30.4 C
Jakarta
Friday, November 14, 2025

Pemprov Kalteng Tekankan Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi 2025

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Riset dan Inovasi Daerah Tahun 2025 di Aula Bapperida Provinsi, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, mewakili Gubernur.

Tema Rakortek tahun ini adalah “Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi untuk Akselerasi Produk Unggulan Daerah Kalimantan Tengah Menuju Daya Saing Nasional.”

Dalam sambutan tertulis gubernur yang dibacakan oleh Plt. Sekda, Leonard S. Ampung, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Bapperida meraih Penghargaan BRIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Prestasi ini harus memacu kita untuk berinovasi, memanfaatkan riset bagi kemajuan daerah, serta mengelola sumber daya alam dan budaya Kalimantan Tengah secara optimal. Kita tidak boleh hanya menjadi penghasil bahan mentah,” tutur Leonard.

Baca Juga :  Tingkatkan Program Samsat Jemput Bola Hingga Pelosok

Ia menekankan pentingnya pengembangan produk unggulan lokal, termasuk obat-obatan herbal dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), seperti pasak bumi, gaharu, rotan, dan madu hutan.

“Melalui riset dan inovasi daerah, kita perlu mengembangkan standar mutu dan keamanan produk herbal, menjembatani pelaku usaha lokal dengan lembaga riset dan universitas, serta mendorong hilirisasi HHBK agar memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi, baik di pasar nasional maupun internasional,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (Rida) Bapperida, Endy, dalam laporannya menjelaskan bahwa Rakortek bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas pelaksanaan program riset dan inovasi daerah, serta membahas arah kebijakan dan rencana tindak lanjut yang tertuang dalam Brand Book Riset dan Inovasi Kalteng 2025–2030.

”Kegiatan ini diselenggarakan bersama pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota agar inovasi daerah selaras dengan program nasional. Rakortek juga memperkuat ekosistem riset, pemanfaatan hasil riset dalam pembangunan, dan kerja sama antar-lembaga,” jelas Endy.

Baca Juga :  Disdik Kalteng Hitung Kerugian Pasca Kebakaran SMAN 5

Rakortek yang berlangsung selama satu hari ini diikuti sekitar 200 peserta dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, akademisi, dan dunia usaha.

Kegiatan mencakup paparan narasumber dari BRIN, akademisi Universitas Palangka Raya, serta praktisi bidang riset dan inovasi, dengan harapan menghasilkan rekomendasi strategis dan rencana aksi terarah untuk pengembangan riset dan inovasi di Kalteng.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi riset dan inovasi daerah, sehingga Kalteng dapat semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing, mendukung visi Indonesia Emas.

Hadir pula dalam kegiatan ini, antara lain Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) BRIN Yopi yang hadir mewakili Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN, perwakilan Bupati/Wali Kota se-Kalteng, Asisten dan Staf Ahli Gubernur, Kepala OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait, serta para pimpinan dan akademisi Perguruan Tinggi.(mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Riset dan Inovasi Daerah Tahun 2025 di Aula Bapperida Provinsi, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, mewakili Gubernur.

Tema Rakortek tahun ini adalah “Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi untuk Akselerasi Produk Unggulan Daerah Kalimantan Tengah Menuju Daya Saing Nasional.”

Dalam sambutan tertulis gubernur yang dibacakan oleh Plt. Sekda, Leonard S. Ampung, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Bapperida meraih Penghargaan BRIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Prestasi ini harus memacu kita untuk berinovasi, memanfaatkan riset bagi kemajuan daerah, serta mengelola sumber daya alam dan budaya Kalimantan Tengah secara optimal. Kita tidak boleh hanya menjadi penghasil bahan mentah,” tutur Leonard.

Baca Juga :  Tingkatkan Program Samsat Jemput Bola Hingga Pelosok

Ia menekankan pentingnya pengembangan produk unggulan lokal, termasuk obat-obatan herbal dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), seperti pasak bumi, gaharu, rotan, dan madu hutan.

“Melalui riset dan inovasi daerah, kita perlu mengembangkan standar mutu dan keamanan produk herbal, menjembatani pelaku usaha lokal dengan lembaga riset dan universitas, serta mendorong hilirisasi HHBK agar memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi, baik di pasar nasional maupun internasional,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (Rida) Bapperida, Endy, dalam laporannya menjelaskan bahwa Rakortek bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas pelaksanaan program riset dan inovasi daerah, serta membahas arah kebijakan dan rencana tindak lanjut yang tertuang dalam Brand Book Riset dan Inovasi Kalteng 2025–2030.

”Kegiatan ini diselenggarakan bersama pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota agar inovasi daerah selaras dengan program nasional. Rakortek juga memperkuat ekosistem riset, pemanfaatan hasil riset dalam pembangunan, dan kerja sama antar-lembaga,” jelas Endy.

Baca Juga :  Disdik Kalteng Hitung Kerugian Pasca Kebakaran SMAN 5

Rakortek yang berlangsung selama satu hari ini diikuti sekitar 200 peserta dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, akademisi, dan dunia usaha.

Kegiatan mencakup paparan narasumber dari BRIN, akademisi Universitas Palangka Raya, serta praktisi bidang riset dan inovasi, dengan harapan menghasilkan rekomendasi strategis dan rencana aksi terarah untuk pengembangan riset dan inovasi di Kalteng.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi riset dan inovasi daerah, sehingga Kalteng dapat semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing, mendukung visi Indonesia Emas.

Hadir pula dalam kegiatan ini, antara lain Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) BRIN Yopi yang hadir mewakili Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN, perwakilan Bupati/Wali Kota se-Kalteng, Asisten dan Staf Ahli Gubernur, Kepala OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait, serta para pimpinan dan akademisi Perguruan Tinggi.(mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/