29.4 C
Jakarta
Thursday, June 26, 2025

6 Pemain Diaspora Tanpa Klub, Begini Tanggapan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert

PROKALTENG.CO-Jelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia tampak dihadapkan tantangan besar.

Enam pemain Diaspora yang selama ini jadi andalan Timnas Garuda, kini dilaporkan tak punya klub.

Laporan tersebut tampak jadi sorotan publik di tengah tingginya harapan agar Indonesia bisa menembus Piala Dunia.

Sederet nama seperti Justin Hubner, Rafael Struick, Thom Haye, Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan Nathan Tjoe-A-On tentu tak asing lagi.

Mereka sering mengisi starting eleven Timnas Indonesia yang belum lama ditangani oleh pelatih Patrick Kluivert.

Sayangnya, hingga kini, mereka diketahui masih berstatus tanpa klub. Kontrak mereka habis akhir musim 2024/2025 lalu.

Kondisi ini tampak jadi tanda tanya besar buat Timnas Indonesia lantaran butuh kualitas dan konsistensi pemain untuk hadapi tim kuat seperti Qatar, Arab Saudi, Irak, atau Uni Emirat Arab.

Baca Juga :  Patrick Kluivert Resmi Tangani Timnas Indonesia, Ini Dia Perkiraan Gaji yang Bakal Diterima

Selain itu, tanpa adanya klub, mereka bisa kehilangan menit bermain, ritme kompetitif, hingga atmosfer pertandingan.

Menanggapi enam pemain Diaspora tanpa klub ini, pelatih Patrick Kluivert tampak mengkhawatirkan kondisi mereka.

Menurut Kluivert, performa fisik maupun mental mereka bisa menurun drastis, dan hal ini jadi PR besar bagi Timnas.

Lebih lanjut, Kluivert pernah menegaskan bahwa pemain yang memiliki jumlah menit minim bermain di klub menjadi faktor krusial untuk masuk ke skuad Garuda.

“Pemain diaspora tidak selalu jaminan menjadi starter di Timnas Indonesia,” kata Kluivert seperti yang diberitakan.

Sementara itu, pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, angkat bicara dengan nada kritis.

Menurutnya, situasi ini jadi sinyal bahwa kualitas para pemain tersebut kurang dilirik klub-klub Eropa.

Baca Juga :  11 Pemain Timnas Indonesia Berangkat ke Bahrain Duluan, Lainnya Menyusul

Pilihannya mereka bisa menepi dulu, mencari peluang di Asia, atau bahkan kembali ke Indonesia.

“Kalau mereka ingin tetap menjaga posisi di Timnas Indonesia, maka bermain rutin dan menjaga atmosfer pertandingan adalah keharusan,” tegas Akmal.

Dia menambahkan, “Yang pasti di Indonesia, masih banyak yang berminat pemain-pemain Diaspora kita dan Liga 1 bisa jadi solusi terbaik”. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-Jelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia tampak dihadapkan tantangan besar.

Enam pemain Diaspora yang selama ini jadi andalan Timnas Garuda, kini dilaporkan tak punya klub.

Laporan tersebut tampak jadi sorotan publik di tengah tingginya harapan agar Indonesia bisa menembus Piala Dunia.

Sederet nama seperti Justin Hubner, Rafael Struick, Thom Haye, Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan Nathan Tjoe-A-On tentu tak asing lagi.

Mereka sering mengisi starting eleven Timnas Indonesia yang belum lama ditangani oleh pelatih Patrick Kluivert.

Sayangnya, hingga kini, mereka diketahui masih berstatus tanpa klub. Kontrak mereka habis akhir musim 2024/2025 lalu.

Kondisi ini tampak jadi tanda tanya besar buat Timnas Indonesia lantaran butuh kualitas dan konsistensi pemain untuk hadapi tim kuat seperti Qatar, Arab Saudi, Irak, atau Uni Emirat Arab.

Baca Juga :  Patrick Kluivert Resmi Tangani Timnas Indonesia, Ini Dia Perkiraan Gaji yang Bakal Diterima

Selain itu, tanpa adanya klub, mereka bisa kehilangan menit bermain, ritme kompetitif, hingga atmosfer pertandingan.

Menanggapi enam pemain Diaspora tanpa klub ini, pelatih Patrick Kluivert tampak mengkhawatirkan kondisi mereka.

Menurut Kluivert, performa fisik maupun mental mereka bisa menurun drastis, dan hal ini jadi PR besar bagi Timnas.

Lebih lanjut, Kluivert pernah menegaskan bahwa pemain yang memiliki jumlah menit minim bermain di klub menjadi faktor krusial untuk masuk ke skuad Garuda.

“Pemain diaspora tidak selalu jaminan menjadi starter di Timnas Indonesia,” kata Kluivert seperti yang diberitakan.

Sementara itu, pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, angkat bicara dengan nada kritis.

Menurutnya, situasi ini jadi sinyal bahwa kualitas para pemain tersebut kurang dilirik klub-klub Eropa.

Baca Juga :  11 Pemain Timnas Indonesia Berangkat ke Bahrain Duluan, Lainnya Menyusul

Pilihannya mereka bisa menepi dulu, mencari peluang di Asia, atau bahkan kembali ke Indonesia.

“Kalau mereka ingin tetap menjaga posisi di Timnas Indonesia, maka bermain rutin dan menjaga atmosfer pertandingan adalah keharusan,” tegas Akmal.

Dia menambahkan, “Yang pasti di Indonesia, masih banyak yang berminat pemain-pemain Diaspora kita dan Liga 1 bisa jadi solusi terbaik”. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/