27.8 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Teras Narang Beberkan Perubahan Konstitusi Amandemen

PROKALTENG.CO – Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang menyampaikan perubahan konstitusi, amandemen UUD NRI 1945. Di antaranya juga dipengaruhi oleh reformasi yang dipimpin oleh gerakan mahasiswa dalam Bincang Kebangsaan bersama Majelis Jemaat GKE Sakatik, Rabu (30/8/2023). Perubahan dari negara otoriter dan praktik distorsi yang menjauhkan Indonesia dari amanat penderitaan rakyat.

Adanya amandemen telah menimbulkan perubahan luar biasa yang mengembalikan kedaulatan kepada rakyat dengan hak pilih langsung dalam Pemilu.

“Untuk itu kita mesti mendorong agar jemaat GKE sebagai warga negara dipandu menjadi pemilih cerdas.  Saya sering menyebut dengan istilah 5K untuk jadi pegangan. Bahwa sebagai pemilih cerdas, kita mesti jadi pribadi yang Kritis, Konstruktif, Konstitusional, Kebersamaan, dan Kesantunan. Daripada itu kita mesti menjaga sikap konsisten dalam 3P yakni Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan yang merupakan ciri pribadi berintegritas. Kalau sudah memegang 2 prinsip dalam istilah 5K dan 3P ini, maka berpolitik menjadi baik,” beber Teras.

Lebih lanjut, Teras Narang mengaku selalu menyampaikan dengan tidak bosan. Agar semua pihak memahami tantangan yang sering diistilahkan dengan HE4F. Health atau kesehatan bisa dilihat dari daerah yang berada pada urutan kedelapan yang menghadapi masalah stunting. Ini salah satu contoh tantangan yang nyata dan sedang kita hadapi bersama.

Baca Juga :  Dunia Kampus Mengubah Pola Pikir, Teras Narang Kisahkan Pengalamannya

Education atau pendidikan juga tak kalah menantang. Itu sebabnya saya sebagai bagian dari Majelis Sinode GKE dalam beberapa waktu belakangan, gencar mendorong revitalisasi lewat hadirnya Departemen Pendidikan dan Kesehatan. Perlahan semua kita benahi dengan mulai terlihatnya gerak kita di GKE seperti peresmian Klinik Eka Karigas baru-baru ini. Harapan kita ke depan bisa berkembang menjadi Rumah Sakit yang dapat berkontribusi bagi jemaat juga masyarakat luas,” ujarnya.

Berikutnya terkait Food atau pangan, saat ini tengah menghadapi tantangan dengan geopolitik dunia yang penuh krisis dan peperangan ini. Maka food estate yang ada di Kalteng mesti kita kawal agar menjadi penopang kedaulatan pangan. Fuel atau energi juga jadi tantangan penting lainnya di tengah gencarnya semangat menggunakan energi baru terbarukan. Ini jadi tantangan mengingat tidak murah biaya untuk melakukan transisi energi.

Baca Juga :  Alhamduillah, 20 UMKM Kotim Dapat Bantuan CSR dari Bank Kalteng

Lalu berikutnya adalah tantangan soal Financial. Banyak negara mengalami kesulitan dalam mengakses pendanaan bagi pembangunan negaranya. Ini jadi tantangan tersendiri, termasuk seperti kita yang hendak melakukan transisi energi hingga membangun Ibu Kota Negara.

“Terakhir adalah Forestry atau kehutanan yang menyangkut juga soal perubahan iklim. Saat ini di Jakarta sulit mencari langit biru karena polusi. Jelas ini sudah ada tantangan di depan kita,” ungkapnya.

Maka menyongsong tahun politik, Teras Narang berharap GKE juga semakin menjaga kebersamaan dan kolaborasi. Beri kesempatan pada jemaat untuk berkembang maju. Meski GKE bukan lembaga politik namun jemaat kita adalah warga negara yang mesti diberi pendidikan politik, agar mereka dapat memilah dan memilih dengan benar untuk kebaikan bersama.

“Terima kasih juga atas undangan dari Majelis Jemaat GKE Sakatik dan doanya bagi saya beserta keluarga,” tandasnya. (*)

PROKALTENG.CO – Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang menyampaikan perubahan konstitusi, amandemen UUD NRI 1945. Di antaranya juga dipengaruhi oleh reformasi yang dipimpin oleh gerakan mahasiswa dalam Bincang Kebangsaan bersama Majelis Jemaat GKE Sakatik, Rabu (30/8/2023). Perubahan dari negara otoriter dan praktik distorsi yang menjauhkan Indonesia dari amanat penderitaan rakyat.

Adanya amandemen telah menimbulkan perubahan luar biasa yang mengembalikan kedaulatan kepada rakyat dengan hak pilih langsung dalam Pemilu.

“Untuk itu kita mesti mendorong agar jemaat GKE sebagai warga negara dipandu menjadi pemilih cerdas.  Saya sering menyebut dengan istilah 5K untuk jadi pegangan. Bahwa sebagai pemilih cerdas, kita mesti jadi pribadi yang Kritis, Konstruktif, Konstitusional, Kebersamaan, dan Kesantunan. Daripada itu kita mesti menjaga sikap konsisten dalam 3P yakni Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan yang merupakan ciri pribadi berintegritas. Kalau sudah memegang 2 prinsip dalam istilah 5K dan 3P ini, maka berpolitik menjadi baik,” beber Teras.

Lebih lanjut, Teras Narang mengaku selalu menyampaikan dengan tidak bosan. Agar semua pihak memahami tantangan yang sering diistilahkan dengan HE4F. Health atau kesehatan bisa dilihat dari daerah yang berada pada urutan kedelapan yang menghadapi masalah stunting. Ini salah satu contoh tantangan yang nyata dan sedang kita hadapi bersama.

Baca Juga :  Dunia Kampus Mengubah Pola Pikir, Teras Narang Kisahkan Pengalamannya

Education atau pendidikan juga tak kalah menantang. Itu sebabnya saya sebagai bagian dari Majelis Sinode GKE dalam beberapa waktu belakangan, gencar mendorong revitalisasi lewat hadirnya Departemen Pendidikan dan Kesehatan. Perlahan semua kita benahi dengan mulai terlihatnya gerak kita di GKE seperti peresmian Klinik Eka Karigas baru-baru ini. Harapan kita ke depan bisa berkembang menjadi Rumah Sakit yang dapat berkontribusi bagi jemaat juga masyarakat luas,” ujarnya.

Berikutnya terkait Food atau pangan, saat ini tengah menghadapi tantangan dengan geopolitik dunia yang penuh krisis dan peperangan ini. Maka food estate yang ada di Kalteng mesti kita kawal agar menjadi penopang kedaulatan pangan. Fuel atau energi juga jadi tantangan penting lainnya di tengah gencarnya semangat menggunakan energi baru terbarukan. Ini jadi tantangan mengingat tidak murah biaya untuk melakukan transisi energi.

Baca Juga :  Alhamduillah, 20 UMKM Kotim Dapat Bantuan CSR dari Bank Kalteng

Lalu berikutnya adalah tantangan soal Financial. Banyak negara mengalami kesulitan dalam mengakses pendanaan bagi pembangunan negaranya. Ini jadi tantangan tersendiri, termasuk seperti kita yang hendak melakukan transisi energi hingga membangun Ibu Kota Negara.

“Terakhir adalah Forestry atau kehutanan yang menyangkut juga soal perubahan iklim. Saat ini di Jakarta sulit mencari langit biru karena polusi. Jelas ini sudah ada tantangan di depan kita,” ungkapnya.

Maka menyongsong tahun politik, Teras Narang berharap GKE juga semakin menjaga kebersamaan dan kolaborasi. Beri kesempatan pada jemaat untuk berkembang maju. Meski GKE bukan lembaga politik namun jemaat kita adalah warga negara yang mesti diberi pendidikan politik, agar mereka dapat memilah dan memilih dengan benar untuk kebaikan bersama.

“Terima kasih juga atas undangan dari Majelis Jemaat GKE Sakatik dan doanya bagi saya beserta keluarga,” tandasnya. (*)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru