33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Indonesia Resmi Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020

KALTENGPOS.CO – Tim Indonesia resmi menyatakan mundur dari Thomas
dan Uber Cup 2020. Kejuaraan ini rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark,
pada 3-11 Oktober mendatang.

Ada tiga alasan utama yang
mendasari PBSI mengambil keputusan menarik diri dari Piala Thomas dan Uber
2020.

Pertama, diawali dari adanya rasa
khawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar Covid-19, baik
dalam perjalanan, di tempat transit, atau di tempat pertandingan.

Kedua, para atlet dan ofisial
menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian di turnamen bergengsi ini karena
tidak ada jaminan dari BWF (Badminton World Federation).

Seandainya ada anggota tim yang
terpapar Covid-19, terkait siapa yang akan bertanggungjawab menangani dan
bagaimana penanganan selanjutnya.

Ketiga, mengacu pada dua alasan
di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua
Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad
Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti
memutuskan tim bulu tangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

Baca Juga :  Latihan dari Pajak Masyarakat, Shin Tae-yong Tegaskan Pemain Harus Ser

“Tim Indonesia dipastikan mundur
dari Piala Thomas dan Uber 2020, kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan
segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini
diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata
Budiharto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima JawaPos.com (Grup Kaltengpos.co).

“Kalau ditarik dari awal,
semuanya semangat karena melihat kesempatan (juara) yang begitu besar. Tapi
dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum
terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, ini menimbulkan
keraguan para atlet,” jelas Budiharto.

Budiharto menambahkan, para
pemain menyampaikan kegusaran dan keraguan mereka kepada tim ofisial. Tim
ofisial lantas menyampaikan hal tersebut kepada pengurus.

Baca Juga :  Sempat Membalikkan Keadaan, Lamandau Harus Akui Kekuatan PWI Katingan

Pengurus, ucap Budiharto, sangat concern dengan kesehatan dan keselamatan
para atlet dan ofisial. Sehingga bisa paham dan mengerti apa yang menjadi
kekhawatiran tim.

Dengan mundurnya tim Indonesia
dari Piala Thomas dan Uber 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan
berpartisipasi pada ajang Denmark Open I dan Denmark Open II yang merupakan
bagian dari turnamen seri Eropa.

Hingga saat ini, sudah ada lima
negara yang secara resmi mengundurkan diri dari Piala Thomas dan Uber 2020.
Sebelum Indonesia, Australia, Taiwan, Thailand, dan Korea Selatan terlebih dulu
menarik diri.

KALTENGPOS.CO – Tim Indonesia resmi menyatakan mundur dari Thomas
dan Uber Cup 2020. Kejuaraan ini rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark,
pada 3-11 Oktober mendatang.

Ada tiga alasan utama yang
mendasari PBSI mengambil keputusan menarik diri dari Piala Thomas dan Uber
2020.

Pertama, diawali dari adanya rasa
khawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar Covid-19, baik
dalam perjalanan, di tempat transit, atau di tempat pertandingan.

Kedua, para atlet dan ofisial
menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian di turnamen bergengsi ini karena
tidak ada jaminan dari BWF (Badminton World Federation).

Seandainya ada anggota tim yang
terpapar Covid-19, terkait siapa yang akan bertanggungjawab menangani dan
bagaimana penanganan selanjutnya.

Ketiga, mengacu pada dua alasan
di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua
Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad
Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti
memutuskan tim bulu tangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

Baca Juga :  Latihan dari Pajak Masyarakat, Shin Tae-yong Tegaskan Pemain Harus Ser

“Tim Indonesia dipastikan mundur
dari Piala Thomas dan Uber 2020, kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan
segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini
diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata
Budiharto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima JawaPos.com (Grup Kaltengpos.co).

“Kalau ditarik dari awal,
semuanya semangat karena melihat kesempatan (juara) yang begitu besar. Tapi
dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum
terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, ini menimbulkan
keraguan para atlet,” jelas Budiharto.

Budiharto menambahkan, para
pemain menyampaikan kegusaran dan keraguan mereka kepada tim ofisial. Tim
ofisial lantas menyampaikan hal tersebut kepada pengurus.

Baca Juga :  Sempat Membalikkan Keadaan, Lamandau Harus Akui Kekuatan PWI Katingan

Pengurus, ucap Budiharto, sangat concern dengan kesehatan dan keselamatan
para atlet dan ofisial. Sehingga bisa paham dan mengerti apa yang menjadi
kekhawatiran tim.

Dengan mundurnya tim Indonesia
dari Piala Thomas dan Uber 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan
berpartisipasi pada ajang Denmark Open I dan Denmark Open II yang merupakan
bagian dari turnamen seri Eropa.

Hingga saat ini, sudah ada lima
negara yang secara resmi mengundurkan diri dari Piala Thomas dan Uber 2020.
Sebelum Indonesia, Australia, Taiwan, Thailand, dan Korea Selatan terlebih dulu
menarik diri.

Terpopuler

Artikel Terbaru