PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng bakal
mengkaji ulang lebih lanjut rencana pembangunan kereta api Puruk Cahu – Batanjung
melalui Bangkuang. Itu setelah pembangunan kereta api tersebut masuk dalam
Proyek Strategis Nasional (PSN) 2022-2024.
Plt. Kepala
Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng Yulindra Dedy mengatakan, Pemerintah Pusat
telah mengakomodasi dan menindaklanjuti usulan Pemprov Kalteng yang disampaikan
melalui surat awal tahun 2020. Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng sendiri telah
melakukan review implementasi PSN di Provinsi Kalteng tersebut bersama Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalteng.
“Berdasarkan
hasil review bersama BPKP Provinsi Kalteng terkait dokumen uji kelayakan, masih
terdapat banyak hal yang perlu dikaji kembali karena sudah tidak sesuai dengan
kondisi terkini. Kita perlu melakukan kajian-kajian ulang, sehingga nanti bisa
melaksanakan Perpres 109 ini sebagaimana diharapkan,†ucapnya, Kamis (28/1).
Menurutnya,
banyak hal yang perlu menjadi perhatian bersama terkait PSN yang akan
dilanjutkan dan dilaksanakan pada tahun 2021-2024 ini. Dia berharap proyek ini
mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan.
“Dengan
demikian pada saatnya nanti, PSN proyek kereta api di Kalteng, yakni Puruk
Cahu-Batanjung melalui Bangkuang, dapat sesuai dengan catatan-catatan, kemudian
sesuai dengan harapan dari pihak Pemprov Kalteng dan BPKP Provinsi Kalteng,â€
ujarnya.
Sebelumnya,
Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian RI Suroto menyampaikan, dalam rapat evaluasi pemuktahiran
data untuk sektor transportasi dan estimasi rencana alokasi anggaran
2022-2024.l, terdapat beberapa proyek yang masuk PSN.
“Terdapat
15 daftar proyek PSN sektor kereta yang disampaikan, termasuk proyek kereta api
Puruk Cahu-Batanjung melalui Bangkuang, dengan Pemprov Kalteng selaku
penanggung jawab proyek,” pungkasnya.
Rencana pembunan Proyek Kereta Api tersebut
sudah diusulkan pada Gubernur Agustin Teras Narang. Dan kembali diperjuangkan
oleh Gubernur Sugianto Sabran dengan bersurat kepada pemerintah pusat agar
pembangunan dilanjutkan dan berhasil masuk PSN.