PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei mengakomodir Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk menggunakan hak suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari 2024. Direktur RSJ Kalawa Atei berkoordinasi dengan Komisioner KPU Kalteng yang diwakili oleh Wawan Wiraatmaja.
Direktur RSJ Kalawa Atei, dr. Seniriaty menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 9 pasien dan sudah direkomendasikan oleh dokter ahli hingga saat ini.
”Namun yang bisa mengikuti sesuai kriteria dan juga sesuai batas waktu KPU yakni H-7 yang lalu pasien kita yang memenuhi hanya bisa 2 orang yg akan mengikuti besok,” ujarnya, Selasa (13/2).
Dia menerangkan, pada teknisnya petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan datang ke RSJ Kalawa Atei pada sekitar jam 12 untuk melaksanakan kegiatan pemungutan suara ke kedua pasien.
”Tentunya sesuai SOP mereka, kami hanya membantu melaporkan dan memfasilitasi tempat pelaksanaannya di Faskes kita,”jelasnya.
”Tapi ini adalah harapan dan berita baik, bahwa saudara-saudara kita yang disabilitas mental tetap bisa mendapatkan hak pilihnya. Semoga dipelaksaan Pemilu atau pilkada kedepan semakin mantap pelaksanaannya, instrumennya semakin dipermudah dan dpt diikuti pasien ODGJ dimanapun dirawat,” harapnya. (hfz/pri)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei mengakomodir Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk menggunakan hak suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari 2024. Direktur RSJ Kalawa Atei berkoordinasi dengan Komisioner KPU Kalteng yang diwakili oleh Wawan Wiraatmaja.
Direktur RSJ Kalawa Atei, dr. Seniriaty menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 9 pasien dan sudah direkomendasikan oleh dokter ahli hingga saat ini.
”Namun yang bisa mengikuti sesuai kriteria dan juga sesuai batas waktu KPU yakni H-7 yang lalu pasien kita yang memenuhi hanya bisa 2 orang yg akan mengikuti besok,” ujarnya, Selasa (13/2).
Dia menerangkan, pada teknisnya petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan datang ke RSJ Kalawa Atei pada sekitar jam 12 untuk melaksanakan kegiatan pemungutan suara ke kedua pasien.
”Tentunya sesuai SOP mereka, kami hanya membantu melaporkan dan memfasilitasi tempat pelaksanaannya di Faskes kita,”jelasnya.
”Tapi ini adalah harapan dan berita baik, bahwa saudara-saudara kita yang disabilitas mental tetap bisa mendapatkan hak pilihnya. Semoga dipelaksaan Pemilu atau pilkada kedepan semakin mantap pelaksanaannya, instrumennya semakin dipermudah dan dpt diikuti pasien ODGJ dimanapun dirawat,” harapnya. (hfz/pri)
