31 C
Jakarta
Friday, June 20, 2025

Kasus HIV di Banjarbaru Naik, Warga Diminta Skrining Kesehatan

PROKALTENG.CO– Lonjakan kasus HIV di Kota Banjarbaru memicu keprihatinan dari Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Ririk Sumari Restuningtyas.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan per Mei 2025, tercatat 87 warga dinyatakan positif HIV. Sebanyak 11 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Ririk menegaskan bahwa penyebaran HIV tidak hanya disebabkan oleh pergaulan bebas.

“Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik tidak steril, atau dari ibu ke anak,” ujarnya.

Politisi PKB itu mendorong adanya skrining rutin, terutama bagi tenaga kesehatan yang setiap hari berinteraksi langsung dengan pasien.

“Skrining adalah langkah awal yang sangat penting. Deteksi dini bisa menyelamatkan banyak nyawa, termasuk tenaga medis yang berada di garda terdepan,” katanya.

Baca Juga :  Janin Terbungkus Kain Kafan Ditaruh di Teras Rumah Warga

Menurutnya, kesadaran untuk melakukan pemeriksaan harus terus ditanamkan, tanpa ada rasa malu atau takut.

“Mengetahui status kesehatan bukan aib. Kalau sehat, Alhamdulillah. Kalau positif, kita bantu dan kita obati sejak dini,” tegasnya.

Ia juga mengajak masyarakat menjaga pola hidup sehat dan pergaulan yang bertanggung jawab, terutama kalangan remaja.

Ririk menilai, edukasi dan komunikasi terbuka adalah kunci penting untuk menekan penyebaran HIV.

“Kalau kita terus sembunyi, virus ini akan menyebar diam-diam. Tapi kalau kita terbuka, penanganan bisa lebih cepat dan tepat,” katanya. (jpg)

PROKALTENG.CO– Lonjakan kasus HIV di Kota Banjarbaru memicu keprihatinan dari Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Ririk Sumari Restuningtyas.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan per Mei 2025, tercatat 87 warga dinyatakan positif HIV. Sebanyak 11 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Ririk menegaskan bahwa penyebaran HIV tidak hanya disebabkan oleh pergaulan bebas.

“Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik tidak steril, atau dari ibu ke anak,” ujarnya.

Politisi PKB itu mendorong adanya skrining rutin, terutama bagi tenaga kesehatan yang setiap hari berinteraksi langsung dengan pasien.

“Skrining adalah langkah awal yang sangat penting. Deteksi dini bisa menyelamatkan banyak nyawa, termasuk tenaga medis yang berada di garda terdepan,” katanya.

Baca Juga :  Janin Terbungkus Kain Kafan Ditaruh di Teras Rumah Warga

Menurutnya, kesadaran untuk melakukan pemeriksaan harus terus ditanamkan, tanpa ada rasa malu atau takut.

“Mengetahui status kesehatan bukan aib. Kalau sehat, Alhamdulillah. Kalau positif, kita bantu dan kita obati sejak dini,” tegasnya.

Ia juga mengajak masyarakat menjaga pola hidup sehat dan pergaulan yang bertanggung jawab, terutama kalangan remaja.

Ririk menilai, edukasi dan komunikasi terbuka adalah kunci penting untuk menekan penyebaran HIV.

“Kalau kita terus sembunyi, virus ini akan menyebar diam-diam. Tapi kalau kita terbuka, penanganan bisa lebih cepat dan tepat,” katanya. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/