PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Aksi nekat seorang pria bernama Maman alias Wahyu Bastaman bikin geger Palangka Raya. Ia mengaku sebagai perwira BNNP Kalimantan Tengah berpangkat AKBP, lengkap dengan seragam, untuk menipu para bandar narkoba hingga meraup uang mencapai Rp600 juta.
Aksi tipu-tipu itu terbongkar setelah petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah menangkap seorang tersangka kasus narkoba berinisial Y pada 10 Oktober 2025. Dari hasil pengembangan, petugas menciduk S, bandar di Kabupaten Gunung Mas, yang mengaku telah menyerahkan uang ratusan juta kepada seseorang yang mengaku perwira BNN.
Pelaksana tugas Kepala BNNP Kalteng, Kombes Pol Ruslan Abdul Rasyid, membenarkan bahwa pelaku bukan anggota institusinya.
“Pelaku ini warga sipil yang menyamar menggunakan seragam dan mengaku sebagai perwira BNNP Kalteng untuk menipu para bandar. Total kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya, Kamis (23/10).
Dari hasil pemeriksaan ponsel milik S, petugas menemukan bukti transfer ke rekening Maman dengan nilai antara Rp400 juta hingga Rp600 juta. Belakangan terungkap, Maman juga menjual sabu-sabu dengan dalih barang bukti sitaan BNN. Padahal, sabu itu berasal dari jaringan lain yang melibatkan narapidana berinisial JKT.
“Awalnya tiga ons, lalu bertambah hingga satu kilogram. Sebagian diberikan ke S, sisanya dijual ke pihak lain,” kata Ruslan.
Maman akhirnya dibekuk di Pulang Pisau. Saat ditangkap, ia membawa senjata api organik dengan empat peluru aktif yang disembunyikan di dalam mobil. Hasil penyelidikan menunjukkan, uang hasil kejahatan digunakan untuk membeli rumah dan beberapa unit kendaraan. Semua aset kini disita sebagai barang bukti.
Dalam pemeriksaan, Maman mengaku sudah beraksi sejak Maret hingga Oktober 2025. Ia memanfaatkan nama besar BNN untuk menakuti bandar dan meraup keuntungan pribadi. Polisi menduga, pelaku tidak bekerja sendirian dan ada jaringan lain yang terlibat dalam peredaran narkoba tersebut.
“Perbuatannya jelas mencoreng nama baik BNN dan menipu masyarakat. Kami pastikan, tidak ada anggota BNN yang terlibat dalam kasus ini,” tegas Ruslan.
BNNP Kalteng kini masih menelusuri asal-usul senjata api yang digunakan Maman. Senjata itu diduga diperoleh dari JS, warga Kereng Bangkirai yang juga disebut terlibat dalam aktivitas perjudian dan penyalahgunaan narkoba. (jef)
