29.6 C
Jakarta
Monday, June 23, 2025

Bupati Kotim Buka Bimtek Penguatan Peran DAD, Damang, Mantir dan Batamad se Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menegaskan komitmennya, dalam memperkuat lembaga adat sebagai garda terdepan dalam menjaga kelestarian budaya dan ketertiban sosial di tengah masyarakat.

Hal ini ditegaskan Bupati Kotim, Halikinnor, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penguatan peran Dewan Adat Dayak (DAD), damang, mantir, dan Batamad se-Kotim, Sabtu (21/6).

Kegiatan ini diikuti oleh jajaran perangkat adat dari berbagai pelosok desa hingga kelurahan di seluruh kecamatan yang ada di Kotim. Dalam forum tersebut, Bupati menyoroti pentingnya revitalisasi lembaga adat agar tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

“Perangkat adat bukan hanya penjaga tradisi, tapi juga pemimpin komunitas. Mereka adalah penopang nilai-nilai sosial yang bisa menjaga harmoni di tengah masyarakat majemuk,” tutur Halikinnor.

Baca Juga :  Saat Gotong Royong, Bupati Temukan Drainase Ditutup Oknum Warga

Ia menyebut bahwa keharmonisan yang terjaga selama ini di Kotim tidak lepas dari peran aktif tokoh adat yang mampu meredam konflik dan menjadi penengah dalam berbagai persoalan sosial.

Karena itu, pemerintah daerah menilai perlu adanya penyegaran dan peningkatan kapasitas agar perangkat adat mampu bekerja secara profesional dan responsif terhadap perkembangan masyarakat.

“Bimtek ini bukan sekadar seremonial. Saya minta semua peserta betul-betul memanfaatkan sesi ini untuk berbagi praktik baik, menyamakan pemahaman, serta memperkuat komitmen dalam menjaga budaya dan ketertiban,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa budaya adalah jati diri dan perekat masyarakat yang tak boleh luntur oleh arus globalisasi.

Baca Juga :  Setop Pergaulan Bebas dan Penyalahgunaan Narkoba

“Kita tidak boleh membiarkan budaya lokal hilang digilas zaman. Justru di tengah modernisasi, nilai-nilai adat dan kearifan lokal harus kita hidupkan kembali, agar bisa diwariskan kepada generasi muda,” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, ia mengajak seluruh perangkat adat agar terus menjunjung tinggi prinsip hidup bersama dalam keberagaman.

“Falsafah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung harus jadi pegangan kita dalam membangun Kotim yang damai dan beradab,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu agenda prioritas dalam program kerja DAD Kabupaten Kotim masa bakti 2023–2028 yang ingin memastikan peran adat tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berdaya di tengah masyarakat modern. (mif/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menegaskan komitmennya, dalam memperkuat lembaga adat sebagai garda terdepan dalam menjaga kelestarian budaya dan ketertiban sosial di tengah masyarakat.

Hal ini ditegaskan Bupati Kotim, Halikinnor, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penguatan peran Dewan Adat Dayak (DAD), damang, mantir, dan Batamad se-Kotim, Sabtu (21/6).

Kegiatan ini diikuti oleh jajaran perangkat adat dari berbagai pelosok desa hingga kelurahan di seluruh kecamatan yang ada di Kotim. Dalam forum tersebut, Bupati menyoroti pentingnya revitalisasi lembaga adat agar tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

“Perangkat adat bukan hanya penjaga tradisi, tapi juga pemimpin komunitas. Mereka adalah penopang nilai-nilai sosial yang bisa menjaga harmoni di tengah masyarakat majemuk,” tutur Halikinnor.

Baca Juga :  Saat Gotong Royong, Bupati Temukan Drainase Ditutup Oknum Warga

Ia menyebut bahwa keharmonisan yang terjaga selama ini di Kotim tidak lepas dari peran aktif tokoh adat yang mampu meredam konflik dan menjadi penengah dalam berbagai persoalan sosial.

Karena itu, pemerintah daerah menilai perlu adanya penyegaran dan peningkatan kapasitas agar perangkat adat mampu bekerja secara profesional dan responsif terhadap perkembangan masyarakat.

“Bimtek ini bukan sekadar seremonial. Saya minta semua peserta betul-betul memanfaatkan sesi ini untuk berbagi praktik baik, menyamakan pemahaman, serta memperkuat komitmen dalam menjaga budaya dan ketertiban,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa budaya adalah jati diri dan perekat masyarakat yang tak boleh luntur oleh arus globalisasi.

Baca Juga :  Setop Pergaulan Bebas dan Penyalahgunaan Narkoba

“Kita tidak boleh membiarkan budaya lokal hilang digilas zaman. Justru di tengah modernisasi, nilai-nilai adat dan kearifan lokal harus kita hidupkan kembali, agar bisa diwariskan kepada generasi muda,” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, ia mengajak seluruh perangkat adat agar terus menjunjung tinggi prinsip hidup bersama dalam keberagaman.

“Falsafah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung harus jadi pegangan kita dalam membangun Kotim yang damai dan beradab,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu agenda prioritas dalam program kerja DAD Kabupaten Kotim masa bakti 2023–2028 yang ingin memastikan peran adat tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berdaya di tengah masyarakat modern. (mif/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/