26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Prabowo-Gibran Garap Program Asta Cita Atasi Pengangguran Bagi Kaum Muda, Milenial, dan Gen Z

Calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka banyak melibatkan program anak muda, milenial dan generasi Z pada bidang ketenagakerjaan. Hal ini dalam rangka memangkas jumlah pengangguran, terutama pada usia produktif.

Sebab, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja mencapai 147,71 juta orang. Namun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 sebesar 5,32 persen, turun dari 5,86 persen atau jumlah pengangguran juga turun 560 ribu orang dari Agustus 2022 lalu.

Dengan catatan TPT itu, maka dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar lima orang yang tidak bekerja. Parahnya, jumlah TPT penduduk kelompok umur muda, yakni 15-24 tahun merupakan TPT tertinggi, mencapai 19,40 persen, meskipun levelnya turun dari Agustus 2022, yakni sebesar 20,63 persen.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda Fanta HQ Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi mengatakan, berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO) dan Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan sebagian besar orang Indonesia bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan yang mereka miliki.

Baca Juga :  Andi Mallarangeng Dilaporkan Kubu Moeldoko Atas Dugaan Fitnah

Karena itu, anak muda yang baru pertama kali mencari kerja membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya.

“BPS bilang penyumbang terbesar pengangguran itu adalah lulusan SMK. Jadi kemudian, setelah didalami lagi kami melihat bahwa di sini ada ketidakcocokan cetakan dunia pendidikan Indonesia dengan kebutuhan industri potensi ekonomi,” kata Dedek kepada wartawan, Jumat (8/12).

Melihat permasalahan itu, kata Dedek, Prabowo – Gibran memberikan solusi dengan menggabungkan program Asta Cita, yakni meningkatkan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Sehingga anak muda, milenial dan Gen Z tidak hanya sekedar bekerja, namun memiliki kualitas berdasarkan karakteristik mereka.

“Selanjutnya, poin ketiga (Asta Cita 3) itu akan kami kawinkan dengan poin keempat (Asta Cita 4) dari bagian delapan Program Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Gibran, yakni membangun sekolah unggul terintegrasi. Itu artinya terintegrasi dengan dunia usaha dan industri, di setiap kabupaten dan kota,” ujarnya.

Politikus PSI itu menjelaskan, pembangunan sekolah di setiap kabupaten dan kota yang terintegrasi dengan dunia usaha merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi masalah pengangguran anak muda, milenial dan Gen Z. Sehingga tidak ada lagi pemusatan tenaga kerja di satu kabupaten atau kota tertentu.

Baca Juga :  Prabowo Tampil Tanpa Dibuat-buat, Tegas, Santai, Jujur dan Realistis

“Artinya apa? Kabupaten dan kota itu adalah kunci, karena mereka lah yang punya potensi ekonomi di masing-masing daerah. Kalau tidak begini, akan terjadi pemusatan tenaga kerja di daerah-daerah padat, sedangkan daerah yang ditinggalkan tak terurus ekonominya,” ungkapnya.

Selanjutnya, sambung Dedek, pada Asta Cita 5 yakni industrialisasi dengan melanjutkan hilirisasi yang sudah dimulai oleh era Presiden Jokowi ini, menjadi tempat di mana lapangan pekerjaan berkualitas tersedia hingga tingkat daerah.

Hal itulah juga menjadi strategi Prabowo-Gibran dalam mengentaskan ketimpangan, antar daerah dan menjadikan anak muda, milenial serta Gen Z menjadi putra daerah yang bisa menggarap dan mengelola potensi ekonomi daerahnya.

“Jadi inti strateginya adalah, mengawinkan industri, ketenagakerjaan, dan pendidikan. Karena ketiganya ini selama ini masih bergerak masing-masing, dan kami akan menggerakkan ketiga sektor ini ke arah yang sama,” pungkas Dedek.(jpc/ind)

Calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka banyak melibatkan program anak muda, milenial dan generasi Z pada bidang ketenagakerjaan. Hal ini dalam rangka memangkas jumlah pengangguran, terutama pada usia produktif.

Sebab, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja mencapai 147,71 juta orang. Namun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 sebesar 5,32 persen, turun dari 5,86 persen atau jumlah pengangguran juga turun 560 ribu orang dari Agustus 2022 lalu.

Dengan catatan TPT itu, maka dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar lima orang yang tidak bekerja. Parahnya, jumlah TPT penduduk kelompok umur muda, yakni 15-24 tahun merupakan TPT tertinggi, mencapai 19,40 persen, meskipun levelnya turun dari Agustus 2022, yakni sebesar 20,63 persen.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda Fanta HQ Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi mengatakan, berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO) dan Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan sebagian besar orang Indonesia bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan yang mereka miliki.

Baca Juga :  Andi Mallarangeng Dilaporkan Kubu Moeldoko Atas Dugaan Fitnah

Karena itu, anak muda yang baru pertama kali mencari kerja membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya.

“BPS bilang penyumbang terbesar pengangguran itu adalah lulusan SMK. Jadi kemudian, setelah didalami lagi kami melihat bahwa di sini ada ketidakcocokan cetakan dunia pendidikan Indonesia dengan kebutuhan industri potensi ekonomi,” kata Dedek kepada wartawan, Jumat (8/12).

Melihat permasalahan itu, kata Dedek, Prabowo – Gibran memberikan solusi dengan menggabungkan program Asta Cita, yakni meningkatkan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Sehingga anak muda, milenial dan Gen Z tidak hanya sekedar bekerja, namun memiliki kualitas berdasarkan karakteristik mereka.

“Selanjutnya, poin ketiga (Asta Cita 3) itu akan kami kawinkan dengan poin keempat (Asta Cita 4) dari bagian delapan Program Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Gibran, yakni membangun sekolah unggul terintegrasi. Itu artinya terintegrasi dengan dunia usaha dan industri, di setiap kabupaten dan kota,” ujarnya.

Politikus PSI itu menjelaskan, pembangunan sekolah di setiap kabupaten dan kota yang terintegrasi dengan dunia usaha merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi masalah pengangguran anak muda, milenial dan Gen Z. Sehingga tidak ada lagi pemusatan tenaga kerja di satu kabupaten atau kota tertentu.

Baca Juga :  Prabowo Tampil Tanpa Dibuat-buat, Tegas, Santai, Jujur dan Realistis

“Artinya apa? Kabupaten dan kota itu adalah kunci, karena mereka lah yang punya potensi ekonomi di masing-masing daerah. Kalau tidak begini, akan terjadi pemusatan tenaga kerja di daerah-daerah padat, sedangkan daerah yang ditinggalkan tak terurus ekonominya,” ungkapnya.

Selanjutnya, sambung Dedek, pada Asta Cita 5 yakni industrialisasi dengan melanjutkan hilirisasi yang sudah dimulai oleh era Presiden Jokowi ini, menjadi tempat di mana lapangan pekerjaan berkualitas tersedia hingga tingkat daerah.

Hal itulah juga menjadi strategi Prabowo-Gibran dalam mengentaskan ketimpangan, antar daerah dan menjadikan anak muda, milenial serta Gen Z menjadi putra daerah yang bisa menggarap dan mengelola potensi ekonomi daerahnya.

“Jadi inti strateginya adalah, mengawinkan industri, ketenagakerjaan, dan pendidikan. Karena ketiganya ini selama ini masih bergerak masing-masing, dan kami akan menggerakkan ketiga sektor ini ke arah yang sama,” pungkas Dedek.(jpc/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru