut kanan ketika lawan Venezuela (19/6).
Globo Esporte kemarin menulis kalau kekalahan dua penalti berturut memberikan
trauma yang besar kepada Tite. Dalam sesi latihan di Granja Comary, Rio de
Janeiro, Tite menggilir beberapa algojo penalti.
Lima nama pemain pertama yang ditunjuk adalah Roberto Firmino, Richarlison,
Daniel Alves, Willian, dan Gabriel Jesus. Kemudian diganti lagi Philippe
Coutinho, Firmino, Fernandinho, Willian, dan Alves.
“Dengan variasi penendang ini, Tite tampaknya ingin memiliki banyak opsi siapa
saja eksekutornya. Ada catatan khusus buat Jesus setelah gagal jadi eksekutor
ketika lawan Peru,” tulis Globo Esporte.
Sementara itu, bek tengah Brasil Thiago Silva dalam wawancara dengan RMC Sport
menuturkan ingin menutup karir dengan sempurna bersama timnas. Di usianya yang
sudah 34 tahun tersebut, Silva berancang-ancang gantung sepatu.
Bek Paris Saint-Germain (PSG) itu mencontohkan Zinedine Zidane sebagai salah
satu pesepak bola yang pensiun pada saat yang pas. Usai insiden menanduk Marco
Materazzi di final Piala Dunia 2006, Zidane pensiun.
Nah, pertandingan lawan Paraguay ini juga menjadi ajang pembuktian buat Silva.
Pada Copa America 2011 lalu, Silva termasuk salah satu eksekutor yang gagal.
Dalam adu penalti tersebut, empat penendang penalti Brasil semuanya gagal.
Selain Silva, Elano, Andre Santos, dan Fred gagal menaklukkan kiper Paraguay
Justo Villar.(dra/ram)

Baca Juga :  PSSI Putuskan Liga 1 Mulai Digelar 20 Agustus


PERKIRAAN PEMAIN :

Brasil (4-2-3-1) : Alisson (g) ; 13-Alves (bek
kanan), 2-Silva, 4-Marquinhos, 6-Filipe Luis ; 8-Arthur , 17-Fernandinho ;
9-Jesus (sayam kanan), 11-Coutinho, 19-Everton ; 20-Firmino
 

Pelatih : Tite
 

Paraguay (4-2-3-1) : 12-Fernandez (g) ;
2-Piris, 15-Gomez, 13-Alonso, 18-Arzamendia ; 8-Rojas, 6-Sanchez ; 10-Gonzalez,
23-Almiron, 20-Rojas ; 7-Cardozo
 

Pelatih : Eduardo Berizzo
 

 

Wasit : Roberto Tobar (Cile)
Arena do Gremio, Porto Alegre 

Kickoff : Jumat (28/6) pukul 07.30 WIB 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru