NEWCASTLE–
Tarik ulur pengambil alihan status kepemilikan Newscastle United sudah berjalan
kurang lebih tiga bulan. Dan infonya regulator Premier League akan
mengumumkannya pekan ini. Transaksi pembelian Newcastle ini melibatkan uang sebesar
GBP 300 juta (Rp 5,27 triliun).
Seperti
diberitakan Daily Mail kemarin (22/6) rampungnya alih status The
Magpies—julukan Newcastle—dari pemilik saat ini Mike Ashley kepada konsorsium di bawah kendali Public Investment
Fund (PIF) Arab Saudi turut dipengaruhi kebijakan pemerintah Arab Saudi
sendiri.
Sebagaimana
diketahui yang memberatkan pembelian Newcastle ini adalah kasus pembajakan
siaran langsung Premier League di Arab Saudi oleh kanal televisi Arab Saudi
yang 80 persen kepemilikannya dikuasi pemerintah.
“Pemerintah Arab Saudi mengirimkan secara
tertulis kepada pemerintah Inggris dan regulator liga jika mereka akan
menghentikan pembajakan siaran. Sekaligus mereka menyatakan akan bertanggung
jawab untuk pembajakan tersebut,†kata sumber Daily Mail di regulator liga.
PIF ini
yang dipunyai oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) kabarnya
melakukan tekanan kepada pemerintah agar menindak tegas kanal televisi yang
membajak siaran ini.
Jika soal
pembajakan beres, maka isu lainnya yakni MBS terlibat dalam kasus pembunuhan
jurnalis Arab Saudi Jamal Khasoggi pada 2018 lalu masih samar. Meski tunangan
Khasoggi sudah mengirim surat kepada Premier League jika MBS tersandera kasus
pembunuhan akan tetapi hal itu bukan dianggap masalah yang serius.
Nah,
kondisi Newcastle jelang alih status ini menunjukkan grafik membaik. Pada
matchweek ke-30 Minggu (21/6), Newcastle menang 3-0 atas tim promosi Sheffield
United di St.James’ Park.
Dalam
wawancara dengan talkSport pelatih Newcastle Steve Bruce masih optimis jika
alih status ini tak akan menggoyahkan kursinya sebagai arsitek tim. Bruce untuk
sementara membawa Newcastle ke posisi 13 klasemen. Dalam tiga laga terakhir
Premier League, Newcastle tak kalah dan clean sheets.