30.1 C
Jakarta
Tuesday, April 16, 2024

Balas Dendam Terlampiaskan

PETENIS unggulan
keempat Naomi Osaka akhirnya berhasil melampiaskan dendamnya terhadap
petenis bukan unggulan Shelby Rogers.

Osaka berhasil menaklukkan Shelby Rogers
straight set. Hasil tersebut membawanya mencapai semifinal US Open, Selasa
waktu setempat atau Rabu (9/9) WIB.

Petenis Jepang juara US Open 2018 tersebut
menyisihkan petenis AS berusia 27 tahun dengan kemenangan 6-3, 6-4, dalam waktu
satu jam 20 menit di dalam Arthur Ashe Stadium. Osaka (22), selanjutnya akan
melawan unggulan 28 asal Amerika Jennifer Brady pada Kamis untuk memperebutkan
satu tempat di final. Kendati maju ke pertandingan babak delapan besar sebagai favorit,
petenis peringkat sembilan dunia, Osaka mengaku khawatir saat melawan peringkat
93 dunia Rogers, karena telah gagal mengalahkan dia dalam tiga pertemuan
sebelumnya.

“Jujur saja, saya merasa dia (Shelby
Rogers) lebih unggul karena saya tidak pernah mengalahkan dia,” ujar Osaka
seperti dikutip AFP. “Dan kenangan itu melekat di kepala saya sehingga
saya menganggap ini sebagai sedikit pembalasan,” tambahnya kemudian.

Osaka mengatakan, kekalahan dari Rogers pada
2017 di lapangan tanah liat di Charleston telah meninggalkan ‘rasa yang tidak
enak’.

“Saya sangat gembira bisa memiliki sikap
positif yang jauh lebih baik hari ini,” ucapnya. Brady (25), sebelumnya
menyingkirkan unggulan 23 Yulia Putintseva dari Kazakhstan 6-3, 6-2. Osaka,
keturunan Haiti dan Jepang, berjalan memasuki lapangan mengenakan masker wajah
bertuliskan George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata yang kematiannya
dalam tahanan polisi pada Mei memicu protes di seluruh negeri. Juara Australia
Open 2019 itu mengenakan masker yang berbeda-beda untuk menghormati para korban
ketidakadikan rasial dan kebrutalan polisi, sepanjang turnamen. Ia sudah
memakai masker yang bertuliskan nama Breonna Taylor, Elijah McClain, Ahmaud
Arbery dan Trayvon Martin. Setelah pertandingannya, Osaka ditunjukkan pesan
video dari ibunda Martin dan ayah Arbery yang mengucapkan terima kasih atas
dukungannya. “Saya hanya berusaha keras untuk tidak menangis,” kata
Osaka ketika ditanya mengenai perasaannya ketika menyaksikan video tersebut.

“Sangat menyentuh bahwa mereka akan
merasa tersentuh oleh apa yang saya lakukan. Bagi saya, saya merasa apa yang
saya lakukan adalah bukan apa-apa. Ini adalah setitik dari apa yang bisa saya
lakukan,” tambahnya. Osaka kemudian berkicau pada Twitter, menyatakan
menangis setelah menyaksikan video itu lagi. “Saya kerap bertanya-tanya
apakah yang saya lakukan bergema dan menjangkau orang sebanyak yang saya harapkan.
Dengan itu semua, saya berusaha untuk menahannya tapi setelah menyaksikan ini
lagi saya menangis begitu banyak. “Kekuatan dan karakter kedua orang tua
ini di luar kemampuan saya,” tulisnya, sebagaimana dilaporkan AFP.


Baca Juga :  Aryn Tak Pernah Lagi Mencukur Jenggot

PETENIS unggulan
keempat Naomi Osaka akhirnya berhasil melampiaskan dendamnya terhadap
petenis bukan unggulan Shelby Rogers.

Osaka berhasil menaklukkan Shelby Rogers
straight set. Hasil tersebut membawanya mencapai semifinal US Open, Selasa
waktu setempat atau Rabu (9/9) WIB.

Petenis Jepang juara US Open 2018 tersebut
menyisihkan petenis AS berusia 27 tahun dengan kemenangan 6-3, 6-4, dalam waktu
satu jam 20 menit di dalam Arthur Ashe Stadium. Osaka (22), selanjutnya akan
melawan unggulan 28 asal Amerika Jennifer Brady pada Kamis untuk memperebutkan
satu tempat di final. Kendati maju ke pertandingan babak delapan besar sebagai favorit,
petenis peringkat sembilan dunia, Osaka mengaku khawatir saat melawan peringkat
93 dunia Rogers, karena telah gagal mengalahkan dia dalam tiga pertemuan
sebelumnya.

“Jujur saja, saya merasa dia (Shelby
Rogers) lebih unggul karena saya tidak pernah mengalahkan dia,” ujar Osaka
seperti dikutip AFP. “Dan kenangan itu melekat di kepala saya sehingga
saya menganggap ini sebagai sedikit pembalasan,” tambahnya kemudian.

Osaka mengatakan, kekalahan dari Rogers pada
2017 di lapangan tanah liat di Charleston telah meninggalkan ‘rasa yang tidak
enak’.

“Saya sangat gembira bisa memiliki sikap
positif yang jauh lebih baik hari ini,” ucapnya. Brady (25), sebelumnya
menyingkirkan unggulan 23 Yulia Putintseva dari Kazakhstan 6-3, 6-2. Osaka,
keturunan Haiti dan Jepang, berjalan memasuki lapangan mengenakan masker wajah
bertuliskan George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata yang kematiannya
dalam tahanan polisi pada Mei memicu protes di seluruh negeri. Juara Australia
Open 2019 itu mengenakan masker yang berbeda-beda untuk menghormati para korban
ketidakadikan rasial dan kebrutalan polisi, sepanjang turnamen. Ia sudah
memakai masker yang bertuliskan nama Breonna Taylor, Elijah McClain, Ahmaud
Arbery dan Trayvon Martin. Setelah pertandingannya, Osaka ditunjukkan pesan
video dari ibunda Martin dan ayah Arbery yang mengucapkan terima kasih atas
dukungannya. “Saya hanya berusaha keras untuk tidak menangis,” kata
Osaka ketika ditanya mengenai perasaannya ketika menyaksikan video tersebut.

“Sangat menyentuh bahwa mereka akan
merasa tersentuh oleh apa yang saya lakukan. Bagi saya, saya merasa apa yang
saya lakukan adalah bukan apa-apa. Ini adalah setitik dari apa yang bisa saya
lakukan,” tambahnya. Osaka kemudian berkicau pada Twitter, menyatakan
menangis setelah menyaksikan video itu lagi. “Saya kerap bertanya-tanya
apakah yang saya lakukan bergema dan menjangkau orang sebanyak yang saya harapkan.
Dengan itu semua, saya berusaha untuk menahannya tapi setelah menyaksikan ini
lagi saya menangis begitu banyak. “Kekuatan dan karakter kedua orang tua
ini di luar kemampuan saya,” tulisnya, sebagaimana dilaporkan AFP.


Baca Juga :  Aryn Tak Pernah Lagi Mencukur Jenggot

Terpopuler

Artikel Terbaru