32.3 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Belum Ada Rapat Exco Membahas Satgas Timnas

Munculnya Satgas Timnas Indonesia terus menuai kritik. Kali ini, anggota
Exco PSSI Hasani Abdulghani mengatakan, sebagai anggota exco, dirinya sama
sekali tak pernah diajak bicara soal pembentukan satgas. ’’Yang jelas kalau
memang exco, itu exco bukan saya. Sebab, setahu saya, belum pernah ada rapat
exco untuk membahas soal satgas,’’ ungkapnya.

Artinya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mungkin hanya meminta sebagian
anggota exco untuk membicarakan pembentukannya. Hal itu tentu melanggar etika
berorganisasi. Sebab, anggota exco adalah pemegang hak keputusan tertinggi di
PSSI. Seharusnya, jika membuat keputusan, seluruh anggota exco dilibatkan.

’’Sejauh ini saya belum sempat bertanya, karena saya pikir ada kolega
saya di komite teknik dan pengembangan, yaitu Endri (Irawan). Tapi, kalau
memang nanti di rapat exco hal ini dibahas, saya akan pertanyakan soal satgas
ini,’’ bebernya.

Hasani menilai, satgas, terutama untuk penanganan timnas Piala Dunia
U-20, tidak diperlukan. Cukup dengan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri saja.
’’Itu kan salah satu tanggung jawabnya. Atau kalau mau diperlebar, ada Sekjen
atau komite teknik dan pengembangan yang membawahkan timnas. Satgas ini
dibentuk kalau sifatnya sudah darurat,’’ terangnya.

Dia juga menyarankan PSSI bersikap lebih bijak. Sosok Shin Tae-yong
adalah pelatih besar. Pelatih berpengalaman dengan seabrek prestasi. Hal itu
yang membuat PSSI tertarik merekrutnya akhir tahun lalu.’’Oleh karena itu,
tolong dikomunikasikan saja dengan baik. Tidak perlu pakai ancaman pecat
segala. Karena yang rugi Indonesia juga nanti,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Preview Wales vs Denmark: Anti Klimaks Atau Meledak di Mulut Naga

Pengamat sepak bola Wesley Hutagalung mengatakan, PSSI seharusnya
berpikir ulang soal satgas timnas. Terutama soal penamaan dan fungsinya.
Menurut dia, sungguh tak elok jika menamakan satgas untuk timnas karena
ditakutkan fungsinya adalah mencari kesalahan atau penjahat di tubuh timnas.
’’Kenapa tidak pakai nama Badan Tim Nasional (BTN) seperti dulu. Ini beda
fungsi atau bagaimana. Saya pribadi lebih memilih nama BTN, bukan satgas. Bukan
berarti salah, tapi kesannya itu seperti mencari kesalahan,’’ ungkapnya.

Dia menambahkan, sosok Shin Tae-yong pasti punya alasan kuat kenapa
dirinya mau bicara blak-blakan soal PSSI. Wesley yakin sosok pelatih yang
menangani timnas Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 itu bukan tipikal pelatih
sembarangan. ’’Bukan tipikal pelatih yang mau mengorbankan kredibilitas dan
nama baik sebagai pelatih papan atas di Korsel. Ini puncak kekesalannya soal
program kerja dengan PSSI. Jadi, jangan terkurung pada polemik Shin Tae-yong dan
Indra Sjafri. Jangan sampai lari dari pokok persoalan ya,’’ terangnya.

Sementara itu, Shin Tae-yong tetap berkomitmen menjalankan kewajibannya.
Walau sangat kecewa dengan sikap PSSI, dia tetap menjalankan tugas dengan
sungguh-sungguh. Dia tetap melatih timnas Indonesia U-19 dan memberikan
beberapa pekerjaan rumah sejak Jumat (19/6).

Baca Juga :  Jadi Ajang Seleksi Atlet Nasional, Kejurnas Panahan Senior Digelar di Kalteng

Hal itu dijelaskan asisten timnas U-19 Nova Arianto. Dia menuturkan,
Shin Tae-yong masih sangat serius dalam TC virtual. Masih memperhatikan kondisi
para pemain satu per satu dengan saksama. ’’Semua stafnya juga ikut. Besok
(hari ini) kami lanjut TC virtual lagi,’’ jelasnya.

Nova bahkan ingat betul bagaimana pesan Shin Tae-yong kepada pemain
dalam TC terakhir sebelum libur Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6). Salah satu
pesannya adalah menjaga asupan makan dan istirahat cukup meski libur TC selama
dua hari. ’’Juga mengingatkan agar tetap waspada kalau keluar rumah, karena
pandemi belum membaik,’’ kata mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Bahkan, kepada Nova, pelatih 51 tahun itu juga punya tugas tersendiri.
Hal tersebut disampaikan langsung secara pribadi setelah TC virtual dengan para
pemain. ’’Pesen untuk tetap kontrol pemain yang cedera sama asupan makan,’’
ucapnya.

Nova sendiri tidak mau mengomentari polemik yang terjadi antara PSSI dan
Shin Tae-yong. Apalagi polemik dengan Direktur Teknik Indra Sjafri. Yang pasti,
dia melihat komitmen Shin Tae-yong dalam melatih timnas U-19 tetap seperti
biasanya. ’’Dia berharap ingin segera melatih anak-anak secara langsung,’’
tuturnya.

Munculnya Satgas Timnas Indonesia terus menuai kritik. Kali ini, anggota
Exco PSSI Hasani Abdulghani mengatakan, sebagai anggota exco, dirinya sama
sekali tak pernah diajak bicara soal pembentukan satgas. ’’Yang jelas kalau
memang exco, itu exco bukan saya. Sebab, setahu saya, belum pernah ada rapat
exco untuk membahas soal satgas,’’ ungkapnya.

Artinya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mungkin hanya meminta sebagian
anggota exco untuk membicarakan pembentukannya. Hal itu tentu melanggar etika
berorganisasi. Sebab, anggota exco adalah pemegang hak keputusan tertinggi di
PSSI. Seharusnya, jika membuat keputusan, seluruh anggota exco dilibatkan.

’’Sejauh ini saya belum sempat bertanya, karena saya pikir ada kolega
saya di komite teknik dan pengembangan, yaitu Endri (Irawan). Tapi, kalau
memang nanti di rapat exco hal ini dibahas, saya akan pertanyakan soal satgas
ini,’’ bebernya.

Hasani menilai, satgas, terutama untuk penanganan timnas Piala Dunia
U-20, tidak diperlukan. Cukup dengan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri saja.
’’Itu kan salah satu tanggung jawabnya. Atau kalau mau diperlebar, ada Sekjen
atau komite teknik dan pengembangan yang membawahkan timnas. Satgas ini
dibentuk kalau sifatnya sudah darurat,’’ terangnya.

Dia juga menyarankan PSSI bersikap lebih bijak. Sosok Shin Tae-yong
adalah pelatih besar. Pelatih berpengalaman dengan seabrek prestasi. Hal itu
yang membuat PSSI tertarik merekrutnya akhir tahun lalu.’’Oleh karena itu,
tolong dikomunikasikan saja dengan baik. Tidak perlu pakai ancaman pecat
segala. Karena yang rugi Indonesia juga nanti,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Preview Wales vs Denmark: Anti Klimaks Atau Meledak di Mulut Naga

Pengamat sepak bola Wesley Hutagalung mengatakan, PSSI seharusnya
berpikir ulang soal satgas timnas. Terutama soal penamaan dan fungsinya.
Menurut dia, sungguh tak elok jika menamakan satgas untuk timnas karena
ditakutkan fungsinya adalah mencari kesalahan atau penjahat di tubuh timnas.
’’Kenapa tidak pakai nama Badan Tim Nasional (BTN) seperti dulu. Ini beda
fungsi atau bagaimana. Saya pribadi lebih memilih nama BTN, bukan satgas. Bukan
berarti salah, tapi kesannya itu seperti mencari kesalahan,’’ ungkapnya.

Dia menambahkan, sosok Shin Tae-yong pasti punya alasan kuat kenapa
dirinya mau bicara blak-blakan soal PSSI. Wesley yakin sosok pelatih yang
menangani timnas Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 itu bukan tipikal pelatih
sembarangan. ’’Bukan tipikal pelatih yang mau mengorbankan kredibilitas dan
nama baik sebagai pelatih papan atas di Korsel. Ini puncak kekesalannya soal
program kerja dengan PSSI. Jadi, jangan terkurung pada polemik Shin Tae-yong dan
Indra Sjafri. Jangan sampai lari dari pokok persoalan ya,’’ terangnya.

Sementara itu, Shin Tae-yong tetap berkomitmen menjalankan kewajibannya.
Walau sangat kecewa dengan sikap PSSI, dia tetap menjalankan tugas dengan
sungguh-sungguh. Dia tetap melatih timnas Indonesia U-19 dan memberikan
beberapa pekerjaan rumah sejak Jumat (19/6).

Baca Juga :  Jadi Ajang Seleksi Atlet Nasional, Kejurnas Panahan Senior Digelar di Kalteng

Hal itu dijelaskan asisten timnas U-19 Nova Arianto. Dia menuturkan,
Shin Tae-yong masih sangat serius dalam TC virtual. Masih memperhatikan kondisi
para pemain satu per satu dengan saksama. ’’Semua stafnya juga ikut. Besok
(hari ini) kami lanjut TC virtual lagi,’’ jelasnya.

Nova bahkan ingat betul bagaimana pesan Shin Tae-yong kepada pemain
dalam TC terakhir sebelum libur Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6). Salah satu
pesannya adalah menjaga asupan makan dan istirahat cukup meski libur TC selama
dua hari. ’’Juga mengingatkan agar tetap waspada kalau keluar rumah, karena
pandemi belum membaik,’’ kata mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Bahkan, kepada Nova, pelatih 51 tahun itu juga punya tugas tersendiri.
Hal tersebut disampaikan langsung secara pribadi setelah TC virtual dengan para
pemain. ’’Pesen untuk tetap kontrol pemain yang cedera sama asupan makan,’’
ucapnya.

Nova sendiri tidak mau mengomentari polemik yang terjadi antara PSSI dan
Shin Tae-yong. Apalagi polemik dengan Direktur Teknik Indra Sjafri. Yang pasti,
dia melihat komitmen Shin Tae-yong dalam melatih timnas U-19 tetap seperti
biasanya. ’’Dia berharap ingin segera melatih anak-anak secara langsung,’’
tuturnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru