28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rangka Kapal Onrust akan Diangkat

MUARA TEWEH-Bupati Barito
Utara (Batara) H Nadalsyah didampingi  Wakil Bupati Sugianto Panala Putra,
Sekretaris Daerah H Jainal Abidin, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD)
dan kepala perangkat daerah (PD) mengunjungi rangka Kapal Onrust milik Belanda
yang tenggelam pada Perang Barito tanggal 26 Desember tahun 1859 silam,
Rabu (2/10). Untuk menuju lokasi, bupati dan rombongan menggunakan perahu
menyusuri sungai Barito.

Sesampainya di lokasi, Bupati
Nadalsyah mengajak rombongan untuk mengheningkan cipta, mengenang para pahlawan
yang telah berjasa untuk bangsa dan negara pada umumnya dan pejuang Barito
Utara pada khususnya. 

“Saya atas nama
Pemerintahan Kabupaten Batara mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada
pahlawan yang telah berjasa mengorbankan jiwa raga dalam memperjuangan
kemedekaan, dan atas semua itu sudah sewajarnyalah kita memberikan penghargaan
kepada mereka semua,” kata Bupati dilanjutkan dengan renungan suci selama
tiga puluh menit yang diikuti seluruh rombongan.

Baca Juga :  Tahun Ini Landasan Pacu Bandara Sanggu Akan Diperpanjang

“Dari kunjungan ini, kami
terinspirasi untuk membuat museum dan akan mempelajari bagaimana cara
untuk mengangkat atau memindahkan rangka kapal ini secara utuh
kepermukaan,” imbuh Nadalsyah.

Menurutnya, Pemda juga akan
melakukan pendataan aset pendukung bersejarah kepada masyarat setempat
yang berhubungan dengan perjuangan Tumenggung Surapati beserta masyarakat
dalam melakukan perjuangan menghadang dan menenggelamkan Kapal Onrust milik
Pemerintah Belanda.

Bupati yang akrab disapa
Koyem, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga memelihara dan
melestarikan aset sejarah dan juga aset wisata yang ada. 

“Mari jaga dan pelihara aset
ini sebagai cagar budaya karena aset ini juga sebagai sejarah yang perlu
diketahui anak cucu kita agar mereka bisa mengetahui bahwa adanya peran serta
perjuangan nenek moyang mereka untuk merebut dan memperoleh kemerdekaan,”
tukasnya. 

Baca Juga :  Kini PJU “Merapat” ke Dinas Perhubungan

Sementara itu, Sekretaris
Daerah Jainal Abidin mengusulkan kepada bupati untuk membuat miniatur kapal
Onrust sesuai dengan aslinya dan bukan tidak mungkin ini bisa menjadi ikon
serta cendera mata untuk wisatawan. 

Kepala Dinas Kebudayaan
Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disbudparpora) Arbaidi mengatakan, lokasi
tenggelamnya kapal Onrust bila air surut sering dikunjungi setiap hari oleh
masyarakat lokal dan masyarakat luar daerah. Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu
akan lebih banyak dikunjungi masyarakat dan pelajar.

“Sebagai leading sector,
kami akan mendukung kebijakan dan petunjuk Bapak Bupati untuk menjaga dan
mengembangkan aset ini menjadi salah satu dari aset sejarah dan aset pariwisata
di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan,” pungkasnya. (diskominfosandi/dad/uni)

MUARA TEWEH-Bupati Barito
Utara (Batara) H Nadalsyah didampingi  Wakil Bupati Sugianto Panala Putra,
Sekretaris Daerah H Jainal Abidin, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD)
dan kepala perangkat daerah (PD) mengunjungi rangka Kapal Onrust milik Belanda
yang tenggelam pada Perang Barito tanggal 26 Desember tahun 1859 silam,
Rabu (2/10). Untuk menuju lokasi, bupati dan rombongan menggunakan perahu
menyusuri sungai Barito.

Sesampainya di lokasi, Bupati
Nadalsyah mengajak rombongan untuk mengheningkan cipta, mengenang para pahlawan
yang telah berjasa untuk bangsa dan negara pada umumnya dan pejuang Barito
Utara pada khususnya. 

“Saya atas nama
Pemerintahan Kabupaten Batara mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada
pahlawan yang telah berjasa mengorbankan jiwa raga dalam memperjuangan
kemedekaan, dan atas semua itu sudah sewajarnyalah kita memberikan penghargaan
kepada mereka semua,” kata Bupati dilanjutkan dengan renungan suci selama
tiga puluh menit yang diikuti seluruh rombongan.

Baca Juga :  Tahun Ini Landasan Pacu Bandara Sanggu Akan Diperpanjang

“Dari kunjungan ini, kami
terinspirasi untuk membuat museum dan akan mempelajari bagaimana cara
untuk mengangkat atau memindahkan rangka kapal ini secara utuh
kepermukaan,” imbuh Nadalsyah.

Menurutnya, Pemda juga akan
melakukan pendataan aset pendukung bersejarah kepada masyarat setempat
yang berhubungan dengan perjuangan Tumenggung Surapati beserta masyarakat
dalam melakukan perjuangan menghadang dan menenggelamkan Kapal Onrust milik
Pemerintah Belanda.

Bupati yang akrab disapa
Koyem, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga memelihara dan
melestarikan aset sejarah dan juga aset wisata yang ada. 

“Mari jaga dan pelihara aset
ini sebagai cagar budaya karena aset ini juga sebagai sejarah yang perlu
diketahui anak cucu kita agar mereka bisa mengetahui bahwa adanya peran serta
perjuangan nenek moyang mereka untuk merebut dan memperoleh kemerdekaan,”
tukasnya. 

Baca Juga :  Kini PJU “Merapat” ke Dinas Perhubungan

Sementara itu, Sekretaris
Daerah Jainal Abidin mengusulkan kepada bupati untuk membuat miniatur kapal
Onrust sesuai dengan aslinya dan bukan tidak mungkin ini bisa menjadi ikon
serta cendera mata untuk wisatawan. 

Kepala Dinas Kebudayaan
Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disbudparpora) Arbaidi mengatakan, lokasi
tenggelamnya kapal Onrust bila air surut sering dikunjungi setiap hari oleh
masyarakat lokal dan masyarakat luar daerah. Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu
akan lebih banyak dikunjungi masyarakat dan pelajar.

“Sebagai leading sector,
kami akan mendukung kebijakan dan petunjuk Bapak Bupati untuk menjaga dan
mengembangkan aset ini menjadi salah satu dari aset sejarah dan aset pariwisata
di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan,” pungkasnya. (diskominfosandi/dad/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru