25.8 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Yulistra Ivo Dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kalteng

PALANGA RAYA, KALTENGPOS.CO-Kalteng menduduki peringkat 21 dalam hal
aktivitas literasi dan membaca.
Perlu ada gebrakan dalam meningkatkan budaya baca di
Bumi Tambun Bungai ini.
Juga
d
ibutuhkan sosok inspiratif. Selasa (15/9), Perpusnas mengukuhkan Yulistra Ivo Sugianto
Sabran sebagai Bunda Literasi Kalteng.

Perencanaan gerakan
membaca nasional telah dilakukan sejak 12 November 2003 oleh Presiden RI
Megawati Soekarno Putri
, yakni gerakan nasional Indonesia membaca. Hal itu selaras
dengan visi dan misi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur
Kalteng Habib Ismail Bin Yahya
, yakni mewujudkan
Kalteng B
ERKAH dengan salah satu fokusnya yaitu
bidang
pendidikan.

Untuk mewujudkan visi
dan misi tersebut diperlukan upaya
, yaitu dengan mengajak
semua lapisan masyarakat Kalteng untuk membudayakan gemar membaca
melalui gerakan
Kalteng membaca. Pemprov Kalteng telah ikut berkontribusi dalam mewujudkan
cita-cita luhur bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Oleh karena itu, untuk
mendorong pembudayaan Kalteng membaca, diperlukan bunda literasi dan duta baca
dari Bumi Tambun Bungai
,
sebagai
role model atau public figure yang akan berperan aktif dalam menyosialisasikan
aktivitas membaca dan literasi di Kalteng.

Baca Juga :  Plt Gubernur Minta Telusuri Warga yang Belum Dapat Bansos Covid-19

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran melalui Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, Kalteng yang
sangat luas dan kaya SDA ini wajib dikelola oleh masyarakat untuk kemakmuran
dan kesejahteraan.
Caranya dengan mendapatkan
informasi dan ilmu pengetahuan.
Soal bagaimana
mengelola
SDA, metode dan strategi apa yang dilakukan, bagaimana
menjaganya
, dll.

“Di situlah peran
penting ilmu pengetahuan dan informasi akan didapatkan dari sebuah aktivitas
membaca dan literasi yang mempunyai peran penting dalam pencapaian pembangunan
masyarakat Kalteng,” ungkapnya
usai pengukuhan bunda
literasi dan duta baca Kalteng sekaligus pengukuhan pokja PAUD Kalteng.

Fahrizal menyebut,
melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kalteng dan didukung
Disperpusip kabupaten/kota se-Kalteng serta keterlibatan bunda literasi dan
duta baca
, dapat memaksimalkan sosialisasi perpustakaan
dalam rangka meningkatkan kualitas SDM. Selain untuk menciptakan pembelajaran
sepanjang hayat, perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat belajar masyarakat,
wahana dalam mencari informasi serta rekreasi
, yang tidak
hanya mencerdaskan
tapi juga memberdayakan masyarakat.

Baca Juga :  Wagub Tolak Perpres Legalisasi Investasi Produksi Miras

 

Berdasarkan hasil
terbaru dari Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan RI serta
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pada
2019
lalu yang mengukur
aktivitas literasi dan membaca pada 34 provinsi, Kalteng berada pada urutan ke
21. Ada
empat faktor permasalahan umum
yang menyebabkan rendahnya
aktivitas membaca dan literasi.

“Budaya membaca kurang,
tingkat literasi kurang, pemanfaatan perpustakaan di daerah
, dan
ketertinggalan dalam pembangungan indeks pembangunan manusia (IPM),” katanya di
Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (15/9).

Untuk itu, sebagai
wakil
pemerintah pusat di daerah,
gubernur menginstruksikan agar semua sektor di pemerintah daerah (pemda) dan
semua lapisan masyarakat termasuk sektor swasta, secara khusus kepada  bunda literasi dan duta baca Kalteng
, agar
membangun SDM yang unggul
melalui sosialisasi
gerakan Kalteng membaca
.
Misalnya, mengajak
setiap keluarga sebagai satuan terkecil dari masyarakat
agar
menyediakan
waktu
untuk membaca bersama anggota
keluarga.

PALANGA RAYA, KALTENGPOS.CO-Kalteng menduduki peringkat 21 dalam hal
aktivitas literasi dan membaca.
Perlu ada gebrakan dalam meningkatkan budaya baca di
Bumi Tambun Bungai ini.
Juga
d
ibutuhkan sosok inspiratif. Selasa (15/9), Perpusnas mengukuhkan Yulistra Ivo Sugianto
Sabran sebagai Bunda Literasi Kalteng.

Perencanaan gerakan
membaca nasional telah dilakukan sejak 12 November 2003 oleh Presiden RI
Megawati Soekarno Putri
, yakni gerakan nasional Indonesia membaca. Hal itu selaras
dengan visi dan misi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur
Kalteng Habib Ismail Bin Yahya
, yakni mewujudkan
Kalteng B
ERKAH dengan salah satu fokusnya yaitu
bidang
pendidikan.

Untuk mewujudkan visi
dan misi tersebut diperlukan upaya
, yaitu dengan mengajak
semua lapisan masyarakat Kalteng untuk membudayakan gemar membaca
melalui gerakan
Kalteng membaca. Pemprov Kalteng telah ikut berkontribusi dalam mewujudkan
cita-cita luhur bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Oleh karena itu, untuk
mendorong pembudayaan Kalteng membaca, diperlukan bunda literasi dan duta baca
dari Bumi Tambun Bungai
,
sebagai
role model atau public figure yang akan berperan aktif dalam menyosialisasikan
aktivitas membaca dan literasi di Kalteng.

Baca Juga :  Plt Gubernur Minta Telusuri Warga yang Belum Dapat Bansos Covid-19

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran melalui Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, Kalteng yang
sangat luas dan kaya SDA ini wajib dikelola oleh masyarakat untuk kemakmuran
dan kesejahteraan.
Caranya dengan mendapatkan
informasi dan ilmu pengetahuan.
Soal bagaimana
mengelola
SDA, metode dan strategi apa yang dilakukan, bagaimana
menjaganya
, dll.

“Di situlah peran
penting ilmu pengetahuan dan informasi akan didapatkan dari sebuah aktivitas
membaca dan literasi yang mempunyai peran penting dalam pencapaian pembangunan
masyarakat Kalteng,” ungkapnya
usai pengukuhan bunda
literasi dan duta baca Kalteng sekaligus pengukuhan pokja PAUD Kalteng.

Fahrizal menyebut,
melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kalteng dan didukung
Disperpusip kabupaten/kota se-Kalteng serta keterlibatan bunda literasi dan
duta baca
, dapat memaksimalkan sosialisasi perpustakaan
dalam rangka meningkatkan kualitas SDM. Selain untuk menciptakan pembelajaran
sepanjang hayat, perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat belajar masyarakat,
wahana dalam mencari informasi serta rekreasi
, yang tidak
hanya mencerdaskan
tapi juga memberdayakan masyarakat.

Baca Juga :  Wagub Tolak Perpres Legalisasi Investasi Produksi Miras

 

Berdasarkan hasil
terbaru dari Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan RI serta
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pada
2019
lalu yang mengukur
aktivitas literasi dan membaca pada 34 provinsi, Kalteng berada pada urutan ke
21. Ada
empat faktor permasalahan umum
yang menyebabkan rendahnya
aktivitas membaca dan literasi.

“Budaya membaca kurang,
tingkat literasi kurang, pemanfaatan perpustakaan di daerah
, dan
ketertinggalan dalam pembangungan indeks pembangunan manusia (IPM),” katanya di
Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (15/9).

Untuk itu, sebagai
wakil
pemerintah pusat di daerah,
gubernur menginstruksikan agar semua sektor di pemerintah daerah (pemda) dan
semua lapisan masyarakat termasuk sektor swasta, secara khusus kepada  bunda literasi dan duta baca Kalteng
, agar
membangun SDM yang unggul
melalui sosialisasi
gerakan Kalteng membaca
.
Misalnya, mengajak
setiap keluarga sebagai satuan terkecil dari masyarakat
agar
menyediakan
waktu
untuk membaca bersama anggota
keluarga.

Terpopuler

Artikel Terbaru