28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mick Menjanjikan, David Baru Mulai Jalan

EMPAT belas tahun berlalu sejak terakhir kali
melihat dua pembalap dari keluarga Schumacher, Michael dan Ralf bersaing di
pentas Formula 1. Jejak langkah mereka kini berada di tangan anak-anak mereka,
Mick (21 tahun) dan David (18 tahun).

 

= =

GELAR Michael dan Mick Schumacher di pentas
Formula 3 berjarak 27 tahun. Michael yang berusia 21 tahun menjadi kampiun
Formula 3 Jerman dan Macau Grand Prix 1990. Hampir tiga dasawarsa berselang,
Mick menggamit gelar Formula 3 European Championship 2017 saat usianya baru 20
tahun. Yakni setahun lebih muda dari sang ayah.

Ketika Mick memastikan gelar F3 European
Championship, legenda F1 Alain Prost memberikan pandangannya terkait masa depan
putra Schumi. “Di Formula 2, kami bisa melihat sebagus apa Mick. Dia punya
kesempatan ke sana dan akan sangat menyenangkan bila melihat dia membalap di
F1,” kata penasehat tim Renault tersebut sebagaimana dikutip Wheels24.

Tentu saja, DNA juara Schumi-sapaan karib
Michael-diharapkan banyak pihak bisa menurun ke sang anak. Nada optimistis juga
hadir dari keluarga sendiri. Sang paman, Ralf menyebut ide melihat dua penerus
Schumacher di F1 merupakan mimpi sempurna buat keluarga mereka.

“Jika itu bisa mereka (Mick dan David)
wujudkan, tentu akan menjadi luar biasa,” kata Ralf. Meskipun demikian,
Ralf sadar, persaingan ketat harus dilalui para pembalap untuk bisa mendapatkan
satu kursi di tim F1.

Baca Juga :  Van Dijk dan Bronze Terbaik Eropa 2019

Menengok jauh ke belakang, Mick memulai
karirnya di balapan karting ketika menginjak usia 11 tahun. Pada saat yang
sama, ayahnya menjalani come back bersama Mercedes setelah memutuskan pensiun
dan absen tiga musim 2007-2009.

Ketika performa Schumi tidak lagi seganas seperti
saat bersama Ferrari, Mick merintis jalan menjadi penerus keluarga Schumacher
di dunia balap. Pada 2010, Mick sudah memenangi balapan Karting Kerpener
Bambini. Empat tahun berikutnya, dia menjadi runner up balapan nasional karting
di Jerman.

Tahun ini menjadi salah satu momentum penting
buat Mick. Dia memulai debut di pentas F2 bersama PREMA Racing. Mick berbagi
paddock dengan pembalap Indonesia, Sean Gelael. Tercatat sudah 20 kali dia
membalap musim ini. Lima race di antaranya berakhir dengan gagal finis alias
DNF. Tetapi sebagai pembalap rookie Mick sudah mampu bicara banyak. Dia
berhasil memenangi sprint race di GP Hungaria (4/8).

Sayangnya, saat merayakan kemenangan pertamanya
di F2, Mick tidak didampingi Michael yang tengah menjalani perawatan intensif
setelah mengalami kecelakaan saat bermain ski pada 2013 silam. “Memenangi
F2 menjadi hal yang hebat. Tetapi saya perlu bekerja lebih keras lagi,”
jelas pembalap 21 tahun sebagaimana dikutip The Guardian.

Melihat performa Mick, sepertinya hanya tinggal
menunggu waktu dia akan naik kelas ke F1. “Apakah saya ke F1 tahun depan atau
dua tahun, ataupun tiga tahun lagi, saya tidak tahu,” lanjutnya. Saat ini, Mick
juga tercatat sebagai Ferrari Academy Driver (FDA). Dia juga berkesempatan
mengaspal saat sesi uji coba di Bahrain April 2019.

Baca Juga :  Kalteng Optimistis Raih Prestasi dan Meningkatkan Peringkat

Sebelum menembus persaingan F1, Mick harus
melalui ujian di F2 tahun ini. Berbeda dengan Schumi yang berhasil debut di F1
pada enam balapan terakhir musim 1991. Persis setahun setelah dia memastikan
gelar F3 Jerman. Namun, melihat performa dia di F2 musim ini, tampaknya Mick
bakal menjalani musim berikutnya di F2.

Di sisi lain, David baru memulai perjalanannya
di pentas Formula 3 tahun ini. Dia menggantikan posisi Alex Peroni di tim
Campos Racing pada seri penutup di GP Rusia. Sayangnya, pada kesempatan
pertamanya, David belum mampu berbuat banyak. Dia hanya mampu finis di posisi
ke-20 pada race pertama dan di 22 saat race kedua.

“Saya sangat senang gabung dengan tim
berkualitas seperti Campos Racing,” ujarnya. David berpotensi membalap
penuh di F3 musim depan. Pemuda 18 tahun itu memulai karir balapnya sejak usia
relatif muda. Nyaris beriringan dengan Mick. Tentu saja akan menjadi menarik
bila melihat Mick dan David berada di grid F1 di tahun-tahun mendatang, mencoba
mengulang kiprah Schumi-Ralf di masa lalu. (nap/jpg)

EMPAT belas tahun berlalu sejak terakhir kali
melihat dua pembalap dari keluarga Schumacher, Michael dan Ralf bersaing di
pentas Formula 1. Jejak langkah mereka kini berada di tangan anak-anak mereka,
Mick (21 tahun) dan David (18 tahun).

 

= =

GELAR Michael dan Mick Schumacher di pentas
Formula 3 berjarak 27 tahun. Michael yang berusia 21 tahun menjadi kampiun
Formula 3 Jerman dan Macau Grand Prix 1990. Hampir tiga dasawarsa berselang,
Mick menggamit gelar Formula 3 European Championship 2017 saat usianya baru 20
tahun. Yakni setahun lebih muda dari sang ayah.

Ketika Mick memastikan gelar F3 European
Championship, legenda F1 Alain Prost memberikan pandangannya terkait masa depan
putra Schumi. “Di Formula 2, kami bisa melihat sebagus apa Mick. Dia punya
kesempatan ke sana dan akan sangat menyenangkan bila melihat dia membalap di
F1,” kata penasehat tim Renault tersebut sebagaimana dikutip Wheels24.

Tentu saja, DNA juara Schumi-sapaan karib
Michael-diharapkan banyak pihak bisa menurun ke sang anak. Nada optimistis juga
hadir dari keluarga sendiri. Sang paman, Ralf menyebut ide melihat dua penerus
Schumacher di F1 merupakan mimpi sempurna buat keluarga mereka.

“Jika itu bisa mereka (Mick dan David)
wujudkan, tentu akan menjadi luar biasa,” kata Ralf. Meskipun demikian,
Ralf sadar, persaingan ketat harus dilalui para pembalap untuk bisa mendapatkan
satu kursi di tim F1.

Baca Juga :  Van Dijk dan Bronze Terbaik Eropa 2019

Menengok jauh ke belakang, Mick memulai
karirnya di balapan karting ketika menginjak usia 11 tahun. Pada saat yang
sama, ayahnya menjalani come back bersama Mercedes setelah memutuskan pensiun
dan absen tiga musim 2007-2009.

Ketika performa Schumi tidak lagi seganas seperti
saat bersama Ferrari, Mick merintis jalan menjadi penerus keluarga Schumacher
di dunia balap. Pada 2010, Mick sudah memenangi balapan Karting Kerpener
Bambini. Empat tahun berikutnya, dia menjadi runner up balapan nasional karting
di Jerman.

Tahun ini menjadi salah satu momentum penting
buat Mick. Dia memulai debut di pentas F2 bersama PREMA Racing. Mick berbagi
paddock dengan pembalap Indonesia, Sean Gelael. Tercatat sudah 20 kali dia
membalap musim ini. Lima race di antaranya berakhir dengan gagal finis alias
DNF. Tetapi sebagai pembalap rookie Mick sudah mampu bicara banyak. Dia
berhasil memenangi sprint race di GP Hungaria (4/8).

Sayangnya, saat merayakan kemenangan pertamanya
di F2, Mick tidak didampingi Michael yang tengah menjalani perawatan intensif
setelah mengalami kecelakaan saat bermain ski pada 2013 silam. “Memenangi
F2 menjadi hal yang hebat. Tetapi saya perlu bekerja lebih keras lagi,”
jelas pembalap 21 tahun sebagaimana dikutip The Guardian.

Melihat performa Mick, sepertinya hanya tinggal
menunggu waktu dia akan naik kelas ke F1. “Apakah saya ke F1 tahun depan atau
dua tahun, ataupun tiga tahun lagi, saya tidak tahu,” lanjutnya. Saat ini, Mick
juga tercatat sebagai Ferrari Academy Driver (FDA). Dia juga berkesempatan
mengaspal saat sesi uji coba di Bahrain April 2019.

Baca Juga :  Kalteng Optimistis Raih Prestasi dan Meningkatkan Peringkat

Sebelum menembus persaingan F1, Mick harus
melalui ujian di F2 tahun ini. Berbeda dengan Schumi yang berhasil debut di F1
pada enam balapan terakhir musim 1991. Persis setahun setelah dia memastikan
gelar F3 Jerman. Namun, melihat performa dia di F2 musim ini, tampaknya Mick
bakal menjalani musim berikutnya di F2.

Di sisi lain, David baru memulai perjalanannya
di pentas Formula 3 tahun ini. Dia menggantikan posisi Alex Peroni di tim
Campos Racing pada seri penutup di GP Rusia. Sayangnya, pada kesempatan
pertamanya, David belum mampu berbuat banyak. Dia hanya mampu finis di posisi
ke-20 pada race pertama dan di 22 saat race kedua.

“Saya sangat senang gabung dengan tim
berkualitas seperti Campos Racing,” ujarnya. David berpotensi membalap
penuh di F3 musim depan. Pemuda 18 tahun itu memulai karir balapnya sejak usia
relatif muda. Nyaris beriringan dengan Mick. Tentu saja akan menjadi menarik
bila melihat Mick dan David berada di grid F1 di tahun-tahun mendatang, mencoba
mengulang kiprah Schumi-Ralf di masa lalu. (nap/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru