PROKALTENG.CO – Penampilan kerja kali ini tidak biasa. Di balik seragam tugas ini, ada mandat lembaga negara yang mesti dikerjakan dengan jeli, teliti, serta sepenuh hati. Hal ini dikatakan Anggota DPD RI Agustin Teras Narang.
“Sebagai bagian dari Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (BK DPD RI), saya bersama Bapak Marthin Billa yang juga adalah Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Bapak I Made Mangku Pastika yang merupakan tokoh dan mantan Gubernur Bali, dan rekan kerja lainnya mesti bersidang,” kata Teras.
Sidang yang digelar pada Kamis (1/2/2024), membahas berbagai hal mengenai kode etik anggota dan kehormatan DPD RI sebagai lembaga negara. Bukan pekerjaan mudah dan membutuhkan sungguh integritas serta kearifan.
“Menjadi anggota DPD RI sungguh bukan pekerjaan biasa, tidak bisa pula dengan bekal pengalaman biasa. Apalagi sekadar untuk coba-coba, karena ini pekerjaan negara untuk daerah. Butuh satu kesatuan pengalaman, pengetahuan, kapasitas, hingga kapabilitas yang kita sebut sebagai berintegritas,” ungkap mantan Gubernur Kalteng dua periode itu. (tim)
PROKALTENG.CO – Penampilan kerja kali ini tidak biasa. Di balik seragam tugas ini, ada mandat lembaga negara yang mesti dikerjakan dengan jeli, teliti, serta sepenuh hati. Hal ini dikatakan Anggota DPD RI Agustin Teras Narang.
“Sebagai bagian dari Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (BK DPD RI), saya bersama Bapak Marthin Billa yang juga adalah Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Bapak I Made Mangku Pastika yang merupakan tokoh dan mantan Gubernur Bali, dan rekan kerja lainnya mesti bersidang,” kata Teras.
Sidang yang digelar pada Kamis (1/2/2024), membahas berbagai hal mengenai kode etik anggota dan kehormatan DPD RI sebagai lembaga negara. Bukan pekerjaan mudah dan membutuhkan sungguh integritas serta kearifan.
“Menjadi anggota DPD RI sungguh bukan pekerjaan biasa, tidak bisa pula dengan bekal pengalaman biasa. Apalagi sekadar untuk coba-coba, karena ini pekerjaan negara untuk daerah. Butuh satu kesatuan pengalaman, pengetahuan, kapasitas, hingga kapabilitas yang kita sebut sebagai berintegritas,” ungkap mantan Gubernur Kalteng dua periode itu. (tim)
