33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rawan, Ketua DPRD Minta PJU Jembatan Batu Mahasur Dinyalakan Setiap Ma

KUALA KURUN – Ketua Dewan DPRD
Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Akerman Sahidar meminta kepada instansi terkait
untuk selalu menyalakan lampu penerangan jalan umum (PJU) pada malam hari.
Khususnya di Jembatan Batu Mahasur Kuala Kurun.

”Lampu PJU di Jembatan Batu Mahasur setiap malam
harus dinyalakan. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu
lintas (lakalantas), tindakan kriminalitas, dan perilaku mabuk-mabukan para
pemuda di jembatan tersebut,” ucap Akerman, Rabu (8/1).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) ini mengatakan, biasanya pada malam hari, jembatan Batu Mahasur sering
dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para pemuda yang menyukai tempat gelap.
Mereka bahkan memarkir kendaraannya di bahu jembatan.

Baca Juga :  Masih Banyak Masyarakat Takut untuk Divaksin

”Jika kendaraannya di parkir di bahu jembatan, tentu
akan mengganggu arus lalu lintas dan menjadi pemicu terjadinya kecelakaan,
termasuk mengganggu pengguna jalan yang melintas. Untuk itu, jangan sampai
jembatan Batu Mahasur dibiarkan gelap, karena rawan terjadi hal-hal negatif,”
tegasnya.

Sebagai salah satu ikon Kabupaten Gumas, kata dia, Jembatan
Batu Mahasur harus terus terang benderang pada malam hari, sehingga memberi
keindahan wajah Kota Kuala Kurun dan kelancaran aktivitas masyarakat saat
melintas di jembatan tersebut.

”Kami minta instansi terkait harus memperhatikan
lampu PJU di jembatan Batu Mahasur. Apabila kondisi jembatan gelap, tentu bisa
menjadi tempat tindakan kriminalitas. Ini harus cepat diperhatikan,” tegas
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) II mencakup Kecamatan Rungan Hulu,
Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini. (okt/hms/uni/nto)

Baca Juga :  Hidayatul Insan, Pesantren Pertama di Kalteng Terima Vaksinasi

KUALA KURUN – Ketua Dewan DPRD
Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Akerman Sahidar meminta kepada instansi terkait
untuk selalu menyalakan lampu penerangan jalan umum (PJU) pada malam hari.
Khususnya di Jembatan Batu Mahasur Kuala Kurun.

”Lampu PJU di Jembatan Batu Mahasur setiap malam
harus dinyalakan. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu
lintas (lakalantas), tindakan kriminalitas, dan perilaku mabuk-mabukan para
pemuda di jembatan tersebut,” ucap Akerman, Rabu (8/1).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) ini mengatakan, biasanya pada malam hari, jembatan Batu Mahasur sering
dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para pemuda yang menyukai tempat gelap.
Mereka bahkan memarkir kendaraannya di bahu jembatan.

Baca Juga :  Masih Banyak Masyarakat Takut untuk Divaksin

”Jika kendaraannya di parkir di bahu jembatan, tentu
akan mengganggu arus lalu lintas dan menjadi pemicu terjadinya kecelakaan,
termasuk mengganggu pengguna jalan yang melintas. Untuk itu, jangan sampai
jembatan Batu Mahasur dibiarkan gelap, karena rawan terjadi hal-hal negatif,”
tegasnya.

Sebagai salah satu ikon Kabupaten Gumas, kata dia, Jembatan
Batu Mahasur harus terus terang benderang pada malam hari, sehingga memberi
keindahan wajah Kota Kuala Kurun dan kelancaran aktivitas masyarakat saat
melintas di jembatan tersebut.

”Kami minta instansi terkait harus memperhatikan
lampu PJU di jembatan Batu Mahasur. Apabila kondisi jembatan gelap, tentu bisa
menjadi tempat tindakan kriminalitas. Ini harus cepat diperhatikan,” tegas
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) II mencakup Kecamatan Rungan Hulu,
Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini. (okt/hms/uni/nto)

Baca Juga :  Hidayatul Insan, Pesantren Pertama di Kalteng Terima Vaksinasi

Terpopuler

Artikel Terbaru